yara & nara pt 16

12 11 0
                                    

Yara & Nara pt 16

|• sesampainya Yara di rumah tante Dena •|

" hati-hati sayang " ucap tante Dena pada Yara.

* Yara turun dari mobil tante Dena.

* Yara mulai berjalan menggunakan alat bantu

" sini, tante bantu" ucap tante Dena.

* Yara mulai memasuki rumah tante Dena.

|• dan di dalam rumah tante Dena ada om Darren (suami tante Dena) •|

" eh, Yara " ucap om Darren.

" kamu gausa takut gitu liat om, tante Dena udah ngomong kok sama om, kalau kamu mau tinggal di sini untuk sementara " sambung om Darren.

" iya sayang, kamu gausa panik gitu, kalo di sini kan lebih ke pantau kondisi nya " ujar tante Dena.

" KAK YARAAA " ucap Diara (anak tante Dena yang berusia 5 tahun).

" EH EH, pelan-pelan dong sayang peluk kak Yara nya, kasihan kak Yara nya " ujar tante Dena.

" oh ya, sini, tante antar kamu ke kamar ya " ucap tante Dena.

* Yara di bawa ke kamar nya.

" ini sayang, semoga kamu betah ya tinggal di rumah tante, oh ya Ara, kamu temenin kak Yara ya, tapi kalo kak Yara nya mau istirahat kamu main di luar, jangan main di kamar kak Yara, mama mau ke ruang tamu dulu " ucap tante Dena.

" iya mah " jawab Diara.

" makasih tante " sambung Yara.

" sama-sama sayang " jawab tante Dena.

|• tante Dena keluar dari kamar Yara •|

" kak Yara " seru Diara.

" apa? " tanya Yara.

" kaki kak Yara kenapa? kok di perban? " sambung Diara.

" kaki aku luka, maka nya di perban " jawab Yara.

" owh gitu " ujar Diara.

" kak Yara mau tidur ya? " tanya Diara.

" iya " jawab Yara.

" yauda Ara keluar ya kak, kata mama, Ara ga boleh main di sini kalau kak Yara mau tidur " ucap Diara.

" iya " jawab Yara.

|• Diara pun keluar dari kamar Yara, dan ia langsung masuk ke kamar nya untuk bermain boneka sendirian •|

|• di ruang tamu •|

" mas dewa itu keterlaluan banget, masa sampe sekarang dia ga ada telepon atau chat untuk nanyain kabar Yara " ujar tante Dena pada om Dareen.

" mungkin dia sibuk den " jawab om Darren.

" sibuk? Yara itu di rumah sakit udah 3 hari mas, dia ga ada dateng tuh untuk jenguk Yara " ucap tante Dena.

" yang penting Yara baik-baik aja kan sekarang, nanti juga mas dewa penasaran kok sama kondisi Yara " ujar om Darren.

" ya aku ga habis pikir aja, dia kok setega itu sama Yara, padahal Yara sama Nara itu anak kembar, apa sih yang buat dia sampe segitu nya sama Yara? " ucap tante Dena.

" sudah lah den, ga usah terlalu di pikirin, yang penting, sekarang kamu pikirkan tentang kondisi nya Yara aja dulu, biar dia bisa sembuh dari lumpuh sementara itu, kasian kalau dia terus seperti itu " ujar bijak om Darren.

" iya sih mas " jawab tante Dena.

"• tok tok tok •"

" tantee " ucap Nara.

"• krek •"

" eh, sini masuk " ucap tante Dena.

* Nara pun masuk kedalam rumah tante Dena.

" sini pak, masuk aja " ujar tante Dena pada pak Rudi.

" makasih bu, saya di luar saja " jawab pak Rudi.

" owh, oke, maaf ya pak " ujar tante Dena.

" kak Yara dimana Tan? " tanya Nara.

" di kamar tamu, tapi kalo ga salah tadi dia lagi tidur deh nar " jawab tante Dena.

" em gitu " ujar Nara.

" papa kamu ga ada tanya soal Yara? " tanya tante Dena.

" ga ada tan, Nara bicara soal kak Yara aja, papa langsung pergi " jawab Nara.

" keterlaluan, bisa - bisanya dia ga khawatir sama Kondisi anak nya sendiri " ujar tante Dena.

* Yara keluar dari kamar nya menggunakan alat bantu jalan.

" loh, kak Yara udah bangun? " tanya Nara.

* tante Dena dan om Darren menoleh ke arah belakang.

" papa masih marah ya sama gue? " tanya Yara.

* semua terdiam.

" jawab nar " sambung nya.

" enggak kok kak " jawab Nara.

" gausa bohong sama gue. " ujar Yara.

" papa ga perduli kan sama kondisi gue? " sambung Yara.

" seharusnya, emang gue ga usah lahir ke dunia ini " ucap Yara.

* Yara balik ke kamar nya, dan ia mengunci pintu kamar untuk menenangkan diri nya.

" tante ambil in minum dulu ya, kamu duduk aja di situ " ujar tante Dena.

* Nara pun duduk di soffa yang sudah tersedia.

|• tak lama kemudian, tante Dena keluar dengan membawa kan air untuk Yara dan juga pak Rudi yang ada di luar •|

" nih sayang minum nya, tante mau kasih ke pak .. " ucap tante Dena.

" kamu ngobrol aja sama Nara, biar aku yang kasih minum nya untuk pak Rudi " ujar om Darren.

" owh, oke " jawab tante Dena.

|• om Darren pun keluar untuk menghampiri pak Rudi di luar •|

" Nara " seru tante Dena.

* Nara menoleh ke arah tante Dena.

" tante mau tanya, apa papa kamu tau? soal kondisi kaki kanan Yara yang lumpuh? " tanya tante Dena.

* Nara mengangguk

" huftt, tante ga habis fikir, apa sih yang ada di kepala dia tuh? " ujar tante Dena.

" Nara juga gatau Tan, Nara suka sedih, kalo liat kak Yara di bentak sama papa, memang dari kecil, kak Yara kurang kasih sayang dari papa " jawab Nara.

|• di dalam kamar Yara •|

" apa sih salah gue? hikss.. hikss..
andai mama masih hidup, pasti mama sekarang lagi tenang in gue, mama pasti khawatir sama kondisi gue, sedangkan papa? " gumam Yara dalam kamar.

" maaa, Yara pengen banget bisa ngobrol sama mama, Yara pengeeen banget nyender di bahu mama, kenapa mama harus pergi sih mah? " sambung nya.

" kaaakk " ucap Nara.

"• tok tok tok •"

" kakak lagi istirahat ya? " tanya Nara.

" kalo gitu, aku pulang dulu ya, kakak gausa mikirin soal papa, aku yakin kok, kalo papa itu sayang sama kakak, yang harus kakak pikirin adalah kesehatan kakak, aku juga yakin kalo kakak bisa sembuh " ujar Nara.

" daah kak " sambung nya.

yara & nara (END).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang