Chap 40 ~ Dipaksa Pulang

86 11 15
                                    

Typo ✌️

Happy Reading

*
*

Ny. Jung pun tiba bersama dengan Woozi dirumah sakit. Saat berpapasan dengan kakaknya yang baru saja keluar dari dalam ruangan sang Ayah, Woozi yang masih kesal karena menganggap bahwa kakaknya itu telah merebut Jennie darinya, sama sekali tak menegurnya.

"Woozi, Ibu...," sapa Yoongi dengan mata sembab karena habis menangis.

Woozi tak menjawab dan malah melengos ke arah lain, dirinya bahkan memasang wajah masam didepan kakaknya.

"Bagaimana keadaan Ayahmu, apakah dia benar-benar sudah sadar?" tanya Ny. Jung basa-basi.

"Sudah, tapi beliau masih belum dapat berbicara apapun untuk saat ini," jelas Yoongi.

"Hmm...begitu rupanya. Kalau dia belum dapat berbicara, ini merupakan tanda bagus untukku," batin Ny. Jung, diam-diam ia pun menunjukkan smirknya.

"Woozi, kau saja yang duluan masuk ke dalam melihat Ayahmu, Ibu nanti saja setelah kau selesai," ucap Ny. Jung pada Woozi.

"Eum, okay!" jawab Woozi, lalu ia pun masuk ke dalam ruangan tempat Ayahnya dirawat.

"Yoongi, lebih baik sekarang kau pergi ke perusahaan saja, karena hari sudah mulai siang. Masalah Ayahmu, biar Ibu yang urus. Ibu akan tetap disini untuk menemani Ayahmu, jadi kau jangan khawatir ya," ucap Ny. Jung dengan nada yang dibuat selembut mungkin, seolah penuh perhatian.

Yoongi berpikir sejenak. Ia merasa ucapan Ibu tirinya itu benar, karena dirinya memang harus segera pergi ke perusahaan, berhubung siang ini dirinya harus memimpin rapat dikantor.

"Hmm...baiklah, aku titip Ayah ya, Bu," ucap Yoongi kemudian.

"Iya, kau tenang saja. Silahkan selesaikan urusan pekerjaanmu dulu sana," tak seperti biasanya, hari ini Ny. Jung pun tersenyum ramah terhadap Yoongi.

Sikap Ibu tirinya itu dirasa aneh oleh Yoongi, namun demikian ia memilih untuk tak terlalu memikirkan hal itu. Dan akhirnya ia pun berpamitan pergi ke kantor bersama dengan Jungkook.

***

Siang pun tiba, Jennie dikejutkan oleh Mina yang tiba-tiba datang dengan alasan ingin menjemput Hyunjin.

"Heh, pelayan nggak tahu diri, dimana putriku?" datang-datang Mina pun langsung berbicara sinis pada Jennie yang saat ditemui sedang berada diruang tengah.

"Bisakah kau sedikit sopan dan berbicara dengan baik-baik saat masuk ke dalam rumah orang?" balas Jennie tak kalah sinis.

"Rumah 'orang' katamu?? Ini rumah suamiku, jadi terserah aku mau bersikap bagaimana saat masuk ke sini. Jangan sok ngatur kau, kau itu kan cuma pelayan disini!" Mina marah dan tak terima.

Jennie memutar bola matanya jengah. "Duh, masih saja berani ngaku-ngaku kalau Yoongi adalah suaminya. Dasar tidak tahu malu!" batin Jennie.

Tak ingin berlama-lama berdebat dengan wanita didepannya itu, akhirnya Jennie pun memberitahu dimana Hyunjin berada.

"Hyunjin sedang berada ruang salon, sedang dipijat oleh salah seorang terapis," jawab Jennie.

"Woaahh...enak banget tuh anak, bisa mendapatkan perawatan spa gratis. Ibunya panik karena ia tak pulang sejak kemarin, eeehh...bocah tengik itu malah enak-enakan disini!" Gerutu Mina sambil geleng-geleng kepala, karena merasa iri pada putrinya sendiri.

Tanpa berpikir panjang, Mina pun segera berjalan menuju ke ruangan khusus salon pribadi milik Yoongi didalam rumah tersebut.

"Yak! Nona Mina, kau mau ke mana?!" teriak Jennie panik, lalu mengikuti Mina dengan terburu-buru.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang