05.

175 25 0
                                    

Kini Maya tengah berkeliling istana Heeseung ditemani 5 dayang pribadi Yoora dulu.

"Disebelah sini kamar milik baginda putri Yoora, wahai yang mulia Yeong Ji-ssi"

Ujar salah satu dayang menunjukan kamar milik Yoora dengan pintu kayu besar dengan ukiran tak kalah cantik dengan kamarnya.

Saat pintu dibuka, ternyata selera Yoora sama sepertinya yang menyukai nuansa cream dan cokelat muda serta warna mocca.

"Wah, selera putri Yoora sama banget kayak gue sama sama penyuka cream dan mocca"

Ujar Maya memasuki kamar Yoora dulu dan melihat lihat pernak pernik yang ada dikamar ini.

"Oh iya makasih ya udah nunjukin kamar putri Yoora dan kalian bisa pergi sekarang"

Ujar Maya sopan dan beberapa dayang itu membungkuk sopan dan pamit pergi dari sana.

Lalu datanglah Heeseung disusul Sunoo dibelakangnya tersenyum melihat gadis kesayangan mereka tengah duduk manis dipinggiran ranjang queen size itu.

"Gue harap lo betah disini May"

Ujar Sunoo duduk disamping Maya sambil merangkul bahunya.

"Gue pasti betah kok disini"

Sunoo tahu kalau didepannya ini reinkarnasi orang yang ia cintai, tapi tetap saja Sunoo merasa kalau didepannya ini adalah Petricia, perempuan yang sangat ia cintai setelah ibundanya.

"Maaf gara gara gue nyelonong masuk ke rumah keluarga lo, gue malah bawa lo kesini"

Ujar Sunoo tak melepaskan pandangannya dari Maya sambil menyelipkan anak rambut kebelakang telinganya.

"Gapapa, gue jadi tau keluarga asli gue sebelum reinkarnasi"

Tiba tiba Sunoo memeluknya erat dan juga bahu Maya terasa basah.

"Sunoo, lo nangis??"

"Gue boleh panggil lo Yoora?"

"Boleh asal rasa kangen lo terbalaskan"

Chu~

Sunoo mengecup kening Maya dan membiarkan bibirnya didahi Maya untuk beberapa saat.

"Jangan pergi lagi tanpa seizin aku Yoora, karna kamu gatau seberapa beratnya aku melewati masa masa kamu gaada"

Tak terasa buliran airmata Maya menetes juga, entah mengapa perkataan Sunoo sangat menyayat hatinya.

"Maafkan aku Sunoo-ya, aku gatau kalau hari itu hari terakhirku. Seandainya aku menuruti perkataanmu, mungkin kita sudah bersama"

Ujar Maya dengan pupil mata cokelatnya yang sudah berubah menjadi warna violet cerah entah sejak kapan.

Roh Petricia mengambil alih raga Maya sebelum Sunoo sadar.

"Kamu beneran Yoora??"

Ujar Sunoo melepaskan pelukannya dan beralih memegang kedua lengan Maya.

"Nee ini aku Yoora, aku pinjam sebentar raga reinkarnasiku"

"Yoora-ssi!!"

Sunoo kembali memeluk Maya sangat erat dan tangisnya juga pecah.











Tbc.

The Door (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang