5

3.2K 396 22
                                    

Previous Chapter

Jungwon menurunkan tangannya dari mulut Sunoo, "Hyung obati dulu lukamu." Ucapnya khawatir pada Jay.

"Yak Jungwon! Kau minta maaf dulu padaku!"

•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•Vote + Komen Jan lupa yahh❗️•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
Vote + Komen Jan lupa yahh❗️
•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

Member Enhypen kecuali Sunghoon dan Niki, sedang memeriksa tumpukan barang yang ditinggal staff mereka.

Masing-masing mereka membuka kotak yang ada disitu.

"Ada banyak piringan hitam disini." -Jy

"Disini ada permainan papan catur dan monopoli." Jake berucap sumringah.

"Ohh! Lihat ini, isinya alat-alat olahraga." Seru Tertua.

Sunoo mem-pout bibirnya, "Mereka tidak meninggalkan skincare, setidaknya tinggalkan masker wajah dan bibirku." Ucapnya lesu.

Jungwon memerhatikan seluruh kotak-kotak yang sudah terbuka itu, "Bukannya ini perlakuan yang baik?

Mereka memikirkan kita, dengan meninggalkan barang untuk beraktifitas.

Sial, itu perlakuan yang baik sekali setelah membuang kami, staff sialan." Ucapnya penuh sarkasme.

Semua hyung menatap kaget pada Jungwon yang mengumpat.

"Jungwon bahasa mu." Tegur Jay.

"Maaf, Jay hyung."

Jake mendekat pada kotak yang dibuka Heeseung, ia mengambil 2 marbel yang ada disitu. Lalu pergi keruangan Sunghoon dan Niki dikurung.

Ia memutar kunci yang tergantung digagang pintu itu. Lalu berjongkok, menggelindingkan kedua marbel yang ia bawa pada celah pintu.

Atensi Sunghoon dan Niki menatap pintu yang terbuka itu, lalu melirik kebawah melihat marbel yang menggeliding satu persatu.

"Untuk hiburan kalian." Ucap Jake dari luar sana. Lalu pintu itu tertutup kembali.

Sunghoon tertawa melihat kelakuan Jake. Berbeda dengan Niki yang tampak lesu.

"Sudahlah, Sunoo bakal maafin nanti." Ucap Sunghoon sembari berdiri mengambil kedua marbel.

"Tadi aku mau minta maaf, tapi Sunoo hyung langsung mundur." Ujarnya lesu.

Sunghoon menaik-turunkan tangannya yang memegang marbel, "Biasanya kau juga membuatnya kesal, ga pernah minta maaf tuh."

PeíramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang