23_Balapan Liar

378 40 5
                                    

◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Reading
-
-
-
-

Hai semua.. Gimana kabarnya?
Baru up lagi hehe.. Maaf ya kalau kelamaan🙏 sebenernya aku bingung antara mau lanjut atau nggak cerita ini.. Menurut kalian gimana?

Lanjut atau nggak?

*
*
*

Malam ini Azka berniat untuk mengikuti balapan liar. Tadi ia tak sengaja menemukan selembaran dan bertekad untuk ikut.

"Udah lama juga.. Tapi gue gak punya motor." ujarnya seraya berpikir keras.

"Bodo amat.. Nanti gue pinjem sama yang di sana atau nggak nyewa sekalian." tersenyum senang Azka yang memang sudah berada di halaman belakang langsung melewati tembok yang lumayan tinggi untuk dipanjat.

Bugh..

"Aw pantat gue.." ringisan terdengar tatkala Azka yang terjatuh tadi.

"Pokoknya gue harus puasin hasrat balapan malam ini."

Azka masuk kedalam taksi yang dipesan lewat handphone sang mertua. Berani sekali! Setelah beberapa menit akhirnya ia sampai di area yang menjadi tempat balapan liar akan berlangsung.

Baru juga sampai dirinya sudah disambut oleh seorang pria yang sangat ia benci dan sangat amat tidak ia sukai. Tapi, tak dapat ia pungkiri bahwa rasa takut lebih dominan daripada keduanya.

Belum lama ini pria itu menjadi hal yang menjadi pikiran Azka. Sudah hampir menjadi trauma yang dalam kala dirinya tak bisa mengendalikan diri sendiri.

Kamelio Radikal Atmaja, pria yang menjadi alasan dirinya khawatir dan takut. Walaupun memang dirinya tidak bermasalah tapi Zee juga adalah dirinya yang lain.

Rasa takut semakin menjadi setiap langkah yang diambil oleh pria tersebut.

"Hai sayang? Kita bertemu lagi." bisiknya pelan tapi penuh penekanan. Azka berusaha menetralkan rasa takut yang terus menjalar dilubuk hatinya.

Perasaan tak nyaman semakin terasa. Nyatanya seberusaha apa pun Azka untuk menetralkan segalanya rasa takut itu masih ada dan terus menjadi.

Raga yang tadinya diambil alih oleh Azka kini berpindah pada Zee, pemeran utama di dalam masalah ini.

"Siapa?" tanya Zee dengan tenang.

"Wow.. Wow.. Kamu tidak mengenalku sayang? Sepertinya kamu harus diberi obat pengingat supaya bisa untuk terus mengingatku selamanya."

"Mimpi!!"

"Balapan?"

"Bukan urusan lo!"

"Kalau kamu bisa mengalahkanku dibalapan kali ini, aku akan menjamin keselamatan keluarga dan orang terdekatmu selama 6 bulan dari sekarang." ucap Elio menawarkan.

Tawaran yang diberikan Elio cukup menarik perhatian Zee. Tapi bagaimana kalau dirinya kalah?

"Tapi, kalau kamu kalah malam ini. Siap-siap untuk ikut denganku kembali." seakan tau apa yang ada dipikiran Azka, ia langsung memberi penawaran yang menurut Zee sangat merugikan nya.

"Enak aja lo! Gue pernah bilang sama lo ya bab*.. Lo itu cuman cowok berengsek yang selalu nyakitin gue sama keluarga gue.. Cukup sampai disini aja.. Gue gak mau berurusan lagi sama lo!!"

"Tidak ingin berurusan? Tapi kita sudah terlanjur jauh sayang.. Hehe. Apa aku buat kamu hamil saja ya? Owh atau kurung kamu? Menarik."

"CUKUP!! oke gue terima tantangan lo malam ini!"

"Keputusan yang bagus, sayang."

***

Brumm..

Brumm..

Brumm..

Suara gemuruh dari kendaraan roda dua kini memenuhi area balapan dengan dua pembalap yang sudah siap di garis start.

Banyak pasang mata yang siap menyaksikan pertandingan dari seorang Atmaja.

Wanita dengan pakaian ya bisa dibilang kekurangan bahan kini berada di tengah-tengah pembalap dengan bendera yang di angkat ke atas pertanda pertandingan sebentar lagi akan dimulai.

Dalam hati sebenarnya Azka merasa gugup. Bagaimana jika dirinya kalah? Ia tidak mau sampai kembali berurusan dengan sosok yang akan melawannya balapan malam ini.

'Tenang, lo gak bakal kalah soal beginian.'

"SIAP-SIAP KEMBALI PADAKU, SAYANG."

Pertandingan dimulai setelah terdengar teriakan keras yang dilontarkan oleh Kamelio. Saat ini yang memimpin masih saja pria ini. Di lubuk hati, Azka ia semakin takut akan kalah dalam pertandingan.

Di tengah pertandingan Azka berusaha menyusul dengan menaikan kecepatan motornya di atas rata-rata. Tentu Kamelio terkejut akan itu bukan masalah menang atau kalah lebih tepatnya ia takut terjadi hal yang tak diinginkan terjadi pada gadisnya.

"JANGAN TERLALU CEPAT ZEE!!

Samar-samar Azka mendengar seruan seseorang yang menjadi lawannya. Ia tersenyum miring dan merasa akan menjadi pemenang pada akhirnya.

"GUE MAU MENANG DARI LO DAN GAK MAU BALIK LAGI SAMA COWOK GILA KAYAK LO, ANJ*NG!!"

Karena tidak memperhatikan jalan dirinya tidak sadar ada seorang anak kecil yang ingin menyebrang jalan dan di arah berlawanan ada mobil truk yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Kamelio yang sadar akan hal itu langsung berteriak dan memperingati Azka.

"ZEE.. STOP DI DEPAN ADA MOBIL TRUK!"

"EMANG GUE BISA LO BODOHIN?! GAK AKAN PER– ARGHHH!"

BRUKK..

"AZKA!!"

"ZEE!!"

To be countinue..

Gimana? Masih rame? Hehe..

Part ini menurut aku masih kurang dapet fil-nya, iyakan?

Next??

Antara Takdir dan Do'a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang