27_Rumah Hantu

76 3 1
                                    

◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Reading
*
*
*
*


Hai gimana kabar kalian?
Baik?

⚠️Follow dulu baru baca⚠️
No plagiat⚠️

"Rumah hantu, gue mau ke sana." ucap Azka antusias. Siapa tahu kan didalam sana ia bisa mengerjai si ustadz satu ini. Sebenarnya dari tadi Azka heran sih kenapa wajah Yusuf dingin sekali  kepada orang lain? Sedangkan pada dirinya sangat hangat dan lembut.

"Gus!!"

"Apa Azka? Tidak usah berteriak saya tidak tuli." sahutnya.

"Ya lagian datar banget tuh muka, kenapa sih?!"

"Saya merasa ada yang mengikuti dan memperhatikan kita sejak tadi." ucapnya dengan serius.

"Lo dapet firasat?"

"Bukan firasat Azka,tapi saya merasakannya sejak tadi. Entah mengapa hati saya benar-bener resah saat ini,"

"Saya ingin kamu tetap berada di dekat dan tak jauh dari pandangan saya,Azka. mengerti?" lanjutnya mewanti-wanti.

Azka sebenarnya juga merasakan sejak tadi. Entah mengapa pikirannya malah mengarah pada pria itu. Bagaimana jika itu memang lah dia? Azka membuang jauh-jauh pikiran buruk yang hinggap di kepalanya.

"Ah firasat aja itu. Yuk cepetan kita ke rumah hantu gue gak sabar banget." Lanjutnya dengan bersemangat.

Yusuf senang dan bahagia melihat Azka bisa tersenyum lepas bersamanya. Ia tak menyangka bahwa semua ini bukan hanyalah mimpi semata.

Pintu masuk wahana rumah hantu begitu menyeramkan. Azka yang merinding sejak tadi sedangkan Yusuf hanya datar saja.

"Ih kok gue jadi takut gini ya?" gumamnya setengah berbisik.

"Azka ini hanya wahana. Tidak perlu takut!" Sahut Yusuf yang mendengar ucapan Azka tadi.

"Siapa yang takut coba? Gue berani kok." Sombongnya yang hanya mendapat kekehan lucu dari Yusuf.

"Ya ya ya.. kamu memang pemberani."

"Ish.. kok Lo nyepelein gue sih?!" Sahutnya dengan marah.

"Siapa yang menyepelekan Azka? Saya? Mana ada? Malah saya akan menjadi garda terdepan jika kamu dalam bahaya."

Blush...

Pipi Azka merona merah. Ia sangat tersentuh dengan perkataan Yusuf. Bagaimana jika jantungnya sampai terlepas gara-gara terlalu cepat berdegup?

'bahaya..bahaya..kenapa gue malah salting gini sih? Aaaaaa.. Lo bener-bener ya ustadz nyebelin.'

"Ayo masuk, saya sudah beli tiketnya." ajak Yusuf yang dibalas anggukan oleh Azka.

"A-ayo."

***

Aaaaaa..

"USTADZ NYEBELIN!"

"GUE TAKUUUT!!.. ANJ*NG! KENAPA GUE HARUS PISAH SAMA GUS YUSUF SIH?!"

"Gara-gara badut sialan! Arghhh..cariin gue plis."

Azka yang sejak tadi berteriak tanpa henti membuat seisi ruangan bergema. Di tengah permainan Azka dikejutkan oleh badut yang menakutinya hingga berlari kencang dan terpisah dari Yusuf.

Antara Takdir dan Do'a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang