BAGIAN 10

499 50 2
                                    

Warning! Banyak kata kasar.

...

Alna memakai kembali arlojinya dan merapikan blazer serta hijabnya yang mulai kusut. Dia baru saja kembali dari masjid kantor setelah menunaikan Shalat Dzuhur. Ponselnya menyala menampilkan satu notifikasi whatsapp dari Zhea. Sepupunya.

 Sepupunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alna tersenyum membalas pesan Zhea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alna tersenyum membalas pesan Zhea. Seperti ada perasaan lega dan bahagia karena Alna bisa mencukupi kebutuhan sepupu yang sudah Alna anggap sebagai adiknya sendiri itu. Alna berhutang banyak pada Tante Sari, Mama Zhea yang sudah berbesar hati membiayai kebutuhannya saat orang tuanya sedang berada di masa susah dulu. Perempuan itu pikir, saat ini adalah waktu terbaik untuk membalas kebaikan yang dulu sudah pernah dia rasakan melalui keluarga Zhea saat Mama Zhea sekarang sedang berjuang melawan penyakitnya. 

Zhea anak tunggal seperti dirinya. Papa Zhea sudah berpulang mendahului Zhea dan Tante Sari saat Zhea baru menginjak semester awal kuliah. Alna tahu betapa hancur Zhea saat itu, apalagi di saat bersamaan Zhea harus merawat Mamanya yang sudah di diagnosa Gagal ginjal terlebih dulu sebelum Papanya pergi. Sejak saat itu, Alna berjanji akan berjuang menemani Zhea. Gadis itu bertekad akan membantu Zhea untuk mewujudkan impian-impiannya.

"Kerja. Jangan ngelamun"

"Cek whatsapp", sambung Abizar membuyarkan lamunannya. Dia melihat sekilas hard copy MoM kemarin yang Abizar bawa untuk kepentingan rapatnya

Alna tersenyum dan sedikit membungkukkan badan menyadari Abizar sedang bersama rekannya yang Alna ketahui wakil II CMO perusahaan ini.

Oscar yang menyadari sekretaris Abizar itu menyapanya membuat dia langsung tersenyum seraya mengangkat salah satu tangannya berniat menyapa balik pada perempuan muda dengan setelan formal yang berdiri tak jauh darinya. Setelahnya mengikuti Abizar yang sudah lebih dulu masuk ke dalam ruangan pribadi.

Gadis itu beralih segera membuka whatsappnya setelah di tegur Abizar tadi. Terlalu banyak melamun membuatnya tidak fokus.

 Terlalu banyak melamun membuatnya tidak fokus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Office TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang