yara & nara pt 15

17 12 0
                                    

Yara & Nara pt 15.

" iyya tantee " jawab Nara.

|• tante Dena keluar dari UGD •|

|• tak lama kemudian, setelah tante Dena pergi meninggalkan ruangan, suster (perawat) datang, untuk membawa Yara ke kamar rawat nya •|

" permisi, selamat malam, saya di perintahkan oleh dokter Denara untuk membawa dek Yara ke ruang rawat nya " ucap suster.

" oh, iya sus " jawab Nara.

" kalian ini kembar ya? " tanya suster.

" iya sust " jawab Nara.

|• Yara pun di pindahkan ke ruang rawat nya, menggunakan kursi roda •|

|• sesampainya di ruang rawat •|

message :

Nara Arsyeina D : kak Yara udah dapet ruangan Tan, di ruang melati nomor 2.

tante denaa : owh iya sayang, tante ke sana sekarang ya.

|• sesampainya tante Dena di ruang rawat •|

" makasih ya Tan, tante udah mau bantuin Yara, sedangkan papa Yara sendiri gatau ada dimana " ucap Yara.

" iya sayang, papa kamu itu keliatan banget egois nya, masa anak sendiri ga di urus in " ujar tante Dena.

" sekarang, apa keluhan nya? " tanya tante Dena.

" apa kamu ada mual? " sambung nya.

" gaada kok Tan, cuma kaki kanan Yara pegel aja " ucap Yara.

" tadi tante udah bicara sama dokter Alif, kata dokter Alif, batas maksimal lumpuh kamu kira-kira satu atau dua bulan nan " balas tante Dena.

" mudah-mudahan an sebelum 2 bulan, kaki kamu udah bisa bergerak lagi " ucap tante Dena.

" aamiin " jawab Nara.

" papa kalian ada di mana sih? tante telfon in ga di angkat " ujar tante Dena.

" gatau " ucap Nara.

" Nara aja ga tau, gimana Yara? " ujar Yara.

|• yang sebenarnya terjadi •|

" apa sebenarnya aku terlalu keras ya sama Yara? " gumam pak Dewa.

" apa tadi aku salah ya? ketika aku bilang Yara selalu menyusahkan aku? " sambung nya.

" aku terlalu perduli sama Nara, sampai aku lupa akan kasih sayang ku pada Yara, aku merasa, jika aku melihat Nara, seperti aku melihat Aqila hidup kembali, semua sikap perilaku nya Nara, sama seperti Aqila " ucap nya.

|• keesokan harinya •|

" Bim, gue ga langsung balik ya, gue mau jenguk Yara dulu " ujar Bara.

" cieee " ledek Bima.

" diem lo, gue jenguk in Yara juga bukan karena modus kok " jawab Bara.

" massa iya? " ledek Bima.

" y-ya iya lah, gue ngerasa bersalah aja, karena kemarin gue ga bisa jagain dia di hutan " jawab Bara.

" yauda sana " ucap Bima.

" lo ga ikut? " tanya Bara.

" gue capek " jawab Bima.

" tapi di sana ada Nara lhoo " ledek Bara.

" yauda deh gue ikut " ucap Bima.

" heuh, giliran Nara aja cepet " ujar Bara.

yara & nara (END).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang