10.

115 15 0
                                    

"KEMANA SEMUA TABIB DISINI EOH?!? YA!!"

Teriak Jungwon murka dengan Maya yang tak sadarkan diri digendongannya.

Tak lama setelahnya beberapa tabib serta dayang beterbangan menghampiri dari berbagai sudut istana.

Sunoo berlari dari lantai 2 menuju aula, sedangkan Heeseung dan Ni-ki mereka terbang dari atas istana dengan wajah paniknya.

"Yeong Ji-ya!! Adek gue kenapa won???" -Heseeung

"Nuna-ya!! Eoh! Gue lupa"

Ni-ki turun ke dasar istana lalu menyihir Sunoo agar bisa terbang dan Sunoo menghampiri Maya yang berada digendongan Jungwon

"Sialan!! Pasti mereka yang buat cewek gue sampe kayak gini!! BRENGSEK!!" -Sunoo

"Lukanya dibuka lagi sama bedebah sialan itu!!" -Heeseung

"Kalo lukanya beneran ninggalin bekas hitam, kita harus bilang gimana ke hyungnya didunia nyata njir?" Ni-ki

"YA!!! PALLI!! SEMBUHIN NUNA GUE!! NGAPAIN DIEM AJA!!"

Jungwon membentak tabib tepat didepan Sunoo, Ni-ki, dan Heeseung membuat ketiga laki laki itu tersentak kaget.

***

Beberapa jam kemudian Maya membuka matanya perlahan, kini dia sudah berada dikamarnya lagi.

Dan dirinya juga merasakan dagu serta pipinya yang luka sudah diperban dan tangannya juga terasa ada yang menggenggam.

"Sunoo?"

Gumam Maya pelan ketika melihat Sunoo duduk dikursi samping kasurnya dengan memegang tangannya itu.

Dan dirinya baru sadar mengenakan kalung asing yang entah sejak kapan menggantung dilehernya.

Sedangkan dihalaman belakang istana terdapat Ni-ki yang duduk dipohon paling tinggi dengan sayap birunya yang indah.

"Gue udah masang kalung itu dileher Nuna Yeong Ji, tapi kenapa pangeran bedebah itu bisa nyayat bekas luka punya Yoora nuna?"

Gumamnya menatap kosong ke depan dan melihat rakyatnya yang menjalani aktivitasnya masing masing.

"Ni-ki ssi! Lo liat Sunoo hyung gak!?"

Teriak Jungwon dari kejauhan yang terbang menghampirinya dan yang dipanggil tidak menyahut sama sekali.

"Ya! Ni-ki ssi!! Lo denger gue??"

Tanya Jungwon ikut duduk disamping Ni-ki dan menatap wajah adiknya yang sorot matanya terlihat kosong.

"Woy! Lo kenapa njir??"

"Pas Lexa nyelinap masuk ke kerajaan kita, tepat sebelum Lexa masuk ke kamar Yeong Ji nuna gue masang kalung pemberian nenek gue"

Ucap Ni-ki yang pandangannya masih kosong karena masih mencerna kejadian yang baru saja menimpa Maya.

"Hah?? Kalung liontin kupu kupu itu??? Lo kasihin ke nuna??"

"Iya, diawal kayak ya emang bekerja tapi pas bedebah itu nyayat pipi nuna kenapa bisa luka? Harusnya kan engga?"

Kita tinggalkan Ni-ki yang berdebat dengan pikirannya dan Jungwon yang belum paham maksud Ni-ki.

Kita beralih ke Maya yang masih menikmati wajah damai Sunoo yang tertidur pulas disampingnya itu.

"Ssst, Sunoo-ssi! Ya! Pules banget tidurnya?"

Bisik Maya sangat pelan sembari menoel noel pipi Sunoo yang masih tertidur pulas itu dan sesekali gadis itu terkekeh pelan.

Maya berinsiatif menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Sunoo dan ia melihat dimeja nakas miliknya terdapat mahkota miliknya dan mahkota milik Sunoo berdampingan.

"Hey, gue udah bangun nih lo nyaman banget tidur sambil megang tangan gue"

Bisik Maya lagi dan diiringi kikikan gemas ketika melihat salah satu pipi Sunoo terlihat semakin chubby karena tertindih tangannya sendiri yang menjadi tumpuan.

Saat Maya hendak melepaskan genggamannya itu sangat sangat pelan namun sang empu malah menariknya kembali dan mengeratkan genggamannya.

"Udah gini aja, emang kalo dilepas mau kemana? Mau ngapain?"




Annyeong! I'm back!

The Door (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang