yara & nara pt 20

14 11 0
                                    

keesokan harinya, Yara dan Nara memulai hari seperti biasa.
tapi, ada yang berbeda dari Yara.
pagi ini, Yara harus pergi ke rumah sakit untuk check up soal kondisi kaki nya itu.
ia akan ber konsultasi dengan dokter Alif tentang kaki nya.
selain ber konsultasi, Yara juga melakukan terapi berjalan, agar kaki nya bisa lebih cepat berjalan sebelum waktu yang di tentukan oleh dokter.

message Yara :

tante den : Yar, hari ini kamu check up ya.
tadi tante udah urus semuanya sama dokter Alif, jadi kamu tinggal dateng ke RS aja.

Yara Arsyella D : oke Tan, jam berapa?

tante den : jam 10.

Yara Arsyella D : oke makasii tante denaa yang cantik jelitaa,. cuma tante deh yang ngerti in Yara.

tante den : pastii dong, siapa lagi.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

" gue hari ini ga sekolah ya nar " ucap Yara.

" kenapa? " tanya Nara.

" gue mau check up ke dokter " jawab Yara.

" sama papa? " tanya Nara.

" gue minta anter sama pa Rudi aja " jawab Yara.

" loh, kok gitu, harus nya kan papa dampingi kak Yara waktu check up " ujar Nara.

" papa ? mana mau " ucap Yara.

" udah, mendingan lo sekarang siap-siap sekolah aja gih sana, gue juga mau siap-siap " ujar Yara.

" tapi kakak seriusan? aku anterin aja ya? " ucap Nara.

" gausa Arsyeina, keras kepala banget si, udah sana " sambung Yara.

" yauda iya " ucap Nara.

|• SATU JAM KEMUDIAN •|

" kakak mau berangkat sekarang? " tanya Nara.

" iya " jawab Yara.

" aku ikut ya " ucap nya.

" ngapain? lah, lo kok udah pake seragam sekolah sih, masih jam 10 loh nar " ujar Yara.

" y-ya, aku mau ikut kakak, biar nanti aku langsung berangkat sekolah " ucap Nara.

" gausah, gue bisa sendiri kok " ujar Yara.

" Arsyella, kamu tuh keras kepala banget sih, yauda cepetan jalan, nanti di marahin tante Dena loh " ucap Nara.

" ( Nara baik banget sama gue, padahal selama ini gue selalu jahat sama dia, pantesan aja papa lebih sayang Nara daripada gue ) " ujar batin Yara.

" lah, kok malah bengong kak " ucap Nara.

" i-iya ayo " sambung Yara.

|• mereka berdua pun berangkat ke rumah sakit, Nara sengaja bersiap-siap lebih awal, ia membawa buku dan peralatan sekolah lainya ke rumah sakit, agar ia bisa melihat perkembangan pada kaki kanan kakak nya •|

|• sesampainya di rumah sakit •|

" dek Yara ya? " tanya suster.

" iya " jawab Yara.

" silahkan duduk di kursi roda, biar saya antar ke ruangan terapi nya " ucap suster.

* Yara pun duduk di kursi roda, sedang kan tongkat bantu berjalan nya di berikan kepada Nara.

* Yara di antar oleh suster ke ruangan terapi, Nara & pak Rudi pun turut ikut dalam melihat perkembangan yang di alami Yara saat ini.

|• sesampainya di rumahan terapi •|

" pelan-pelan kamu mulai berdiri ya " ucap dokter Alif.

* Yara mulai membuka kaki kanan nya.

* ia mulai menginjak kan kaki kanan nya ke lantai (tanpa mengenakan alas kaki).

" nah, abis itu kamu pegangan ke sini, coba, sekarang kamu jalan, dikiiit aja " ucap dokter Alif.

* Yara mulai berjalan dikit demi sedikit.

" gabisa dok, kaki kanan saya sakit " lirih Yara.

" kamu bisa, kata siapa kamu ga bisa? ayo, coba lagi " jawab dokter Alif.

* Yara mulai berjalan lagi.

"• gubrak •" Yara terjatuh.

" maaf ya, sini saya bantu " ucap dokter Alif.

" kamu duduk lagi aja di kursi roda ya, sust tolong bawa Yara ke ruangan saya " ujar dokter Alif.

* Yara pun mulai di bawa ke ruangan dokter Alif.

|• sesampainya Yara di ruangan dokter Alif •|

" saya lihat-lihat, wajah kalian sangat mirip, apa kalian kembar? " tanya dokter Alif.

" iya dok, dia Nara, adik saya " jawab Yara.

" kalau ini? " tanya dokter Alif pada pak Rudi.

" saya hanya supir mereka dok " ucap pak Rudi.

" owh begitu, jadi, di sini siapa yang bisa menjadi perwakilan keluarga? " tanya dokter.

" saya aja dok " jawab Nara.

" oke, silahkan duduk " ucap dokter Alif.

" jadi begini, kondisi Yara sebetulnya tidak ada perubahan sama sekali saat ini, tapi saya yakin, Yara bisa sembuh dari lumpuh sementara ini " ucap dokter Alif.

" apa di rumah ada yang membuat Yara tidak nyaman? " tanya dokter Alif.

" eeemm " seru Nara.

" gaada dok " jawab Yara.

" saya harap, dalam masa penyembuhan ini, Yara harus tenang, tidak ada konflik yang terjadi di sekitar nya, karena itu  bisa mempengaruhi kesehatan kaki nya " ucap dokter.

" jika Yara selalu mendapat kan konflik, masa penyembuhan ini akan semakin lama " sambung nya.

" baik dok, saya paham " jawab Nara.

" saya siapkan resep obat nya dulu ya " ucap dokter.

* dokter Alif pun menulis resep obat untuk Yara.

* dokter Alif memberikan resep tersebut pada Yara.

" semoga cepat sembuh ya Yara " ucap dokter Alif.

" makasih dok " ucap Yara.

" kami permisi ya dok, terimakasih sekali lagi  " ucap Nara sembari membalik kan arah kursi roda Yara.

|• mereka pun pergi ke arah apotik rumah sakit •|

* Nara memberikan kertas resep obat Yara tersebut pada suster di sana.

* tak lama kemudian, nama Yara di panggil untuk mengambil obat tersebut.

" adek Yara Arsyella Dewantara " ucap suster.

" biar aku aja yang ambil " ucap Nara.

" ini di habis kan ya, dan jika kaki merasa pegal, harap di kompres saja, terimakasih, semoga lekas sembuh ya " ucap suster pada Nara.

" terimakasih sust " jawab Nara.

* Nara berbalik pada Yara, dan ia segera membawa Yara ke lobby rumah sakit untuk menyimpan kembali kursi roda.

" oh ya pak, tongkat nya " ucap Nara pada pak Rudi.

" ini non " jawab pak Rudi.

* Nara memberikan tongkat tersebut pada Yara.

" kakak bisa jalan kan?? " tanya Nara.

" bisa " jawab Yara.

" aku bantu ya, oh ya pak, tolong atur mobil nya ya, kita tunggu di luar " ucap Nara.

" baik non " jawab pak Rudi.

|• Yara dan Nara pun menunggu mobil di depan rumah sakit, setelah mobil mereka datang, mereka langsung bergegas masuk ke dalam mobil, dan mengantarkan Nara ke sekolah nya •|

yara & nara (END).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang