13_Tragedi Penembakan

308 60 6
                                    

◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Reading..
-
-
-
-

Jangan lupa follow, vote and komen guyss🤗


"Sialan!... Kenapa gagal lagi, hah?"

Ruangan yang tadi begitu rapi kini sudah seperti kapal pecah karena kemarahan dari bos mereka, karena mereka gagal lagi menjalankan misi dari sang atasan.

Keringat dingin sudah para anak buahnya rasakan. Suasana yang sudah mencekam semakin mencekam karena aura kegelapan dari bos nya.

"Kalau sampai saya mendengar kalian gagal lagi siap-siap kepala kalian yang jadi taruhannya!"

"B-baik tuan."

"Jalani tugas kalian, sudah tahu kan harus melakukan apa?" seringai di bibirnya membuat siapa saja yang melihatnya merinding ketakutan.

Tidak ada jawaban dari mereka ia marah, berani sekali meraka ini.

"JAWAB SIALAN!!!"

"I-iya tuan.. Kami mengerti."

Setelah kepergian anak buahnya ia tertawa keras.

"HAHAHA... AKU AKAN SEGERA MEMBAWA KAMU ZEE... KAMU HANYA MILIK AKU SEORANG.. HAHAHA."

***

Yusuf, Azka dan Naza sudah sampai di ndalem yang langsung di sambut oleh kyai Burhan, umi Laila dan jangan lupa kan juga mamah Naila, Anjani serta abang Azka, Askara.

Kenapa mereka ada di sini?

Semua mata tertuju kepada ketiga nya. Berrnafas lega melihat semua anak mereka datang dengan baik baik saja.

"Azka... Sayang kamu gak papa kan? Hm?" tanya mamah Naila.

"Aku gakpapa, Bun." dengan raut penyesalan Azka berucap kembali. "Abah,umi, bunda maaf... Karena Azka udah berani kabur dari pesantren."

Sungguh sekarang Azka benar-benar amat menyesal akan perbuatannya. Entah mengapa hatinya menjadi tak tenang.

Umi Laila menghampiri sembari mengelus surai yang tertutup jilbab milik Azka. "Gakpapa sayang.. Yang penting kamu baik-baik aja sekarang.." senyuman hangat yang di tampilkan umi Laila membuat hati Azka kembali tenang.

"Khmm.. Gak ada yang kangen gitu sama aku?" tanya Naza yang merasa terabaikan.

Bahkan kyai Burhan dan umi Laila terkejut akan kehadiran putra bungsu mereka. Hei.. C'mon ia sudah dari tadi di sini..

"MasyaAllah.. Syang kamu di sini? Maaf umi tadi tidak memperhatikan."

"Gakpapa umi.. Naza seneng bisa ketemu umi lagi. NAZA KANGENNN BANGETT SAMA UMIIII!" suara menggelegar Naza memenuhi ruangan ndalem.

"Ishh.. Kamu gak usah teriak-teriak Naza." tegur Laila lembut.

"Hehe.. Maaf umi."

Kyai Burhan menghampiri dan memeluk hangat putra bungsu kesayangan dan nakal nya ini.

"Abi senang kamu pulang."

"Makanya itu Naza pulang.. Takut abi kena serangan rindu.. "

Semua orang tertawa mendengar ucapan Naza barusan.

"Jadi, lo adik gus Yusuf?" pertanyaan Azka mengalihkan atensi mereka menjadi padanya.

"Iyaa.. Kenapa?"

"Nggak sih.. Kalian sama soalnya. " kata Azka membuat Yusuf menoleh padanya.

"Sama?" heran Naza.

"SAMA-SAMA NYEBELINNNNN!!!"

Antara Takdir dan Do'a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang