Typo ✌️
Happy reading
*
*Sudah seminggu lebih Jennie dan juga Jungkook mencari keberadaan Yoongi dan Woozi, namun kedua pemuda pewaris dari Min Group itu belum juga dapat diketemukan. Sehingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk melaporkan kasus hilangnya dua orang itu kepada polisi.
Sementara Ny. Jung beserta Mina sikapnya semakin menjadi-jadi dan semena-mena terhadap para karyawan dan bodyguard dari Yoongi.
Bukan hanya perusahaan milik Tn. Min saja yang kini dikuasai oleh Ny. Jung, melainkan perusahaan D-Day milik Yoongi pun kini diambil alih oleh Ny. Jung, tanpa persetujuan dari para anggota dewan direksi, dan hal ini menyebabkan saham perusahaan menjadi merosot seketika.
Mina dan Hyunjin pun kini menempati rumah milik Yoongi, dan Mina bersikap seolah-olah dia adalah Nyonya besar dirumah tersebut.
"Eomma, dimana Appa? Kenapa sekarang kita berdua tinggal dirumah ini? Apa Appa tidak akan marah jika sekarang kita tinggal dirumahnya?" tanya Hyunjin polos.
"Appamu itu tidak akan pernah kembali lagi, jadi mulai sekarang rumah ini milik kita," jawab Mina.
"Kenapa Appa tidak akan pernah kembali lagi, memangnya Appa pergi ke mana?"
"Ck! Bawel! Jangan banyak bertanya, sudah nikmati saja hidupmu mulai sekarang sebagai putri orang kaya, mengerti?!"
"T-Tapi...ng...bagaimana dengan Jennie Eonnie? Dimana dia? Apakah dia pergi bersama Appa?"
"Berisik! Pakai acara nanya tentang perempuan itu segala, bikin aku muak tahu nggak?!" Mina bertambah kesal tatkala Hyunjin malah menanyakan soal Jennie yang adalah rivalnya itu.
"Eomma...hiks...Hyunjin kangen Jennie Eonnie dan Appa hiks...," Hyunjin tiba-tiba menangis."
"Aishh! Bocah ini benar-benar! Masuk ke kamarmu sana atau kalau tidak, maka aku akan memukulmu!" Bentak Mina.
Hyunjin yang ketakutan pun terpaksa pergi dari hadapan Ibunya itu.
"Ah, akhirnya kini aku tak perlu repot-repot merayu Yoongi untuk jadi suamiku lagi, aku sudah bisa memiliki rumah dan hartanya yang melimpah ini hihihi...sepertinya keberuntungan sedang berpihak kepadaku sekarang hahaha...!" Mina tertawa puas.
***
"Hh...dimana kau sebenarnya, Tuan Muda?" gumam Jennie sendu.
"Sudah seminggu, tapi kau dan adikmu belum juga dapat ditemukan," Jennie benar-benar gelisah, sampai-sampai selama seminggu ini ia tak dapat tidur dengan tenang.
"Setiap malam aku memikirkanmu, aku merindukanmu, Tuan Muda. Aku mohon, cepatlah kembali dan temui aku!"
"Drrt...drtt...drrtt...!" Ponsel Jennie pun berdering dan ternyata itu adalah panggilan dari Jungkook.
"Ya, Jungkook-ssi, ada apa?"
"Nona Jennie, aku sudah mendapat kabar dari pihak kepolisian mengenai Sajang-nim dan adiknya," lapor Jungkook diseberang telepon.
"Benarkah? Lalu bagaimana? Mereka ada dimana dan apakah mereka baik-baik saja?" Jennie sedikit melonjak kegirangan mendengar kabar tersebut.
"Ng...maaf, Nona Jennie. Mungkin ini bukanlah kabar yang ingin kau dengar, tapi bagaimana pun aku harus memberitahumu," suara Jungkook terdengar parau.
"Ada apa sebenarnya, katakanlah, jangan buat aku penasaran!"
"Menurut penyelidikan dari pihak kepolisian, rupanya Sajang-nim dan adiknya diculik dimalam yang sama dan mereka disekap disebuah kabin ditengah hutan oleh seseorang yang belum dapat diketahui identitasnya. Dan polisi sudah berhasil menemukan kabin tersebut, namun...," Jungkook seolah tak sanggup meneruskan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionAkibat terlilit hutang judi, sang Ayah tiri tega menjual Kim Jennie, gadis berusia 21 tahun ke sebuah rumah bordir, demi melunasi hutang-hutangnya. Disana Kim Jennie di paksa untuk melayani para pria hidung belang, namun gadis itu selalu menolak dan...