Typo ✌️
Happy Reading
*
*Jennie mengucek-ngucek matanya sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Cahaya matahari yang menyelinap masuk melalui celah ventilasi kamar, sedikit menyilaukan pandangannya.
"Ah, sudah pagi rupanya," batinnya. "Apakah Tuan Muda sudah pulang?" tiba-tiba ia kembali teringat akan Yoongi.
Ia pun berlari ke luar untuk mencari Yoongi. Tanpa ragu, ia langsung masuk ke dalam kamar Yoongi, namun kekasihnya itu tidak ada disana.
"Hmm...mungkin dia sedang sarapan bersama Jungkook," pikirnya, lalu ia berlari menuju ke ruang makan.
"Selamat pagi, Nona. Apakah sekarang Nona sudah merasa lapar setelah semalam tidak mau makan?" kedatangannya diruang makan langsung disambut oleh Bibi Nara yang sedang menata makanan diatas meja. Namun Yoongi juga tidak terlihat disana.
"Apakah Tuan Muda sudah pulang? Dimana dia?" tanya Jennie tanpa menjawab pertanyaan Bibi Nara barusan.
Bibi Nara menggeleng. "Belum Nona, Tuan Muda belum pulang. Dan saya masih belum tahu beliau berada dimana saat ini," jawab Bibi Nara.
"Aishh! Ke mana sih dia itu?" Jennie mengusak rambutnya frustasi.
Tiba-tiba seorang bodyguard datang menghampiri mereka.
"Maaf, Nona Jennie, diluar ada kedua orang tua Anda yang datang ingin bertemu dengan Anda," lapor bodyguard tersebut.
"Ha? Orang tua ku??"
"Benar Nona, mereka mengaku sebagai Ayah dan juga Ibu Anda. Apakah Nona berkenan untuk menemui mereka? Jika tidak, maka saya akan menyuruh mereka untuk segera pergi."
"Eh, tunggu...tunggu...biar aku lihat dulu, apakah benar mereka orang tuaku apa bukan ya," timpal Jennie.
"Baik, Nona. Mari saya antar ke depan," ucap bodyguard tersebut.
Jennie pun ditemani oleh Bibi Nara untuk melihat ke luar.
"Ah, iya benar. Itu Ibuku!" Jennie langsung berlari menghampiri Ibunya yang duduk dikursi roda dan sedang menunggunya diluar pintu gerbang bersama dengan Ayah tirinya.
"Ibuuu...!!" seru Jennie, lalu memeluk Ibunya.
"Putriku, Jennie," Ny. Sonah membalas pelukan putrinya dengan erat.
Tn. Young Gak yang berdiri disampingnya tampak menunjukkan smirknya.
"Heuh, akhirnya keluar juga kau bocah nakal!" batin Tn. Young Gak.
Setelah selesai memeluk Ibunya, Jennie melihat ke arah Tn. Young Gak dengan tatapan penuh kebencian, namun Tn. Young Gak seolah tak perduli.
"Nak, cepat pulang bersama kami sekarang juga!" perintah Ny. Sonah tiba-tiba.
"Ha? Pulang?? Aku bahkan belum sempat bertanya Ibu tahu alamat ini dari mana dan kenapa Ibu bisa tiba-tiba datang ke mari," timpal Jennie.
"Ya itu sudah jelas kan, Ibumu barusan kan bilang bahwa kau harus segera pulang. Jadi alasan Ibumu ke mari ya untuk menjemputmu," Tn. Young Gak menimpali.
Jennie berdecak kesal dan menatap sinis pada Ayah tirinya itu. "Ck! Aku tidak bicara denganmu, tapi dengan Ibuku!"
Tn. Young tersenyum miring menanggapi.
"Ayahmu benar, Nak. Kau harus segera pulang!" ucap Ny. Sonah.
"Tapi bukankah waktu itu Ibu sendiri menyetujui aku untuk tinggal disini ketimbang dirumah, karena kalau dirumah pasti tidak aman selama si tua bangka ini terus tinggal bersama kita!" Jennie terang-terangan menyindir sambil melirik tajam ke arah Ayah tirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionAkibat terlilit hutang judi, sang Ayah tiri tega menjual Kim Jennie, gadis berusia 21 tahun ke sebuah rumah bordir, demi melunasi hutang-hutangnya. Disana Kim Jennie di paksa untuk melayani para pria hidung belang, namun gadis itu selalu menolak dan...