Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang di dalam ruangan keirena masih menyisakan keirena dan Jerry, jiano dan habyan sedang pergi entah kemana, keirena sedang tertidur nyenyak di atas ranjang nya sedang Jerry sedang memainkan hp nya di sofa di dalam ruangan keirena, entah mengapa keirena seperti seorang yang sedang gelisah saat ia tertidur
Dalam mimpi nya keirena, keirena berada di sebuah ruangan yang cukup terang dan ia sedang terbaring tak berdaya dengan balutan pakaian dalam nya saja
Pakaian nya
Keirena terbangun dari tidur nya itu dan kaget dengan pakaian yang ia kenakan, seorang laki laki masuk ke dalam ruangan tersebut sambil membawa sebuah sabuk
Keirena yang melihat nya ketakutan bukan main karena lelaki itu adalah Aiden "Lo mau ngapain hah" teriak keirena "jangan takut dong sayang, aku gak bakalan ngapa ngapain kamu kok" kata Aiden dengan suara lembut nya yang membuat siapa saja merinding "jangan gila Lo Aiden" kata keirena mundur ke belakang "aku gila karena kamu sayang, aku tergila dengan badan mu senyuman mu, suara desahan mu, dan" kata Aiden terhenti dan melihat ke arah gunung yang berada di balik pakaian yang di gunakan keirena "oh iya jangan lupa kau sudah ku beli dari ayah ku ya awal nya aku tidak terlalu menginginkan mu tapi setelah pertama kali ku pakai, aku jadi kecanduan dengan badan mu keirena dan sekarang sudah waktunya di dalam perut mu akan ada seorang Malaikat kecil" kata Aiden lalu menarik tangan keirena lalu dan menjatuhkan keirena agar terbaring di atas kasur lalu menindih keirena dengan badan milik Aiden membuat keirena ketakutan "sekarang adalah waktu yang tepat" kata Aiden "GAAAAAKKK" teriak keirena, membuat nya terbangun dari mimpi buruk nya itu, disana sudah ada Jerry yang sedang panik melihat keirena yang ketakutan "ren ren Lo kenapa" kata Jerry, keirena merasakan dada nya yang sesak sambil memegang dada nya "Rena Lo kenapa pliiis jangan bikin gue takut" kata Jerry sambil memencet tombol emergency di atas nangkas, tak berapa lama dokter perempuan dan suster datang dan langsung memeriksa keirena "mohon tuan tunggu di luar ya" kata suster tersebut "tapi sus" kata Jerry "silahkan tuan muda tunggu di luar ya" kata suster tersebut, Jerry keluar dari ruangan keirena, di luar ruangan Jerry buru buru menelfon kedua orang tua nya tapi sama sekali tidak diangkat "ini papa sama mama kenapa gak aktif sih aneh banget" kata Jerry mengomel tidak jelas, lalu ia menelfon habyan "hallo assalamualaikum kenapa jer" kata habyan di sebrang sana "sabyan Lo harus cepatan balik ke RS sekarang juga sama jiano" kata Jerry "lah kenapa gue belum selesai ini ketemu sama orang" kata habyan "ini lebih penting, keirena tiba tiba aja kebangun dengan teriakan gue curiga dia habis mimpi buruk" kata Jerry "yaudah gue otw kesana, papa sama mama udah Lo kasih tau" kata habyan "gue dari tadi nelfon papa dan mama gak aktif, gue mau coba nelfon yertie siapa tau papa dan mama pergi nya sama yertie dan marchel" kata Jerry "yaudah gue otw sekarang" kata habyan lalu menutup teflon, Jerry kembali menelfon yertie "assalamualaikum yer Lo dimana sekarang" kata Jerry "wa'alaikumsalam gue restoran xx kenapa Emang nya" kata yertie di sebrang telfon "Lo lagi sama mama dan papa gue gak" tanya Jerry "iya nih gue lagi sama aunty Zara dan uncle jeanoo kenapa Emang nya" kata yertie "kasih hp Lo ke mama sekarang urgent" kata Jerry "okay bentar" kata yertie "assalamualaikum Jeje, ada apa" kata Zara di sebrang telfon "ma keirena tadi sempat kebangun dari tidur nya tapi aneh nya dia teriak, terus dada nya kayak nya sesak banget jadi aku langsung buru buru manggil dokter" kata Jerry "astaghfirullah kok bisa" kata Zara kaget "yaudah mama sama papa langsung ke RS sekarang ya" kata Zara "iya ma cepat ya ma aku takut" kata Jerry "iya sayang mama bakalan kesana secepatnya" kata Zara lalu mematikan telfon nya, Jerry terduduk di kursi panjang di samping ruangan keirena ia menangkupkan kepala nya
30 menit berlalu dokter di dalam ruangan keirena masih belum juga keluar "JERRY" teriak habyan memanggil Jerry "gimana Rena" kata habyan "dari tadi dokter belum keluar" kata Jerry "kok bisa jadi kayak gini" kata jiano "gue gak tau tiba tiba aja tadi Rena kebangun dan teriak kayak nya panic attack nya kambuh deh gue takut Rena kenapa kenapa" kata Jerry "Lo tenang okay, gue yakin Rena gak akan kenapa kenapa" kata habyan Memengang kedua bahu Jerry agar lebih tenang, suara pintu terbuka membuat mereka bertiga kaget "dok gimana keadaan kembaran kami" kata habyan yang langsung memberikan pertanyaan kepada dokter perempuan tersebut "panic attack nya kambuh tapi sayang nya jiwa kembali terguncang karena mimpi yang ia alami" kata dokter Tersebut "sebaik nya jangan biarkan dia sendiri dulu ya karena bisa saja orang yang membuat nya ketakutan datang" lanjut dokter perempuan itu "baik dok terimakasih" kata habyan "sama sama kalo begitu saya permisi" kata dokter Tersebut lalu pergi meninggalkan mereka bertiga, jerry, habyan dan jiano masuk ke dalam ruangan keirena dan melihat keirena kembali tertidur dengan tenang karena pengaruh obat penenang yang di berikan dokter tadi "gue beneran takut kalo keirena seperti ini" kata jiano "kita yakin kalo Rena pasti kuat, ingat dia juga pernah mengalami hal yang sama seperti ini" kata habyan "tapi itu dulu yan, sekarang lebih parah dari waktu dia dulu" kata jiano "gue nyesel Kenapa gak ikut dia aja pas kemarin dan enggak ngebiarin dia sendirian" kata jiano lagi "jangan menyalahkan diri Lo ji" kata habyan "TAPI LIHAT YAN, LIHAT RENA SEKARANG GIMANA" teriak jiano emosi menarik kerah baju habyan "ji sadar ini rumah sakit" kata Jerry melerai mereka berdua, mereka bertiga terdiam dan duduk merenung di kursi panjang
KAMU SEDANG MEMBACA
my bodyguards||Yorina
RandomSegala nya berubah setelah mengalami kecelakaan, keirena harus memiliki seorang bodyguard yang 24/7 wajib bersama nya, tidak ada yang tau bahwa dia adalah pewaris perusahaan keluarga nya, keirena Aditama alrichardion nama nya perempuan cantik tapi s...