015

215 28 0
                                    

"Yoon Jeonghan"

BUGH

"Uhuk, uhuk"

"Kasih tau gue dimana orang tuanya Hokuto" Jeonghan menatap tajam orang yang baru saja menonjoknya tadi -- Jaehyun

"Gak, gue gak akan uhuk kasih tau lo" Jeonghan menatap baju putihnya yang sudah penuh darah yang keluar dari mulutnya itu

Kini Jeonghan sedang di ikat dalam posisi seperti samsak tinju. Ya di biarkan menggantung gitu saja

BUGH

"uhuk"

Jeonghan masih tak gentar. Dia menatap tajam Jaehyun yang malah menatapnya remeh

"Jangan anggap gue remeh Jung Jaehyun" ucap Jeonghan

"Gini aja Yoon Jeonghan, informasi tentang orang tua Hokuto atau" Jaehyun menodongkan pistol ke arah kepala Jeonghan "Nyawa lo"

PRANG!

Suara tersebut membuat seluruh orang di ruangan itu termasuk Jaehyun dan Jeonghan terkejut bukan main

"Ada penyusup. Tangkap mereka, gue gak suka ngulang perintah" ucap Jaehyun

"Baik Tuan!" seketika ruangan itu kosong dan hanya tersisah Jeonghan dan Jaehyun

"Jung Jaehyun" Jaehyun menoleh dan mendapati Kazumalah yang berdiri di hadapannya itu

"Selamat datang pahlawan ke siangan" ucap Jaehyun lalu tertawa kecil melihat tekadnya Kazuma

"Gak papa kesiangan yang penting pahlawan" ucap Kazuma sembari melirik Ryoki yang diam diam menghampiri Jeonghan dari belakang bersama Yuki

"Jadi lo nyerahin diri ke gue?" Kazuma mengedikkan bahunya tanda tak tau

"Iya kali" jawabnya singkat

"Lo gak bisa ngalahin gue sendirian Kazuma Kawamura" ucap Jaehyun lagi

"Gue sendirian?" Kazuma ketawa ngakak bahkan sampe megang megang perutnya yang membuat Jaehyun heran bukan main

"Lo sendiri kan?" Kazuma menggeleng

"Tau Yuki Yamada?" Jaehyun mengangguk "Si legenda bela diri di Jepang. Ilmu bela dirinya sekelas Bruce Lee tapi jagoan Bruce Lee" ucap Jaehyun

"Nah dan dia ada di belakang lo" Jaehyun menoleh ke belakang dan mendapati Yuki sedang memapah Jeonghan yang terlihat tidak berdaya dengan Ryoki di belakangnya

"Yuki-kun makasih" ucap Jeonghan dan Yuki mengangguk

"Btw, sekelas Bruce Lee keknya agak berlebihan" ucap Yuki

"Oh iya, cewek yang di pintu siapa namanya?"

"Jiho" jawab Jaehyun

"Iya dia, tekad dia boleh juga" ucap Yuki

"Yuki-kun kita gak punya banyak waktu buat curhat" ucap Ryoki

"Ryoki, c-cari di ka-kantong se-sebelah kanan. A-da p-ulpen y-ang t-tadi gak" ucap Jeonghan dengan terbata bata

Ryoki mengangguk dan mulai mencari pulpen yang di maksud dan ya ketemu

"T-teken tombolnya" ucap Jeonghan sembari menahan perutnya yang semakin sakit itu

Ryoki menekan tombolnya dan tali di ujung pulpen langsung mengait pada pagar atas

"Ryoki bawa Jeonghan" ucap Yuki dan Ryoki mengangguk lagi dan lagi. Pemuda itu langsung memapah Jeonghan, menekan kembali tombol itu dan mereka berayun ke atas

"Kazuma" Kazuma mengangguk lalu berlari dan meloncat lalu memegang kaki Ryoki dan ikut berayun dengan Jeonghan dan Ryoki

"Cuma tinggal kita berdua doang Jung Jaehyun. Pengen nyerah apa enggak?"

~♥~

Hokuto tampak melamun di balkon kamar Rose. Dia sedang memikirkan rencana apa yang cocok untuk membalas Jaehyun?

Di tengah tengah ia melamun, tiba tiba ada sepasang tangan kecil memeluknya dari samping yang membuat ia cukup terkejut. Itu Rose, siapa lagi kalo bukan Rose?

"Makasih" ucap Rose. Hokuto mengernyitkan dahinya heran lalu berkata "Makasih buat?"

Rose memiringkan kepalanya lalu berucap "Karena gak jadi pergi" ucapnya

Hokuto mengangguk "Iya sama sama" jawabnya

Keduanya dilanda hening cukup lama sampai Hokuto berucap

"Rose" dan hanya di balas deheman oleh si oknum yang di panggil

"Tatap gue" kini keduanya tatap tatapan sembari menautkan kedua telapak tangan masing masing. Keduanya terdiam mengagumi keindahan satu sama lain

"Jangan ada kata cerai lagi oke? Sesuai aturan kita" ucapan Hokuto barusan membuat Rose terdiam

"Gue gak mau kalo harus cerai sama lo Rose" ucap Hokuto

Rose menggeleng "Gue juga gak mau Hokuto" ucapnya

Keduanya saling diam cukup lama sampai Hokuto yang angkat bicara

"Rose gue tau ini bukan waktu yang tepat tapi can we start all over again from scratch? Can we learn to love each other? I speak like this because I like you, really liked you from the first time we met. from the way you talk, act, eat, or all your activities I like it. I have completely fallen for your charms. I love you, even my love for you is far greater than I love myself" ucapan Hokuto barusan berhasil membuat Rose tersipu malu

"you know what? I love you too Hokuto Yoshino, I don't even know when that feeling arose. it was too sudden for me" ucap Rose

"I love you my world"

"I love you too my husband"

Dan entah siapa yang memulai, perlahan tapi pasti kedua belah bibir itu bertemu, ya mereka berciuman. Itu bukan ciuman kasar yang menuntut melainkan ciuman untuk menyalurkan rasa masing masing. Saat keduanya hanyut dalam ciuman tersebut tiba tiba pintu terbuka dan menampakkan Akihisa dengan pancingan di punggungnya

"ASTOGEH! KALO MAU CIUMAN DI KAMAR!"

Kedua pasangan itu melepaskan tautan bibir mereka dan saling membuka muka, enggan menatap satu sama lain. SALTING COK

"Eh btw Jeonghan ada di bawah" ucap Akihisa kepada keduanya

"Di bawah?" dan Akihisa mengangguk

"Dia jauh dari kata baik" Hokuto dan Rose berpandangan lalu berlari ke bawah meninggalkan Akihisa sendirian di kamar Rose

Ketika Hokuto dan Rose tiba di bawah, mereka di suguhkan pemandangan Jeonghan yang benar benar bonyok

"Bang Han" Jeonghan menatap Hokuto lalu bergantian menatap Rose dan kembali terbatuk

"Maaf, maaf, maaf" Jeonghan menggeleng ke arah Hokuto lalu berucap "Bukan salah lo"

Jeonghan beralih dari menatap Hokuto menjadi menatap Rose lalu berucap

"Dia ngincer lo" ucapan Jeonghan di anggukki Rose

"Jadi jangan kemana mana kalo gak kita kawal. Ngerti Rose?" dan lagi lagi Rose mengangguk

Seisi ruangan hening sampai Jun berkata "Dimana Yuki-kun?" yang membuat seluruh orang panik bukan main.



























TBC

SATU ATAP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang