20.

93 13 1
                                    

Kaki jenjang Maya yang tak beralas itu keluar dari sebuah tanaman merambat berbentuk seperti tirai yang menutupi portalnya itu. Maya menghirup udara sedalam dalamnya, sejujurnya dia sangat merindukan rumahnya yang asli ini.

Sebuah rumah dan ia anggap seperti kerajaan pertamanya, rumah dengan penuh dengan kenangan.

Tapi tetap saja ia merindukan kerajaan keduanya itu. Meski disana ia sangat sebentar tapi bagi Maya, tetap saja itu adalah waktu terindahnya bersama orang tersayangnya di dimensi dahulu.

"Maya!! Sini dek! Ada Chika"

"Iya bun!! Bentar!!"

Fyi, Chika adalah anak kedua dari kakak bunda Maya yang sudah berkeluarga.

Dan Chika ini sesekali main atau menginap dirumahnya ini dan juga Maya tidak keberatan karena dirinya juga menyukai anak kecil.

"Hey gadis cantik! Udah lama gak ketemu, kamu udah gede aja ya?"

"Kakak Maya lebih cantik!! "

Chika tertawa didalam pangkuan Maya, Jake yang melihat interaksi keduanya hanya terkekeh gemas.

"May, bisa ikut bunda ke ruang tengah? Jake juga"

Wanita berusia 40 tahun itu mendahului anak anaknya yang masih berbincang dengan saudara jauh.

"Yok May ikut bunda"

***

"Hah?? Dijodohin??"

Maya begitu kaget ketika bundanya memberi tahu kalau dirinya dijodohkan dengan anak dari sahabat ayahnya itu.

'Gue udah sah istri Sunoo, masa gue jadi istri orang juga?'

Maya mengelus pelan dengan ibu jarinya sebuah cincin berlian silver di jari manis tangan kanannya yang ia genggam.

Mau menolak? Seperti cerita fiksi? Lalu melakukan pemberontakan atau kabur? Tidak, mereka orang tua Maya dan kalau Maya membantah sama saja durhaka bukan?

"Kenapa? Kamu keberatan? Atau mau bunda undur? Ini gabisa ditolak soalnya ini udah janjian dari sebelum kamu lahir sayang"

Jake menatap kasihan pada adiknya satu satunya itu, dia ingin membantu adik kesayangannya itu tapi apalah daya Jake kehabisan cara.

Sempat menghela nafas lumayan panjang, Maya menganggukkan kepalanya pelan pertanda ia setuju dengan perjodohan ini.

'Maafin aku Sunoo, kamu disana ngurus kerajaan sendirian sedangkan aku disini dijodohin'

Jake bangkit lalu pindah posisi duduk menjadi disebelah kanan Maya dan merangkul adiknya sembari mengelus punggungnya juga.

"Gue tau ini berat May dan juga lo belum tau siapa cowok itu dan pastinya lo belum ada rasa sama dia, tapi perasaan bisa dateng belakangan yang penting lo udah ngebahagiain Ayah Bunda"

Kucing Anggora yang sedari tadi bersandar dikakinya itu menatap Maya dengan tatapan sedih.

Kucing itu adalah Chiya, Im Chiya seekor kucing anggora yang menggantikannya selama ini menjadi duplikat Maya sendiri.

Maya mengangguk sangat pelan dan tersenyum tipis sembari menaruh telunjuknya dimulut mengisyaratkan untuk diam ke Chiya disaat Bunda dan abangnya sedang tidak menyadarinya.

'Semoga kedepannya membaik'


To be Continued...

The Door (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang