eps 25

22 0 0
                                    

Di sebuah ruangan bernuansa putih terdapat 2 orang perempuan yang berada di dalam Sana, yang satu sedang duduk di kursi samping ranjang dan yang satu nya lagi sedang tertidur pulas karena obat bius yang di berikan dokter

Zara masih setia menemani sang anak nya yang masih belum sadarkan diri itu dengan memegang tangan nya

Di luar ruang keirena, ada sang papa dan 3 kembar keirena yang masih setia menunggu di depan kamar keirena "bagaimana kakek dan grandpa tau kalo keirena di culik pa" kata Jerry "Lo lupa apa bodoh sih jer, kakek dan grandpa itu siapa" kata habyan "ya kan gue cuman tanya aja" kata jerry "mereka seperti nya tau dari anak buah yang mengikuti kalian tadi saat menyerang markas Akbar" kata jeano "terus sekarang kita harus gimana pa" kata jiano "mau gak kita publish keirena tapi publish nya dari sini gak bisa kita bawa pulang keirena dengan keadaan nya yang seperti ini" kata jeano "tapi grandpa bakalan marah dong pa" kata habyan "itu biar jadi urusan papa, kalian cukup bantu kembaran kalian bisa kembali seperti sebelum nya" kata jeano kepada habyan, Jerry dan jiano "siap pa" kata mereka bertiga, suara pintu terbuka membuat mereka berempat kaget "Rena mau ketemu sama jiano" kata Zara, ya Zara yang membuka pintu tersebut, jiano yang merasa terpanggil pun ikut masuk ke dalam kamar inap keirena

Di dalam kamar keirena, keirena sudah bangun dari tidur nya dan ingin bertemu dengan jiano "ren"  panggil jiano, keirena dan yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah jiano "sini ji" kata keirena lembut, jiano takut untuk mendekati keirena "gue gapapa jiano" kata keirena lagi, jiano pun dekat dan langsung memeluk keirena dengan erat, keirena pun membalas pelukan tersebut "maaf maaf gue gak bisa jagain elo kak" kata jiano "gak perlu minta maaf ji, sekarang gue gapapa kok" kata keirena "fisik Lo gapapa tapi mental Lo yang kenapa kenapa kak" kata jiano "jiano dengerin gue, gue udah gapapa sekarang bukti nya gue bisa pelukan sama Lo, itu artinya gue gak kenapa kenapa" kata keirena "tapi kenapa Lo cuman manggil gue aja" kata jiano "karena orang yang pertama gue lihat saat nyelamatin gue itu elo ji" kata keirena "Setelah ini panggil papa ya" kata keirena "iya" kata jiano lalu keluar dari ruangan keirena

Di luar ruangan keirena "ada apa ji" kata habyan "gapapa, pa kak Rena mau ketemu sama papa" kata jiano "kamu beneran ji" kata jeano "iya pa" kata jiano, jeano pun masuk ke dalam ruangan keirena

"Papa" panggil keirena "sayang maafin papa gak bisa jaga kamu" kata jeano langsung memeluk keirena "papa gak perlu minta maaf" kata keirena membalas pelukan sang papa "papa gak salah, harus nya kakak yang minta maaf karena selalu menolak untuk di publish, tapi keirena sekarang mau kok di publish" kata keirena "kamu beneran sayang" kata jeano "iya pa" kata keirena tersenyum "papa bakalan siapin semua nya setelah kamu sembuh papa bakalan publish kamu" kata jeano "besok ya pa" kata keirena "jangan aneh aneh kamu kak" kata jeano "hehehe maaf pa" kata keirena "oh iya pa bisa panggil bocah 2 gak" kata keirena "bisa papa panggil mereka berdua ya" kata jeano "iya pa" kata keirena, jeano keluar dari ruangan keirena

"Jerry dan habyan masuk gih" kata jeano, habyan dan Jerry pun masuk kedalam ruang keirena

Mereka berdua takut untuk mendekati keirena "kalian berdua kenapa sih kayak orang ketakutan tau gak" kata keirena "ya kita takut Lo ngamuk nanti" kata habyan "gak usah gila Lo gue bukan sakit yang jadi gila" kata keirena "sini peluk" kata keirena lagi, mereka berdua langsung memeluk keirena dengan erat "gue kangen banget sama Lo ren" kata Jerry "gue juga kangen banget sama Lo" kata keirena "pokok nya kita bertiga bakalan selalu jagain Lo dan bakalan ngehajar orang orang yang udah ngehina elo" kata habyan "hahaha sabyan ada ada aja Lo" kata keirena "gue serius ren" kata habyan "iya iya yaudah suruh yang lain masuk gih" kata keirena, habyan keluar dan menyuruh yang lain nya untuk masuk, mereka bersama mengobrol Santai sambil tertawa

my bodyguards||YorinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang