keirena cukup lama berada di perpustakaan, akhirnya keirena keluar dari perpustakaan dan tak lupa membawa satu buku yang ia pinjam di perpustakaan, keirena berjalan menelusuri lorong kampus, di tengah jalan di lorong yang tak ada mahasiswa ia di dekap oleh seorang dan ternyata ada yang melihat kejadian tersebut dan buku yang ia bawa terjatuh.
seorang perempuan muda berada di kegelapan gudang yang cukup gelap dan hanya ada 1 lampu yang menyinari perempuan tersebut, perempuan tersebut dalam keadaan tak sadarkan diri merasa sedikit pusing ia terbangun dari pingsan nya dan yang pertama kali ia lihat adalah kegelapan tanpa lampu yang ada di depan nya, seketika bulu kuduk nya berdiri dan terlintas sebuah kejadian, sama sekali tangan kaki nya tak bisa di gerakkan di karena tangan dan kaki nya di ikat mati dengan sebuah tali tambang yang membuat nya tak bisa bergerak selain kaki dan tangan nya yang di ikat, badan nya ikut juga terikat dengan tali tambang dengan cukup kuat dan tak lupa mulut tertutup dengan sebuah lakban hitam yang membuat nya tak bisa berbicara, ya perempuan tersebut adalah keirena, keirena benar benar tidak bisa bergerak maupun berbicara "keirena Aditama bagaimana kabar Lo, apakah masih sakit" kata seorang laki laki di balik kegelapan tersebut, keirena hanya berdehem karena ia tak bisa berbicara sama sekali "ah ya gue lupa kalo Lo gak bisa ngomong ya sini gue buka biar Lo bisa berteriak sepuas nya sebelum gue siksa dengan mulut ya akan gue robek agar mulut gak ada lagi hahahahaha" kata seorang laki-laki lalu menampakkan diri nya dari kegelapan dan berjalan mendekati keirena yang duduk di kursi, keirena tau siapa yang ada di depan nya itu dia adalah Aiden orang yang selalu membully keirena dan tak lupa ada beberapa teman teman berada di belakang Aiden, Aiden membuka lakban hitam "mau Lo apa sih dari gue hah Aiden" kata keirena berteriak "Lo mau tau apa mau gue" kata Aiden tersenyum jahat "gue mau Lo mati keirena" kata Aiden lalu menampar pipiku keirena dengan sangat kuat "PLAAAAKKK" Hingga sebuah tamparan keras berbunyi di pipi kanan nya hingga memerah pipi nya "kenapa Lo gak bunuh gue aja sekalian" kata keirena dengan teriakkan nya "lah iya ya harus nya kan gue bunuh lu aja ya kei gak perlu gue repot repot buat bully elo dan dan nyiksa elo ya" kata Aiden "Lo mau tau kan alasan gue buat nyiksa elo dulu biar Lo mati secara perlahan lahan" lanjut Aiden "Karena gue pengen lihat Lo tersiksa keirena" bisik Aiden di telinga keirena, keirena mengeluarkan air mata nya "jangan nangis dong sayang" kata Aiden tersenyum manis mengelus pipi kiri keirena dan "PLAAAAKKK" sebuah tamparan melayang di pipi kiri keirena, kedua pipi keirena memerah dan bekak akibat tamparan yang di berikan oleh Aiden "genta Lo bawa yang tadi gue suruh kan" kata Aiden bertanya kepada teman nya "bawa kok" kata Genta lalu menghampiri Aiden dan membawa sebuah sabuk untuk menyembat keirena "Lo mau ngapain Aiden" kata keirena sedikit ketakutan melihat sebuah sabuk yang di bawa oleh Genta, Aiden menerima sabuk tersebut dan sedikit memainkan sabuk tersebut "kira kira mau di buat apa ya" kata Aiden, keirena benar benar ketakutan, sebuah kejadian terlintas di pikiran nya dan membuat memberontak di kursi tersebut "diam" kata Aiden lalu menyembat sabuk tersebut ke arah kaki keirena yang terikat "AHHHHHKKKKK" teriakkan dengan sangat keras keirena benar benar kesakitan, semua yang berada di dalam gudang seketika menutup telinga karena suara teriak keirena menggema di dalam gudang tersebut dan untung nya suara nya tidak terdengar sampai keluar gudang "SIALAN LO AIDEN, LO BODOH BANGET APA GAK NUTUP MULUT NYA DENGAN LAKBAN SAKIT TELINGA GUE GOBLOK" kata Travis memaki Aiden, Travis mendekati keirena yang duduk di kursi dan di ikat lalu membuka lakban hitam yang baru dan menutup mulut keirena hingga berputar ke belakang dan juga hidung nya ikut tertutup karena lakban hitam tersebut cukup lebar hingga menutupi hidung nya, dan membuat keirena sulit bernapas "nah gini jadi makin cantik deh mulut ke tutup hidung nya juga ikut tertutup deh kurang mata nya aja sih yang gak di tutup, gimana setelah selesai kita nyiksa nya kita tutup aja mata nya biar makin cantik deh dan bentar lagi kita ada kelas nah setelah kelas kita jadikan wanita kita aja biar makin cantik ah benar benar sangat menyenangkan" kata Travis "atau kita jual aja dia vis kan lumayan duit nya buat kita minum minum kan pasti kalo di jual mahal apalagi masih bersegel" kata Genta yang juga mendekati keirena, keirena menggeleng kan kepala ketakutan "aduh guys lihat dia ketakutan banget, dari pada di jual mending kita aja yang pakai langsung tiga kan mantap tuh" kata Aiden, di karena kan kedua kaki nya yang tidak di ikat ke kursi kaki keirena bergoyang lalu menendang kaki Travis yang membuat Travis terjatuh "aish wanita sialan kau" kata Travis memaki keirena, lalu Travis membuka lakban hitam nya kembali dan memakai kan kaki keirena di ikat ke kursi menggunakan lakban hitam, kaki nya tak bisa bergerak sama sekali "itu akibat nya lo melawan gue kei" kata Travis selesai memasang lakban pada kaki keirena "kayak nya gak aman deh kalo kita taruh dia disini" kata Genta "mau di bawa kemana tapi" kata Travis "ke rumah gue aja yang kosong" kata Aiden "boleh juga tuh lebih leluasa kita main di sana" kata Travis "iya" kata Genta "ini kita ada kelas gapapa nih kita taruh di sini dulu" kata Travis "masih ada obat bius yang tadi" kata Aiden "gak ada lagi" kata Travis "suntikan dia dengan ini aja" kata Genta memengang sebuah suntik yang berisi cairan "emang itu apaan" kata Travis "ini udah gue campur obat bius, obat penenang, obat perangsang, dan obat tidur yang dosisis nya lumayan tinggi" kata Genta "waw gapapa emang nya" kata Aiden "aman ini orang tua gue sering gunain nya ke pasien mereka di RSJ" kata Genta, keirena yang mendengar pun kaget dan ketakutan ia memberontak di kursi tersebut hingga kursi tersebut jatuh ke belakang dan keirena ikut jatuh ke belakang "hahahaha" ketawa mereka bertiga menggelar di dalam gudang "itulah akibat nya kau memberontak keirena" kata Aiden lalu mendekati keirena yang terjatuh, keirena memberontak "BISA DIAM GAK LO" teriak Aiden lalu menampar pipi kiri keirena dengan sangat kuat "suntikan cepat sebentar lagi kelas kita mau di mulai" kata Aiden "siap" kata Genta lalu menghampiri keirena dan menyuntikkan ke arah tubuh keirena, keirena yang semula nya memberontak tiba tiba berhenti memberontak dan mata nya sayu sayu buram dan Karena pengaruh obat yang dosis nya tinggi tubuh keirena melemah dan tak sadar kan diri dengan cepat "cepat juga ya reaksi nya" kata Aiden "iya karena dosisi nya tinggi jadi cepat reaksi nya" kata Genta "dah yuk kita tinggal jangan lupa mati kan Lampu dan mengunci pintu" kata Aiden, lalu berjalan keluar dari gudang "selamat tinggal selamat menunggu hingga sore keirena" kata Travis lalu menendang kursi keirena, Travis dan Genta keluar dari gudang tak lupa mematikan lampu dan mengunci pintu gudang
di sisi lain, seorang anak laki-laki berlari menghampiri kedua orang tua nya "MAMA PAPA" teriak anak kecil itu memanggil kedua orang tua nya, kedua orang tua itu membalik badan dan melihat anak nya berlari menghampiri mereka "chenzio kenapa lama sekali" kata ibu dari anak itu "huft huft tadi huft zio lihat kak Rena" kata chenzio "kan kak Rena emang kuliah di sini zio" kata Zara ya dia adalah Zara dan jenoo "kalo itu zio tau ma, tapi tadi kak Rena mulut nya di bekap dari belakang terus di seret" kata chenzio, Zara dan jeano kaget mendengar penuturan chenzio "di mana kamu lihat nya sayang" kata jenoo "di dekat toilet tempat aku tadi ke toilet" kata chenzio "pak tolong bawa 3 anak saya ke ruang bapak lalu orang suruhan bapak akan saya suruh untuk melihat cctv di tempat yang anak saya bilang" kata jeano kepada direktur kampus itu "baik tuan" kata Mr. corral "chendra ajak adek mu buat ikut om corral ya" kata Zara "baik ma" kata chendra, si kembar pergi bersama mr.corral "kalian duluan ke sana papa mau nelfon orang suruhan papa buat cari di sekeliling kampus" kata jeano "okey pa" kata Zara lalu pergi bersama chenzio ke arah toilet yang di tunjukkan oleh chenzio, Zara dan chenzio sampai di tempat toilet tersebut "kamu lihat kak Rena nya di mana sayang" tanya Zara ke chenzio "tadi zio keluar dari toilet terus ngeliat ke arah sana" menujuk ke arah kiri lorong yang sepi, suara handphone mengangetkan mereka berdua, Zara mengangkat telfon tersebut dari lyonjunie "hallo assalamualaikum aa kenapa nelfon" kata Zara "ma perasaan ku gak enak soal Rena, Rena baik baik aja kan" kata lyonjunie di sebrang telfon "Alhamdulillah Rena baik baik aja sayang, kamu gak usah khawatir, ingat aa ada bayi di dalam perut mu jangan stress istirahat ya" kata Zara "beneran ma Rena baik baik aja" kata lyonjunie di sebrang telfon khawatir dengan keadaan keirena "dengerin mama Rena baik baik aja sayang kamu gak usah berpikiran macam macam okay" kata Zara "iya deh ma kalo gitu Lyon tutup ya telfon assalamualaikum" kata lyonjunie "waalaikumsalam" kata Zara lalu menutup telfon nya "terus kamu lihat kak Rena di bawa kemana" kata Zara "kesana" menujuk ke arah lorong yang sangat sepi "ma gimana" kata jeano datang "kata chenzio ke arah sana" kata Zara "tuan saya mendapatkan kabar bahwa nona kei di bawa ke arah gudang" kata salah satu orang suruhan jeano "yaudah kita langsung ke sana aja" kata Zara berlari menuju gudang belakang kampus, semua nya juga menyusul Zara, Zara pun sampai di gudang tempat di mana keirena di kurung "kak, kakak, kak Rena di dalam kan" kata Zara ingin membuka pintu gudang tapi pintu gudang terkunci "kakak" teriak Zara, jeno dan yang lain nya sampai di gudang "pa Rena gak ada sahutan dari dalam dan juga pintu nya terkunci gimana dong" kata Zara khawatir dengan keadaan keirena "biar papa dobrak pintu nya" kata jeano "maaf tuan biar saya saja" kata salah bodyguard "silahkan" kata jenoo, bodyguard itu pun mendobrak beberapa kali tapi sangat sulit untuk terbuka "sini biar saya saja" kata jeano yang sudah sangat tidak sabar menunggu, jeano pun mendobrak pintu tersebut dengan sekali dorongan pintu tersebut terbuka lebar, di dalam gudang tak ada penerangan sama sekali, Zara, jeano dan beberapa bodyguard membuka handphone nya untuk menyalakan senter di handphone mereka, Zara mengarah handphone nya ke kanan dan betapa kagetnya Zara melihat sebuah kursi dan seorang perempuan terikat di kursi tersebut "AAAAHHHHH" teriak Zara kaget "kenapa ma" kata jeano mendekati Zara "i-itu pa" kata Zara sedikit terbata bata dan menujukkan ke arah yang gelap, jeano menyenter ke arah yang ditunjuk Zara, jeano kaget melihat hal yang sama di lihat Zara, jeano mendekati dan semakin kaget saat melihat perempuan tersebut yang sangat mengenaskan dan semakin mendekati semakin tau siapa perempuan tersebut, jeano melihat ke arah perempuan tersebut betapa kagetnya jeano melihat siapa yang ada di situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
my bodyguards||Yorina
RandomSegala nya berubah setelah mengalami kecelakaan, keirena harus memiliki seorang bodyguard yang 24/7 wajib bersama nya, tidak ada yang tau bahwa dia adalah pewaris perusahaan keluarga nya, keirena Aditama alrichardion nama nya perempuan cantik tapi s...