yara & nara pt 17

13 11 0
                                    

Yara & Nara pt 17

|• keesokan harinya Yara mulai terapi jalan di rumah sakit, yang pasti nya di temani oleh tante Dena •|

" udah siap sayang? " tanya tante Dena.

" udah Tan " jawab Yara.

" oke, pelan-pelan kamu angkat kaki kanan nya ya, terus kamu pegangan ke sini " ucap tante Dena.

* Yara melakukan hal yang di perintahkan oleh tante Dena.

" jalan, dikit demi sedikit " ujar tante Dena.

" gabisa Tan " ucap Yara.

" bisa !! kamu bisa, tante yakin kamu bisa, ayo coba lagi " jawab tante Dena.

* Yara mencoba nya lagi

* Yara sudah sedikit bisa berjalan menggunakan kedua kaki nya.

" itu bisa, okeh istirahat dulu, nanti kita terapi lagi " ucap tante Dena.

" sini tante bantu " sambung nya.

* Yara pun duduk di kursi yang sudah tante Dena sediakan.

" mungkin, pada saat kamu terapi lagi bukan tante yang jagain, tapi dokter Alif, gapapa ya? " ujar tante Dena.

" gapapa tan, yang penting Yara bisa sembuh lagi " ucap Yara.

" sipp, ini baru nama nya anak tante " ucap tante Dena.

" sekarang coba lagi ya, ayo berdiri " ujar tante Dena.

|• Yara pun mulai berdiri dan mencoba hal yang tadi, sedikit demi sedikit, Yara mulai bisa berjalan menggunakan kedua kaki nya, namun proses yang akan menjawab hasil nya •|

|• selesai nya Yara terapi, pak dewa menghampiri Yara di rumah sakit, Yara dan pak dewa bertemu di ruang lobby (pintu masuk/keluar) •|

" ngapain kamu kesini? " tanya ketus tante Dena.

" belum puas ? belum puas kamu marahi Yara? kamu emang ga punya hati ya mas " sambung nya.

" Yara ini anak aku, jadi aku ga mau kalo Yara tinggal di rumah kamu " ujar pak dewa.

" ayo pulang " ucap pak dewa sambil menarik lengan Yara.

" gamau "

" AYO PULANG " sambung pak dewa.

" MAS !! " seru tante Dena.

" bisa ga kamu gausah kasar sama Yara? aku ga sudi kalo Yara harus di urus Sama papa yang memiliki jiwa kekerasan kaya kamu " sambung tante Dena.

" { ihh, itu kenapa? kasian banget anak nya di tarik gitu } " ujar para pasien yang ingin berobat di rumah sakit tersebut.

" kita bicara di luar " ujar tante Dena.

* mereka pun keluar dari rumah sakit.

" kasihan ya anak yang tadi, bapak nya jahat banget ya " sambung ibu-ibu pasien rumah sakit.

|• di luar kemudian •|

" ayo pulang " ucap pak dewa

" aku ga mau lihat Yara di bentak seperti tadi, ayo Yara ikut tante " jawab tante Dena.

" owh, kamu mau jadi anak yang durhaka sama orang tua? " ujar pak dewa.

" aku ga akan sudi lihat Yara di rawat sama orang yang selalu menggunakan emosi kaya kamu mas " jawab tante Dena.

" DIA ANAK AKU! AKU BERHAK ATAS YARA, jadi kamu gausah ikut campur dalam urusan keluarga aku " ucap pak dewa.

" ayo pulang " seru pak dewa.

" ikut sama tante aja, ayo sayang " ujar tante Dena.

" DENA " seru pak dewa.

" APA SIH MAS? " jawab tante Dena.

" CUKUPPP !! saat ini,  Yara memilih untuk tinggal bersama tante Dena " ucap Yara.

" dengar kan mas? ayo sayang " ujar tante Dena, pada Yara.

* mereka pun pergi menggunakan mobil tante Dena.

|• tak lama kemudian setelah mobil tante Dena pergi, pak dewa pun langsung segera menghampiri mobil nya, untuk mengikuti langkah mobil tante Dena. •|

|• sesampainya di rumah tante Dena •|

" pelan-pelan turun nya, sini tante bantu " ujar tante Dena.

* Yara pun turun dari mobil tersebut.

" ayo pulang " ucap pak dewa sambil menarik lengan Yara.

" apa sih mas " jawab tante Dena yang melihat pak dewa sedang menarik lengan Yara.

" Yara ini anak aku, jadi kamu gausah sok mau urus-urus Yara, karena kamu ga punya hak " ucap pak dewa.

" aku memang tidak memiliki hak atas Yara, tapi aku berhak melaporkan kamu kepada polisi atas dugaan keker*san pada anak sendiri " ujar tante Dena.

* om Darren yang mendengar suara berisik dari arah luar, ia langsung segera menghampiri suara berisik itu.

" ada apa ya mas? " tanya om Darren.

" saya, ingin membawa anak saya pergi dari rumah kamu, tapi istri kamu, melarang saya untuk membawa anak saya pergi dari sini " jawab pak dewa.

" ga gitu mas, tapi ... " pembela an diri dari tante Dena, pada om Darren.

" kenapa kamu larang mas dewa untuk bawa Yara pulang? kan Yara anak nya mas dewa " jawab om Darren.

" denger kan? " ucap pak dewa.

" Yara, ayo pulang " sambung pak dewa.

* Yara hanya terdiam, ia tak mau menjawab satu kata pun ucapan sang Dewantara.

" ARSYELLA " seru pak dewa.

" IYA! YARA PULANG " ucap Yara.

" om, tante, Yara minta maaf ya, karena kehadiran Yara di sini cuma membuat keributan di rumah om sama tante " ujar Yara.

" gausah minta maaf, ayo cepat pulang " ucap pak dewa.

" Yara sayaang banget sama tante, love you tan " ujar Yara.

" love you more sayang hiksss.. " jawab tante Dena yang menahan air mata nya untuk tidak jatuh.

* Yara & pak dewa pun pergi meninggalkan rumah tante Dena & om Darren.

" ada apa sih sebenarnya den? " tanya om Darren.

" Yara itu di paksa untuk pulang ke rumah nya dengan cara di bentak mas, dia di bentak di hadapan semua orang yang ada di rumah sakit, ya aku ga terima lah mas " jawab tante Dena.

" tapi memang mas dewa  keterlaluan sih " ucap om Darren.

" iya kan? dia emang keterlaluan, dia selalu membedakan Yara dan Nara, padahal mereka itu anak kembar, apa sih yang membuat dia segitu benci nya sama Yara? " ujar tante Dena.

" yauda, yang penting, kamu ga harus sampe segitunya sama mas dewa, mau gimana pun dia kakak kamu den " ucap om Darren.

" hufftt, gausa bahas mas dewa deh mas " jawab tante Dena.

yara & nara (END).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang