Typo ✌️
Happy reading
*
*Mentari pagi yang menyusup melalui celah-celah lubang ventilasi sebuah kamar apartemen mengusik tidur Jennie.
Jennie yang berbaring lemah dengan wajah pucat serta suhu tubuh yang sedikit tinggi yang menandakan bahwa dirinya kini tengah terserang demam pun kini terbangun.
Sebuah suara gemericik air dari dalam kamar mandi, membuat Jennie semakin membuka matanya lebar-lebar. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Dengan tubuh yang sangat letih, ia mendudukkan dirinya diranjang.
"Aku dimana ini? Kok aku tiba-tiba diruangan ini?" Jennie tampak berpikir.
Kejadian yang terakhir ia ingat adalah bahwa semalam dirinya tengah berada dihalte menangis seorang diri setelah berpisah dengan Yoongi. Dan setelah kejadian yang begitu memilukan dan menyakitkan itu, ia hanya menangis dan menangis terus, hingga akhirnya tak sadarkan diri.
"Sepertinya ini bukanlah kamar yang ku tempati dirumah Tuan Muda Yoongi. Lalu dimana aku? Apakah...aku diculik??" matanya membulat sempurna karena kekhawatirannya sendiri.
Suara gemericik dari dalam kamar mandi kembali mengalihkan perhatiannya.
"Itu pasti penculiknya yang sedang mandi," pikir Jennie.
Belum pulih rasa sakit dan pedih yang tersisa semalam, kini Jennie harus diperhadapkan dengan suatu kenyataan lain yang membuatnya harus merasakan kepanikan dan ketakutan dipagi hari.
Jennie bangkit dari tempat tidur, bermaksud untuk melarikan diri dari tempat asing itu. Namun baru beberapa langkah dirinya malah hampir terjatuh, karena kondisi tubuhnya yang terlalu lemah saat ini, membuatnya tak sanggup menopang tubuhnya sendiri.
Jennie berpegangan pada dinding agar dapat tetap berdiri. Namun sebuah tangan menyentuh pundaknya dari belakang.
"Nona Jennie, kau mau kemana?" sebuah suara dari seorang pria membuatnya terperanjat kaget dan dengan reflek menoleh ke arah pria tersebut.
Meski sedang dalam kondisi lemah, namun penampilan pria itu saat ini mampu membuat Jennie meneguk salivanya. Bagaimana tidak, pria yang dihadapannya kini hanya mengenakan sebuah kimono handuk yang panjangnya hanya sampai diatas lutut, sehingga setengah bagian pahanya dapat terlihat dengan jelas. Ditambah lagi dengan rambut basahnya yang menghiasi wajah tampannya, membuatnya semakin terlihat seksi bagi siapapun kaum hawa yang melihatnya.
"D-Dokter Taehyung??" Jennie tak menyangka bagaimana bisa dirinya tiba-tiba bisa berada bersama Dr. Taehyung yang tampan dan seksi didalam sebuah kamar yang sama.
Taehyung tersenyum tipis. "Nanti aku jelaskan, sekarang kembalilah ke tempat tidur, badanmu kan masih lemah dan kau juga sedang demam saat ini."
Taehyung membantu memapah Jennie menuju ke tempat tidur.
Setelah Jennie kembali berbaring, gadis itu baru menyadari bahwa pakaian ditubuhnya kini ternyata telah berganti menjadi piyama pria yang kebesaran. Jennie sedikit panik, membayangkan siapa yang telah mengganti pakaiannya semalam.
Melihat raut wajah Jennie yang panik, Taehyung mengerti.
"Semalam pakaianmu basah, jadi aku menggantinya dengan piyamaku," terang Taehyung santai.
"A-Apa?? Dokter mengganti pakaianku??" Pekik Jennie terkejut.
"Iya, memangnya kenapa? Kau lupa ya kalau aku ini Dokter? Sebagai Dokter aku telah disumpah tidak akan melakukan hal yang menyalahi aturan dan tugas sebagai Dokter. Lagipula selama bertahun-tahun aku menjadi Dokter, aku sudah sering melihat berbagai bagian tubuh pasienku saat memeriksa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionAkibat terlilit hutang judi, sang Ayah tiri tega menjual Kim Jennie, gadis berusia 21 tahun ke sebuah rumah bordir, demi melunasi hutang-hutangnya. Disana Kim Jennie di paksa untuk melayani para pria hidung belang, namun gadis itu selalu menolak dan...