FS • 17

262 29 2
                                    

Firegious Sanguis

____________________

Happy Reading

____________________

FS • 17
•• WALBURGA ••

Tom berjalan tergesa membelah keramaian Diagon Alley. Hanya tinggal menghitung hari untuk sampai pada Kelulusan. Ia harus memastikan rencana yang sudah di buat benar-benar matang agar semuanya berjalan lancar. Setelah berbulan-bulan sejak penyerangan di Nurmengard, ia masih belum menganalisis apalagi menggunakan tongkat Elder. Lagipula memakai tongkat kematian sambil berjalan-jalan di koridor atau mengayunkan itu dengan santai di setiap kelas tampak tidak begitu bagus. Dan ia selalu menyukai tongkat sihirnya. Jadi penundaan hanya seperti angin lalu. Tentu saja jika tidak ada sesuatu yang salah dengan tongkat itu, seharusnya tetap waspada dan selalu menyiapkan rencana cadangan, ingat suara kecil dari kepalanya.

Bunyi lonceng menyapa telinga saat Tom mendorong terbuka pintu kayu. Seorang pria tua muncul dari dalam dengan senyum mengembang.

"Mr. Riddle! Yew dengan inti bulu Phoenix, tiga belas setengah inchi."

Tom tersenyum simpul. "Sesuatu terjadi dengan tongkat mu, Mr. Riddle? Sayang sekali, aku pikir kau sangat menyukai tongkat itu."

"Tidak, Mr. Ollivander. Tongkat saya baik-baik saja dan masih sangat menyukai tongkat itu. Saya hanya ingin bertanya mengenai beberapa hal."

"Ah, selalu menjadi penasaran dengan pengetahuan seperti biasanya," Ollivander menjawab sambil menuntunnya ke sisi lain ruangan dengan kursi kayu dan meja tua disana. Setelah di persilahkan untuk duduk, nampan teh lengkap dengan teko dan beberapa gelas muncul. "Jadi, Mr. Riddle?"

Tidak langsung menjawab, Tom melepas kancing pada jasnya lalu menautkan kedua tangan, "anda pasti sudah mendengar tentang Nurmengard?"

"Benar. Yah— tentu saja. Aku bertanya-tanya kapan kau akan kesini untuk menanyakan hal itu. Atau mungkin kau sudah pergi ke sisi lain benua Eropa untuk menemui Gregorovitch."

Tidak ada respon maupun perubahan raut wajah dari Tom. Itu adalah pembawaan dirinya ketika serius. Ollivander jelas menyadari gestur tubuh dari lawan bicaranya dan senyum ramah berganti dengan tatapan agak redup.

Tangan Tom meraih tongkat Elder di sakunya, mengeluarkan itu dan memutar dengan kasual. Ia bisa melihat mata si pembuat tongkat menatap campuran keterkejutan dan kergetiran pada tongkat Elder.

"Ini milik Grindelwald—"

"Tadinya," Ollivander memotong sambil menghela nafas.

"Tadinya?"

"Tentu saja tidak lagi. Kalau kau sudah mengambilnya—"

"Saya mengambilnya—"

"Kalau begitu tongkat itu mungkin milik mu," sekali lagi Ollivander memotong perkataan Tom. Pria tua dengan keahlian mengenai tongkat sihir itu mengulurkan tangan padanya, menatap tepat pada retina abu yang terlihat sibuk berpikir. Haruskah ia membiarkan tongkat Elder di sentuh orang lain?

Melihat keraguan dari matanya, Ollivander menarik kembali tangan yang terulur kemudian melanjutkan, "tentu saja, karena cara mengambilnya berperan. Juga, banyak yang bergantung pada tongkat itu sendiri. Meskipun demikian, secara umum, jika tongkat sihir telah dimenangkan, kesetiaannya akan berpindah."

Ruangan itu sunyi, yang terdengar hanyalah keramaian orang yang berlalu lalang di luar.

"Anda berbicara tentang tongkat sihir seolah-olah mereka memiliki perasaan. Seolah mereka bisa berpikir sendiri."

Firegious Sanguis √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang