Pagi harinya keluarga so sedang sarapan dengan begitu tenang. Junghwan dan Doyoung belom memberi tau tentang penyakit milik Sam. Mereka takut akan mengundang amarah anak pertama nya.
Doyoung akan membicarakan nya perlahan-lahan dan secara lembut. Tetapi tidak waktu sekarang. " Kak Anter Adik-adik mu ke kampus bisa? " Ucap Junghwan sambil melirik halus ke Youngwa.
Youngwa yang sedang sarapan hanya mengangguk kan kepalanya. Lagi pula Youngwa tidak punya kesibukan lain selain di rumah. Sam yang ingin protes pun mengurungkan niatnya.
" Emm.. pa, Nanti Justin bakal jemput Sam. Boleh? " Tanya Sam dengan hati-hati. Youngwa hanya tersenyum mendengar nya. Entah kenapa Youngwa suka kedekatan antara Justin dan Sam. Meski mereka sepupuan kenapa ia merasa seperti rasa berbeda.
" Jika sama Justin gapapa, berangkat aja. Nanti Seum bakal di anter Kak Young. " Kali ini Doyoung yang menjawab. Doyoung juga percaya dengan anak kakaknya. Justin pasti nya akan menjaga Sam apa lagi Justin sudah tau penyakit milik Sam.
" Baiklah, trimakasih papa.. mama. "
" Adikmu bagaimana kabarnya tin? Sudah lama engga ketemu dia. " Tanya Sam memulai obrolan di mobil. Justin menoleh ke arah Sam dengan sekilas.
" Dia sedang ada kesibukan ujian sekolah. " Jawab Justin seadanya. Sam menganggukan kan kepalanya paham dengan anak SMA tersebut. Pasti nya untuk anak SMA sekarang kesusahan akan ujian-ujian tersebut.
" Ohya nanti mampir ke perpustakaan kota ya? Aku mau minjem buku dulu. "
" Oke "
Sam dan Justin berjalan beriringan dengan Sam. Karena Justin ada kelas pagi ia dengan segera menuju kelasnya sedang Sam hanya berjalan-jalan di kampus.
Ia tidak sengaja menabrak seseorang membuat nya terjatuh. " Auww.. " ringkis seseorang terjatuh di lantai. Dengan segera Sam pun membantu sosok itu.
" Maaf.. kau tidak papa? " Tanya Sam dengan khawatir. Sementara perempuan yang di tabrak hanya menggeleng kan kepalanya pelan.
Sam bisa melihat wajah cantik dari gadis itu. Seperti nya dia dari Fakultas Seni? Hanya menebak saja dari style nya. Gadis itu tersenyum tipis.
" Tidak apa kak.. maaaf juga tadi aku engga ngelihat jalan. " Jawab nya dengan sopan. Sam menanggapi dengan halus juga.
" Fakultas Seni ya? Siapa namanya? " Tanya Sam berusaha mengobrol dengan gadis cantik itu. Sang gadis mengangguk kan kepalanya.
" Iya kak.... Namaku Leona. " Jawab gadis cantik itu bernama Leona. Sam tersenyum dan mulai mengulurkan tangan nya untuk berkenalan.
" Oh oke, salam kenal ya aku Samuel panggil Sam aja. "
" Oke kak. " Jawab Leona sambil ikut membalas uluran tangan Sam.
" Astaga.. aku sudah telat kak, sudah dulu ya kapan-kapan kita ngobrol lagi ya. " Jawab Leona sambil berlari dengan tergesa-gesa. Sementara Sam hanya terkekeh melihat tingkah laku gadis cantik itu.
Sam yang sedang berjalan-jalan di kampus merasakan perut nya tidak enak pun langsung berlari menuju toilet laki-laki. Nafas Sam terengah-engah akibat berlari.
Beberapa detik kemudian benar saja, Sam memuntahkan isi perutnya. Ia juga bisa melihat di muntah nya terdapat darah. Perlahan Sam memejamkan matanya yang terlihat pusing.
Tiba-tiba saja tubuhnya di tarik oleh seseorang membuat Sam anjlok kaget. " Udah tenang? " Tanya David sambil memeluk tubuh Sam. David juga mengelus punggung milik Sam supaya ia bisa tenang.
Sam menganggukan kepalanya. " Kau pasti bisa bertahan? " Ucap David dengan penuh harapan. Sam menganggukan kan kepalanya dan menatap manik David dengan lekat.
Tampa mereka sadari ada yang melihat aktivitas mereka. Seum hanya bisa diam melihat pemandangan tersebut. Perlahan ia meremas dadanya merasakan sakit luar biasa.
" Kenapa sakit ya? " Gumam Seum sambil menatap kedua insan tersebut yang sedang berpelukan. Perlahan Air mata milik Seum menetes. Seum dengan segera menghapus nya dan berjalan untuk pergi dari toilet.
Sebenarnya tadi Seum ingin buang air kecil, Seum juga sekarang masih ada kelas. Melihat Kakaknya dan David berpelukan membuat mood Seum berubah.
Di kelas ia hanya diam. Tidak seperti biasa nya dia mengoceh bahkan jika nanti ada dosen memberi pertanyaan dengan segera Seum menjawab. Tetapi bari ini tidak, Seum melamun dan diam saja.
" Dia tidak senekat itu kan sampai menyusul aku ke Korea? " Gumam Youngwa melihat punggung seseorang yang ia kenali. Youngwa langsung menggeleng kan kepalanya pelan.
" Tidak munggkin. "
" Kenapa tetap menjodohkan Kyle dan Travis ketika kamu tau jika Sam dan Travis saling menyukai? " Nada bicara Junghwan mulai meninggi kepada Haruto. sedangkan Haruto hanya tersenyum tipis.
" Aku benar-benar sudah berjanji dengan mashiho Jung.. biarlah semua ini berjalan dengan seadanya. " Jawaban milik Haruto di balas tatapan tajam oleh Junghwan.
" Bukan apa... Anakku yang akan sakit menerima semua itu kau tau? " Tegas Junghwan sambil mengepalkan tangannya kesal. Haruto terkekeh pelan.
" Ada Justin. Mereka tidak sedarah bukan? " Kekehan milik Haruto hanya bisa di sabut senyuman oleh Junghwan. Tangan Junghwan sudah ancang-ancangan untuk memukul wajah Haruto
" Jangan bahas itu lagi. Kita sudah sepakat tidak akan membiarkan tentang identitas Justin. " Sarkas Junghwan. Haruto hanya menggangkat bahunya acuh
" Meski Justin bukan keturunan Park, ia memiliki sikap dan karakter Jeongwoo. Bukan sepertimu, Kau mempunyai anak Travis bahkan anak kandung tetapi bersikap sangat brengsek persis ayahnya. " Kaya pedas milik Junghwan keluar. Haruto yang mendengar nya pun dengan segera menarik kerah kemeja milik Junghwan.
" Pergi. Sebelum kesabaran aku habis So Junghwan. " Mata Haruto terpancar jika ia sangat emosi akibat perkataan Junghwan. Sementara Junghwan terkekeh pelan dan menepuk bahu Haruto.
" Bro.. jangan egois. " Kata-kata Junghwan membuat nya berkeliaran di kepalanya Haruto. Setelah Junghwan pergi dari ruangan Haruto langsung mengacak-acak rambut nya frustasi.
" Apakah aku salah lagi? " Gumam nya sambil menatap kosong lantai. Haruto di Landa kebinggungan sekarang.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
TMIB S2
RomanceHidup itu berjalan bagaikan perputaran roda, dimana kisah-kisah kita dulu terulang kembali ke anak-anak kita. Start : 24 April 2023 End : - Sebelum nya baca dulu yang S1nya biar engga binggung.