9

160 26 0
                                    

Sam dan Travis masih setia memeluk satu sama lain. Hingga dimana mereka tertidur dengan berpelukan. Meski Sam di atas Travis, Travis tidak merasakan beban apapun di atasnya.

Malam pun tiba, suara ponsel milik Sam membangunkan kedua insan yang sedang tertidur. Sam dengan segera Sam mengambil handphone nya

Di handphone tertera nama Seum disana. Dengan segera Sam menggangkat telponnya. Belom ketika Sam berbicara susah di omeli oleh kembarannya itu.

Sam mulai menutup telinga nya ketika mendengar ceramah dari Seum. Sam pun mulai mengangguk dan ingin pulang ke rumah sekarang juga.

Telpon pun di tutup, Sam ingin turun dari ranjang tetapi tubuhnya kembali di tarik oleh Travis membuat nya ke belakang lagi.
" Sayang kita hubungan kita rahasia kan dulu dari siapapun ya? Aku janji akan publish kamu jika seorang Sam adalah kekasihku. " Jawaban milik Travis hanya di angguki oleh Sam.

Sam juga ingin fokus ke kuliah nya, bukan ke percintaan. " Aku antar pulang, ini sudah malam. " Timpal Travis yang tiba-tiba bangun dari ranjangnya. Sam hanya menggeleng kepalanya pelan melihat tingkah Travis.















































































































































" Cukup Han jihoo kau membuat ku muak. " Teriak Jisung ketika adiknya sedang asik tidur dengan tenang Tampa memikirkan beban. Sedangkan disini kakak nya memikirkan kehormatan yang adik.

Jihoo hanya diam dan mulai bangun dari tidurnya. " Kenapa Kaka pusing si ngurusin hidup Jihoo? " Decak sang adik dengan kesal, Jisung yang sudah muak dengan tingkah laku adiknya pun keluar dari kamar.

" Aku ingin melakukan nya dengan caraku sendiri kak. " Gumam Jihoo dengan begitu pelan, Jihoo pun kembali menutup matanya untuk tidur
























































































Youngwa yang baru saja menemukan password nya pun menghela nafasnya lega. Dengan segera Youngwa memesan tiket pesawat kembali.

Sejenak ia memikirkan keluarga nya yang nantinya kaget akan kepulangan nya terutama sang ibu. Ibu nya pasti merindukan nya rasanya Youngwa ingin segera pulang dan memeluk ayah ibunya.

Setelah puas memikirkan nya Youngwa pun bangun dari tidurnya. Ia menuju kamar mandi ingin mandi.

Handphone yang di miliki oleh Youngwa mulai berdering. Youngwa pun dengan segera mengangkat telpon tersebut.

" Aku hamil. " Ucap seorang pria di dalam telpon yang menahan Isak nya. Youngwa yang mendengar nya pun kaget bukan main.

" Anak siapa? Saya tidak pernah menyentuhmu, memang kita pacaran tapi saya tau batasan bahkan sekedar berciuman saya tidak pernah. " Tegas Youngwa di dalam telpon dengan marah.

Pria di telpon hanya bisa menangis pelan. Youngwa yang mendengar si manis menangis pun mengacak-acak rambut nya frustasi. " Jawab saja, nanti orang nya akan ku hajar. " Ucap Youngwa tiba-tiba. Sedangkan si manis yang di telpon hanya diam dan mulai menutup telponnya.

Youngwa yang pasalnya belom mendengar jawaban si manis pun kesal dan membanting handphone nya ke kasur. Youngwa menghela nafasnya kasar.















































































" Tidur yang nyenyak! Jangan lupa mimpiin aku oke? " Kekeh Travis sambil mengusap rambut milik Sam. Seum hanya bisa melihat kedua insan tersebut terlihat mesra.

Seum jadi curiga. " Iya.. udah sana pergi, nanti ada yang ngelihat. " Jawab Sam sambil berjalan ke arah rumah dengan senyuman di wajahnya.

Travis juga mulai menghilang dari sana. Seum pun yang mempunyai acara mengangetkan kakak nya pun terkekeh pelan.

Ketika sudah di pintu dan terbuka Seum langsung mengagetkan sang kakak. " Dor! "
Dengan polos Sam terkejut dengan memegang dadanya.

Sam yang tau ia di kagetkan oleh kembarannya pun memukul kepala Seum pelan. " Dasar anak nakal! " Marah Sam sambil tersenyum tipis

Seum dan Sam mulai kejar-kejaran. Doyoung yang pasalnya sedang di dapur pun hanya bisa terkekeh melihat tingkah mereka yang seperti waktu kecil saja.

" Anak-anak jangan berlari, nanti jatuh. " Ingat Junghwan yang tiba-tiba turun dari tangga. Seum dan Sam sejenak berhenti kejar-kejaran.

Mereka tuh takut jika papa Junghwan marah, serem banget. Meski ekspresi Sam hanya biasa di dalam hati nya udah jerit pengen minta tolong ke mamanya.

" Sam kapan pulang? " Tanya Junghwan ketika mendudukan tubuhnya di sofa keluarga. Sam ikut mendudukan tubuhnya di sofa dengan meminum air di meja.

" Baru aja pa. " Jawaban milik Sam di angguki oleh Junghwan. Doyoung pun sudah selesai memasak. Doyoung memanggil mereka untuk makan malam.































































































" Besok pertunangan mu sudah tau kah? " Tanya David ketika melihat adiknya dengan wajah yang berseri. David pun jadi heran adiknya kesambet apa?

" Iya. "

" Lalu kenapa wajahmu malah bahagia seperti itu eoh? Bukan kesal atau marah malah seneng heran kakak. " Ringkis David sambil membuat kan minum adiknya.

Travis hanya tersenyum tipis. " Asal kakak tau, aku dan Kyle akan menggagalkan nya. Tetapi soal tunangan kemunggkinan tidak. Jika papah nekat sampai altar pernikahan maka aku dan Kyle akan bertindak lebih keras. Menurutku altar pernikahan itu penting, dan aku tidak akan main-main dengan semua itu. "

David mulai tersenyum melihat adiknya tubuh dengan pemikiran dewasa. " Bagus ini baru adik kakak.. " David mulai memeluk sang adik dengan begitu erat.

" Bagaimana hubungan mu dengan Sam? " Tanya David dengan tiba-tiba. Travis hanya diam tidak bersuara.

" Baik kak selayaknya teman. " Jawab Travis pelan. Travis pun mulai bangkit dan izin untuk tidur terlebih dahulu. Ia lelah.

" Kak, aku ke kamar dulu ya.. capek badanku pengen tidur. " Alasan Travis supaya kakaknya tidak lebih jauh mengungkit Sam. David hanya bisa mengangguk dan tersenyum.

" Good night adik Kaka. "

" Too "
















TBC.

Duh sebenarnya mau update tapi tanganku malah sakit. Segini dulu ya sepertinya tanganku bakal sembuh sekitar seminggu. Papaii:)



TMIB S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang