02_Bertemu

554 68 18
                                    


Aku mohon bantuan kalian kalau ada yang salah dalam cerita aku..

⚠️Follow dulu sebelum baca⚠️
No plagiat⚠️

⚠️Follow dulu sebelum baca⚠️No plagiat⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lakuin apa lagi kamu?"

Suara yang berasal dari arah dapur menghentikan langkah Azka saat ingin menaiki tangga menuju kamar nya.

Saat berbalik ke sumber suara, di sana sudah ada wanita paruh baya yang sedang menggenggam spatula untuk memasak dengan matanya yang tidak lepas dari Azka.

Azka hanya cengengesan melihat sumber duitnya yang sedang mode marah itu.

"Azka gak ngelakuin apa-apa kok mah," ucap Azka sembari memperlihatkan puppy eyes-nya.

"Serius deh mah." lanjutnya masih belum mendapat respon dari sang mama tercintanya ini.

Nabila, mama dari Azka hanya bisa menggeleng kan kepalanya. Harus bagaimana lagi ia membimbing putrinya ini?

Hahhh...

Dengan sorot mata kecewa Nabila berlalu pergi dari sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun yang membuat Azka semakin merasa bersalah.

'Bego lo Azka!... Kenapa lo bikin mama kecewa lagi sih? Aishhhh...' gerutunya di dalam hati.

Sungguh saat ini Azka benar-benar merasa bersalah. Dari arah pintu Askara menatap tubuh Nabila dengan raut bigung.

Ada apa?

Askara menghampiri Azka yang masih termenung di dekat tangga dengan raut wajah sedih dan mata yang berkaca-kaca.

"Ada apa, dek?"

Azka berbalik dan langsung memeluk tubuh Askara dengan erat. Ia menangis menumpahkan segala emosi yang ada di dalam hati nya saat ini.

"B-bang Azka harus gimana?" tanyanya lirih.

"Mama marah sama Azka bang."Lanjutnya.

"Syuttt... Sekarang mending kamu ke kamar mandi terus ganti baju, baru nanti temui lagi kalau udah tenang mama nya."ujar Askara yang di balas anggukan kepala oleh Azka.

Setelah kepergian Azka, Askara berpikir bagaimana kalau adiknya tau bahwa dirinya sudah memiliki seorang suami?

Sungguh membayangkannya saja sudah membuat Askara tidak bisa berkata.

"Abang harus gimana dek? Supaya kamu mau berubah." helaan nafasnya begitu berat.

***

Setelah mandi dan ganti baju Azka turun ke bawah untuk menemui mamanya tercinta dan meminta maaf atas kelakuannya selama ini. Ia sadar sejak kepergian papa Irawan seharusnya ia menjaga perasaan sang mama.

Antara Takdir dan Do'a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang