Chap 15~Niat Ny. Jung

171 14 12
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Aku berangkat dulu ya. Kau tunggu aku dirumah," Yoongi berpamitan, lalu mengecup kening Jennie.

"Ng...Tuan Muda...,"

"Apa, hmm?"

"Ng...boleh tidak hari ini pintu kamarku jangan dikunci saat kau pergi?"

"Memangnya kau mau kemana?" Yoongi curiga.

"Ya tidak kemana-kemana. Memangnya Tuan Muda pikir aku bisa kemana dengan pengawalan ketat di setiap sudut rumahmu ini?" Jennie merajuk imut.

"Ya, habisnya tumben kau berani meminta seperti itu padaku?"

"Ng...aku ingin jalan-jalan ke taman belakang sambil menikmati pemandangan di sungai buatan itu bersama Bibi Nara. Boleh, kan?"

"Ng...," Yoongi tampak berpikir.

"Kan sama Bibi Nara, enggak sendirian. Jadi...boleh ya? Ya...ya...ya...ya...ya...boleh yaaaa....?!" Jennie menunjukkan aegyonya untuk meluluhkan Yoongi.

"Aishh, kau ini!" Yoongi gemas, lalu mencubit sebelah pipi mandu Jennie. "Baiklah, tapi jangan terlalu lama dibelakang. Dan harus tetap ditemani oleh Bibi Nara, oke?"

"Oke!"

"Ya sudah, aku berangkat ya?"

"Eh, tunggu!" Jennie masih menahan Yoongi.

"Apalagi, hmm?"

"Ini dasimu kurang rapi, Tuan Muda. Biar kurapikan!" Jennie pun meraih dasi yang dikenakan Yoongi, lalu merapikannya.

Saat Jennie sedang merapikan dasinya, Yoongi pun terharu dan terkesima dengan sikap Jennie yang layaknya seorang istri memasangkan dasi untuk suaminya.

"Nah, sudah rapi. Silahkan berangkat, Tuan Muda. Hati-hati dijalan!"

Yoongi tersenyum, lalu beranjak pergi meninggalkan kamar itu. Dan sesuai janjinya tadi, maka ia pun tidak menyuruh Bibi Nara untuk mengunci pintu kamar Jennie hari ini.

***

"Sekarang bukan waktunya untuk bermain, Tuan Muda Woozi. Tapi Anda harus ikut bersama Sajang-nim ke perusahaan Ayah Anda. Karena itu jauh lebih penting," Jungkook menimpali pertanyaan Woozi padanya barusan.

"Aaaahh...Jungkook-yaa...kau itu tidak asik! Sama seperti Yoongi Hyung!" Woozi merajuk.

"Siapa yang kau bilang tidak asik, hah?" tiba-tiba Yoongi yang baru turun mengagetkan mereka berdua.

"Eh...enggak kok, Hyung. Bukan siapa-siapa hehe...," timpal Woozi kikuk.

"Ayo cepat, kita berangkat sekarang!" perintah Yoongi.

Dan mau tak mau, Woozi pun terpaksa menuruti perintah sang kakak, walaupun dirinya sangat enggan pergi ke perusahaan Ayahnya.

***

Siangnya sesuai ijin dan perintah dari Yoongi, Bibi Nara pun menemani Jennie untuk berjalan-jalan ke taman belakang.

Namun saat Bibi Nara mengajak Jennie untuk menaiki mobil, Jennie pun menolak.

"Nona, kita harus naik mobil jika ingin ke sana," ucap Bibi Nara.

"Tidak perlu pakai mobil, Bi. Lagipula tamannya kan masih ada diarea pekarangan rumah ini. Jadi lebih baik kita jalan kaki saja," tolak Jennie.

"Tapi Nona, pekarangan rumah ini kan cukup luas. Dan akses menuju ke sana juga lumayan jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki. Saya khawatir nanti Nona kelelahan dan kakinya pasti pegal-pegal."

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang