Typo ✌️
Happy reading
*
*Kedua bodyguard itu sibuk memeriksa buket bunga diatas meja nakas Jennie, menggunakan alat pendektesi khusus yang mereka bawa guna mengetahui apakah bunga tersebut mengandung zat-zat yang dapat membahayakan Jennie atau tidak.
Sementara Jennie duduk sambil memperhatikan mereka dengan heran. "Padahal itu kan cuma bunga, pakai di periksa segala? Mereka ini benar-benar terlalu berlebihan!" Batin Jennie.
"Aman, Nona. Setelah kami periksa dengan teliti, bunga ini tidak mengandung racun atau zat-zat berbahaya lainnya, jadi Anda tidak perlu khawatir, Nona. Silahkan lanjutkan istirahat Anda." Setelah berkata demikian, kedua bodyguard tersebut pun meninggalkan kamar Jennie, dan kembali berjaga di depan pintu.
Jennie menatap kepergian mereka sambil geleng-geleng kepala.
Sesampainya di luar pintu, salah satu dari bodyguard itu pun menghubungi Jungkook yang merupakan asisten dari bos mereka untuk melapor.
" Yeoboseo, Jungkook-nim."
"Yeobeseo, ada apa kau menghubungiku?" balas Jungkook di seberang telepon.
"Maaf, Jungkook-nim, saya mau melaporkan sesuatu."
"Ada apa? Apakah terjadi sesuatu pada Nona Jennie?"
"Nona Jennie saat ini baik-baik saja. Hanya saja ada sesuatu hal yang aneh yang ditemukannya pagi ini."
"Hal aneh apa?"
"Nona Jennie menemukan sebuah buket bunga misterius yang tidak diketahui siapa pengirimnya. Jadi kami pun memeriksa buket bunga tersebut, untuk memastikan apakah mengandung zat berbahaya atau tidak yang dapat mengancam keselamatan Nona Jennie. Dan setelah kami periksa, ternyata buket bunga itu hanyalah buket bunga biasa dan bebas dari zat berbahaya. Tapi yang menjadi pertanyaan dan akan kami selidiki adalah mengenai siapa orang yang telah lancang menaruh bunga tersebut di kamar Nona Jennie," lapor bodyguard itu panjang lebar.
Sementara Jungkook yang mendengar itu semua, malah merotasi matanya sambil menarik napas lelah.
"Hhh...tidak perlu kau selidiki, karena yang meletakkan buket bunga tersebut adalah Sajang-nim!"
"A-Apa? M-Maaf, kami tidak tahu," nada. Suara bodyguard itu terdengar ketakutan.
"Makanya lain kali koordinasi dulu dengan bodyguard yang berjaga sebelumnya, supaya tidak mencurigai hal yang tidak penting. Buang-buang waktu saja!" omel Jungkook.
"Iya, Jungkook-nim. Sekali lagi kami minta maaf atas ketidak tahuan kami."
"Ya sudah, lupakan!"
Panggilan pun diakhiri.
Yoongi yang saat ini sedang sarapan bersama dengan Jungkook di kediaman pribadi miliknya pun bertanya. "Ada apa?" tanyanya pada asisten pribadinya tersebut.
"Hanya masalah kecil kok, Sajang-nim. Kedua bodyguard yang menjaga kamar Jennie pagi ini, mencurigai buket bunga yang kau bawa semalam," jelas Jungkook sambil tersenyum kecil.
Mendengar itu kini giliran Yoongi yang merotasi matanya sambil menarik napas lelah.
***
Lima hari kemudian, kondisi kesehatan Jennie sudah membaik, dan bekas luka-luka ditubuhnya pun sudah mulai memudar. Oleh karena itu, Dr. Taehyung pun mengijinkan Jennie untuk pulang.
"Terimakasih, Dr. Taehyung, karena telah merawatku dengan baik selama disini," ucap Jennie.
Dr. Taehyung pun tersenyum lembut. "Sama-sama Nona Jennie, itu memang sudah menjadi tugasku untuk merawat pasien."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionAkibat terlilit hutang judi, sang Ayah tiri tega menjual Kim Jennie, gadis berusia 21 tahun ke sebuah rumah bordir, demi melunasi hutang-hutangnya. Disana Kim Jennie di paksa untuk melayani para pria hidung belang, namun gadis itu selalu menolak dan...