Epilog

623 28 8
                                    

Firegious Sanguis

____________________

Happy Reading

____________________

FS•EPILOG
•• MINE ••

Pesta pernikahan berlangsung megah. Hermione terduduk dengan gaun putih sederhana. Meminum wine dari tangannya sementara Orion sibuk menyapa para tamu. Ia memperhatikan, mereka tertawa, bercanda, semua orang berbahagia, tapi ada apa dengan hatinya? Kosong, ia merasa kosong dan semua ini seperti omong kosong. Hermione meneguk winenya lagi. Ia tidak ingin ada disini, ia ingin pergi ke suatu tempat. Tempat yang tenang dan sepi untuk mengasihani dirinya sendiri.

"Perhatian!" Suara Abraxas menggema karena mantra Sonorus. "Temukan pasangan kalian dan ajak ke lantai dansa. Ini waktunya menggoyangkan pinggul indah kalian!"

Para tamu tertawa, Abraxas yang mabuk adalah kekacauan. Belum, memang, hanya tinggal menunggu waktu. Ia merasakan kehangatan melihat semua ini, tapi sekali lagi, kehangatan itu tidak mempu mencapai bagian terdalam hatinya yang terasa kosong dan dingin.

Hermione berdiri, meletakkan gelas dengan wine yang masi tersisa dan berjalan menuju lantai dansa sampai matanya menangkap sosok yang begitu di rindukan. Aku terlalu mabuk, rupanya, ia berpikir.

Matanya berkedip beberapa kali, sosok itu berjalan pelan di belakang punggung orang-orang yang menatap pada lantai dansa, kemudian mata mereka bertemu. Merlin, mata itu. Perlahan ia merasakan kehangatan yang diharapkan menyelimuti hingga ke ujung jari kakinya.

"Hermione?" Seseorang memanggilnya. Ia mendengar seseorang memanggilnya. Tapi tubuhnya seperti memiliki kehendak sendiri. Mata itu menguncinya. Mengunci pergerakannya. Mengunci pikirannya. Mengunci hatinya. Hidupnya.

Sebuah tangan terasa menepuk bahu telanjangnya dengan lembut, "Hermione?" Sekali lagi, suara itu memanggil dan ia menoleh tanpa menjawab. "Ada yang salah?"

Masih belum menjawab, ia justu mengalihkan pandangan ke arah sebelumnya. Sosok itu pergi. Benarkah itu halusinasi? Tidak. Itu bukan. Ia harus memastikan itu, "diam disini, aku perlu pergi sebentar," ucapnya lantas bergegas membelah keramaian, meninggalkan pinggiran lantai dansa.

Jantungnya berdetak dengan keras. Matanya bergerak cepat kesana kemari, berdoa pada dewa manapun untuk diberi kesempatan sekali lagi melihat-

"Tom?" Panggil Hermione dengan lirih.

Sosok itu bersandar di salah satu pilar. Tubuh yang seingatnya terasa hangat dan nyaman terbalut setelan hitam. Benar, hitam seperti apa yang seharusnya. Dia tampak sehat, tentu saja. Tubuhnya masih kekar seolah selama ini pergi untuk berlibur dan menikmati hidup bukannya mencari cara menguasai ilmu hitam. Ini Tom Riddle, bisiknya dalam kepala. Tentu saja dia menikmati semua itu.

Hermione berjalan perlahan ke arah Tom. Atau, benarkah itu dia? Langkahnya pelan, tidak yakin. Haruskah mendekat? Bagaimana jika ia sampai disana sosok itu hanya berupa imajinasi yang di dorong oleh alkohol lantas menghilang? Mungkin ia hanya harus berdiri diam ditempatnya dan menatap sosok itu hingga kesadaran kembali pada akal yang kurang sehat ini. Dengan itu Hermione terdiam.

Tubuhnya lemas namun ditempat lain dalam hatinya menghangat ketika melihat sosok itu berjalan menghampirinya. Morgana, berapa banyak alkohol yang ia konsumsi? Semakin dekat, sudah cukup dekat dan dia masih mendekat.

Dia nyata.

Air matanya berhasil menghancurkan pertahanan yang sejak beberapa menit lalu ia bangun dengan segala kekuatan saat merasakan nafas yang dulu terasa begitu akrab menerpa wajahnya.

Firegious Sanguis √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang