15

3.3K 397 23
                                    

Previous Chapter

"Stres." -Jy

•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•Vote + Komen Jan lupa yahh❗️•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
Vote + Komen Jan lupa yahh❗️
•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

Keenamnya berdiri berjejer menghadap Heeseung, mereka kompak menoleh arah lain. Intinya tidak menghadap Heeseung.

Si tertua menghela nafasnya. Ia tak bisa berkata-kata lagi ketika adik-adiknya sungguh melakukan hal dewasa sampai menumbuhkan benih cinta ke pasangan masing-masing.

"Ya Sudahlah. Jaga diri kalian untuk beberapa bulan kedepan. Kita lihat, apa yang dilihat Jake benar atau tidak," Heeseung berdiri dari duduknya, lalu berjalan ke arah pintu.

"Dan jangan ada masalah di hubungan kalian, kita."

"Kau mau kemana hyung?" Tanya Jungwon penasaran melihat Heeseung yang sudah membuka pintu.

"Cari angin."

"Oh! Dan jangan memintaku menikahkan kalian!" Dengus Heeseung, sebelum menutup pintu.

"Lagian aneh sekali meminta Heeseung hyung menjadi penghulu." Cibir inisial Jy.

"Iya. Dasar aneh." Sahut inisial Jk.

"Kenapa kau ikutan?" Balas orang yang dicibir, inisial Sh.

•••

Heeseung berjalan menyusuri hutan. Sungai adalah tujuannya perginya itu. Ia butuh menjernihkan pikiran nya dari huru hara perkara dirumah.

Gila sekali keenam adik-adiknya itu. Begitu pikirnya.

Suara arus sungai terdengar, pertanda perjalanannya tinggal sedikit lagi.

Sampai penglihatannya melihat sungai itu.

Heeseung menarik nafasnya, sebelum- "AAAAAAAAAAAAAAAAAAA."

Teriakan menggelegar dari Heeseung berhasil membuat kawanan burung yang sedang nangkring di pohon berterbangan.

Setelahnya ia menghela nafas, merasa lega melampiaskan sedikit banyak pikiran yang ia tampung.

Selama ini ia harus bersikap dewasa, karena ia yang paling tua. Berusaha menjadi paling tenang agar ada yang bisa memberi solusi selagi ada masalah.

Tak sadar ketika ia berteriak menarik atensi sesuatu yang sedang berada disisi lain sungai yang tak jauh dari sana.

Heeseung melipat ujung celananya, duduk dipinggir sungai. Lantas mencelupkan kakinya merasakan sensasi dingin dari arus sungai

PeíramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang