23

199 13 32
                                    

Kini anak dengan marga paxley itu telah tiba dirumah,gusion bergegas naik ke kamar nya.

"Hhhhh dasar."


"Aamon baju kamu kenapa?"

"Nek,bajuku kena ice cream Nya gusion dia engga sengaja numpahin tadi."jelas Aamon.

"Sana ganti baju nenek udah masakin ayam kecap."Valentina tersenyum hangat dan pergi ke dapur untuk mengecek ayamnya.

Aamon segera pergi ke kamar mandi dan setelah mandi ia pergi ke kamar gusion.

*Tok tok tok

"Gusion kamu di dalam?ayo makan udah ditunggu nenek."

"Iya kakkk."

Suara mungil itu terdengar,sangat manis dan membuat Aamon candu akan kalimat yang keluar dari mulut gusion.


*Ceklek

"Hhhe maaf ya kak lama Sion abis beresin buku."

"Iya sayang ga papa,ayo makan."

Gusion mengangguk dan ia langsung berlari ke arah meja makan.

"Nek ini ada acara apa?kok makanannya enak enak?"

"Ga ada kok sayang nenek cuma pengen ayam kecap."

Gusion bengong,ia melihat kesana kemari mencari lauk apa yang cocok untuknya,tanpa pikir panjang gusion mengambil 1 centong nasi dan mengambil semua lauk yang berada di atas meja.

"Dek sopan dikit itu banyak banget."

"Apasi bacot."ucap gusion,mulutnya sekarang sibuk dengan makanan enak yang ada di mulutnya.

"Ahahah itu sangat manis,ayo makan yang banyak sayang."Valentina mengambil 2 ayam kecap dan menaruhnya di piring gusion.

"Huh.."









Kini gusion tengah tiduran di depan televisi dengan sang nenek.

"Nek,mama sama papa kemana?"

Valentina tersentak dengan ucapan gusion,ia menunduk sedih seperti tak ingin bercerita.

"Nenek kenapa?kalo nenek belum siap cerita engga papa kok,gusion bakal nungguin."senyum polos dan ikhlas terpampang di wajah imut gusion,tuhann anak ini sangat manis ia benar benar tak tau apa yang terjadi di masa lalu.

Tak lama kemudian mata Gusion menutup dan ia tertidur,Valentina mengusap rambut sang cucu.


"Valentina."

"Siapa itu?"

"Kau yakin tak mengingat ku hm?"

"Kau siapa?"

Ada sesosok bayangan hitam muncul di depan Valentina,sangat dekat wajahnya mirip gusion tetapi mata itu merah menyala.

"Kalon."

"Iya itu aku sayang,kapan kau akan menepati janjimu hmm?"

"Sepertinya aku tidak bisa."

"Oh baiklah."

Valentina terkejut dengan jawaban kalon, apa ini serius?

"Aku juga sudah mencintainya."kalon menunduk dan mengusap pelan pipi gusion.

"Apa kau tau?gusion ini anak kita Valentina."

"Tidak dia bukan anak ku dan dirimu,itu tidak mungkin."

"Kau menyembahku dan kau tau aku memiliki daya tarik padamu,aku tau kau pasti tidak akan mau jadi aku mengirimnya lewat mama gusion ."

Valentina melotot tak percaya,apakah menyembah kalon itu seperti berhubungan sex?.

"Jaga gusion baik baik,jika tidak riwayat mu akan habis Valentina ku sayang."kalong mencium bibir gusion sekilas dan hilang.

"Hiks...hhh hiks...."

Suara isakan itu membuat Aamon turun dari lantai atas ia menanyakan apa yang terjadi pada sang nenek,dan tentu saja Valentina menceritakan semuanya.

"Sial..."

"Aaamon nenek mohon,jaga gusion jangan biarkan dia disakiti oleh siapa pun nenek gamau Aamon."

Permohonan itu sangat tulus,Aamon merasa bawa ia akan menangis.

"Aamon janji nek,gusion akan selalu bahagia sama Aamon."

Aamon memeluk Valentina.

"Aamon janji nek."

Mereka menangis tetapi sangat pelan sehingga tak membangunkan sang bungsu tak bangun.



Ngoke dikit dlu :3 Dan btw makasih buat Lcvy___darkside udah mau kritik,ini udah mending belum:v gatau wowkkaoakk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngoke dikit dlu :3
Dan btw makasih buat Lcvy___darkside udah mau kritik,ini udah mending belum:v gatau wowkkaoakk.

Kalo ada yang mau kritik dipersilahkan ya jangan malu malu^^

Why Brother? [ Aamogus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang