2. Gengsi?

29 13 0
                                    

"• teettt •" bel masuk setelah istirahat pun berbunyi.
Semua anak harus masuk kedalam kelas nya masing masing.
Jam pelajaran berikutnya adalah Mapel terfavorit Yara, yaitu fisika.

" Selamat siang anak-anak " ucap bu Cynthia.

" Siang buuu... " jawab anak-anak.

" Buka buku fisika kalian ya " ucap bu Cynthia.

" Iya  bu " jawab anak-anak.

Bu Cynthia adalah guru favorit semua orang, bukan hanya Yara saja.
Bu Cynthia adalah guru fisika yang baik dan ramah pada anak-anak.
Ia sangat sayang pada anak-anak apa lagi anak remaja, seperti anak smp yang bisa di jadikan teman.

" Ada yang tidak mengerti?? " tanya bu Cynthia.

" Tidak bu " jawab anak-anak.

" Oke! berarti mengerti semua ya, nah karna pelajaran ibu sudah selesai, kalian di PR in aja ya? karena sudah mau bel 5 menit lagi, PR nya hal 112, no 1-5 aja ya " ucap bu Cynthia.

" Baik bu " jawab anak-anak.

" Sampai jumpa di hari rabu " ucap bu Cynthia.

" Byee ibu " jawab anak-anak.

"• teettt •" bel pergantian jam terakhir pun bunyi.

" Assalamualaikum anak-anak " ucap bu guru matematika ( bu Lita ).

" Waalaikumsalam bu " jawab anak-anak.

" Silahkan buka buku matematika hal 129 ya " ucap bu Lita.

" Baik bu " jawab anak-anak

Bu guru matematika pun menjelaskan tentang pelajaranya.
Semua anak sangat suka dengan matematika apa lagi Nara.
Tetapi Yara sedikit kesusahan untuk memahami pelajaran matematika ini.
Nara yang ada di meja sebelah Yara melihat kalau Yara sedang kesusahan.
Nara berniat baik untuk membantu Yara tapi Yara tak mau karena Yara masi kesal dengan Nara dan papa nya.

" Sini kak " ucap Nara.

" Ga usah! " jawab Yara.

" Aku baik loh kak mau bantuin kakak " ucap Nara.

" Gue ga butuh bantuan dari lo " jawab Yara dengan ketus.

"• teeettt •" bel pulang pun berbunyi.

Yara dan Nara di jemput oleh pak Rudi (supir di rumahnya) seperti biasa.

" Ayo non " ucap pak Rudi.

" Iya pak " jawab Nara.

Yara dan Nara pun masuk ke dalam mobil, seperti biasa, papah nya Yara & Nara selalu menelfon pak Rudi kalau sudah pulang untuk menanyakan anak-anak nya.

" Hallo pak " ucap pak Rudi.

" Yara sama Nara udah pulang pak? " tanya pak dewa.

" Udah pak, non Yara sama non Nara ada di mobil, kami mau pulang " jawab pak Rudi.

" Oh ya sudah hati-hati pak " ucap pak dewa.

" Tuh kan kak, papah tuh nanyain kita berdua bukan aku aja " ucap Nara.

" Terus? " tanya Yara.

" Ya berarti papah juga sayang sama kakak " ucap Nara.

" Oh " jawab Yara.

Mereka pun sampai di rumah dengan selamat.
seperti biasa Yara langsung naik ke kamar nya yang ada di lantai 2 yang ada di sebelah kamar Nara.

Nara ambil minum dulu di dapur karena minum nya abis. Yara langsung lari ke atas dan mengunci pintu kamarnya.
Ia memutar musik dengan menggunakan headset miliknya.

Ia tidak mau ada yang mengganggu nya,
maka dari itu ia mengunci dirinya di kamar.
Nara ingin memberikan minuman orange jus kesukaan Yara yang ia buat.
ia pun mengetok pintu Yara.

" Kak, ini minuman buat kaka " ucap Nara.

" Kak buka dulu pintunya " jawab Nara.

" Apaan sih ga jelas banget! " ucap Yara sambil mencopot handset nya.

" Bodo amat ah " sambung nya.

" Kak buka kak! " ucap Nara.

"• tok tok tok •" pintu terus di ketuk.

" Duh apasi Nar, ganggu banget tau ga! " ucap Yara sambil membuka pintu kamarnya.

" I-ini kak ada orange jus buat kakak, aku yang buat loh kak " ucap Nara.

" Ga usah buat lo aja " jawab Yara dengan ketus.

" (Gimana cara bikin kak Yara senyum ya) " tanya Nara di dalam hatinya.

" Aku bikin buat kakak loh kak please di terima yaa " ucap Nara.

" Ya ya ya sini gue minum " jawab Yara.

" Yauda ka aku ke kamar dulu ya " ucap Nara sambil membuka pintu kamarnya.

" Hmmm " jawab Yara.

" Akhirnya minuman yang aku buat untuk kak Yara di terima sama ka Yara aku seneng deh " ucap Nara setelah sampai di kamarnya.

" Nara tu baik sih, tapi nyebelin aja, dia yang selalu di manja sama papah, tapi pantes sih papah lebih sayang sama dia, secara dia ranking 1 mulu di kelas dari SD-SMP kelas 8, sedangkan gue cuma bisa ranking 2 dari dulu, ya tapi gue harus bersyukur sih segini juga gue masi dapet peringkat kelas " ucap Yara sambil meminum orange jus.

" Enak juga nih jus " ucapnya.

Mereka pun istirahat di kamarnya masing-masing, sedangkan Yara lagi mengerjakan pr nya di sekolah tadi.
PR Yara cuma matematika aja sih, deadline pun masih ada 2 hari lagi, tetapi ia lagi belajar untuk jadi Yara yang pinter seperti Nara.
Ia sebenarnya ingin menanyakan soal ini pada Nara, namun ia gengsi.

Karena tadi ia marah-marah terus pada Nara.
Seketika Yara pun merasa bersalah telah marah-marah ke adik kesayangannya itu.
Ia pun menanyakan soal tersebut ke Nara.

" Nar •tok tok tok• " ucap Yara.

" Ya kak sebentar " jawab Nara.

" kenapa kak " tanya Nara.

" Gue ga ngerti soal matematika tadi Nar, lo bisa bantu gue ga " jawab Yara.

" Bisa kak, mau belajar dimana? " tanya Nara.

" Terserah " jawab Yara.

" Yauda di taman aja biar kaka relax belajar nya " ucap Nara.

" Yauda ayo " jawab Yara.

Mereka pun menuruni tangga bersama untuk belajar di taman bawah.
Rumah mereka sudah termasuk kolam renang, taman, dan pastinya rumah.
Padahal dulu pak Dewa dan bu Aqila tinggal sederhana. Setelah adanya Yara & Nara pak Dewa mendapatkan pekerjaan yang cukup besar dan akhirnya pak Dewa menabung dikit demi sedikit untuk membeli rumah impianya bersama bu Aqila.

Sesampainya di taman, Nara langsung mengajarkan Yara dengan se detail mungkin, hingga Yara mengerti.
Akhirnya Yara mengerti dengan apa yang di ajarkan oleh Nara.
Yara pun mengerjakan tugas matematika dengan mudah karena bantuan dari Nara.

" Makasih ya Nar lo udah mau bantu gue, padahal gue udah jahat sama lo " ucap Yara.

" Sama-sama kak, kaka ga jahat kok sama aku, aku bahagia kalau kaka bahagia, sebenernya selama ini kalau kaka marah sama aku dan papah aku sering sedih dan nangis kak, aku juga ga mau di perlakukan seperti ini sama papah " ucap Nara sambil sedih.

" Udah gausah sedih gue gapapa kok " jawab Yara.

Mereka berpelukan dan mereka pun saling memaklumi apa yang sering terjadi.
Yara sudah memaafkan Nara karena sebenarnya Yara itu sangat sayang sama Nara.
tapi ia gengsi untuk mengutarakan hal itu.

yara & nara (END).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang