8

3.6K 401 48
                                    

Previous Chapter

"Hyung!?"

•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•Vote + Komen Jan lupa yahh❗️•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
Vote + Komen Jan lupa yahh❗️
•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

"Tenanglah. Terlebih kau, Sunoo. Akan kujelaskan." Intrupsi Heeseung segera setelah melihat ekspresi member yang kebingungan melihat dirinya menegak genangan darah.

Sunoo yang disebut namanya, langsung perlahan duduk dari berdirinya yang sebelumnya menggebrak meja.

"Bisa kalian lihat, aku juga punya selera dengan darah ini. Tapi tidak separah Sunghoon dan Niki." Tertua memulai penjelasannya.

"Aku dan Jungwon, mendapati suntikan dan meminum pil bersamaan. Sepertinya karena itu, dahaga kami tidak sekelaparan Sunghoon dan Niki. Dan kami juga masih bisa memakan makanan biasa, tidak seperti mereka."

Mendengar Nama Jungwon disebut, Jay, Jake, Sunoo, kompak menoleh pada pria itu. Membuat Jungwon menunduk.

"Jadi kusimpulkan, Suntikan itu membuat tubuh menjadi monster, seperti Sunghoon dan Niki. Dan pil itu antibodinya. Kami yang menerima keduanya, mungkin bisa disebut setengah-setengah."

"Vampir." Niki berceletuk kesal mengoreksi. selain dirinya disebut monster, ia juga kesal karena gelasnya diambil.

Namun langsung menunduk ketika mendapat tatapan dari yang paling tua itu.

"Hyung harap kalian tidak berlebihan menanggapi perubahan kami, kita hanya bertujuh ditinggalkan disini." Nasehat Heeseung mengakhiri penjelasannya.




Setelah penjelasan panjang lebar si tertua, akhirnya mereka memasuki kamarnya masing-masing untuk beristirahat.

Jungwon hampir terlelap dalam tidurnya, namun tak jadi ketika pintunya diketuk. Dengan langkah malas ia membuka pintu itu.

"Jay hyung?"

Jay yang sudah dibukakan pintu, langsung menyelonong masuk.

Jungwon menutup pintu itu. "Ada apa hyung?" Tanyanya ragu. Apa Jay mau membahas masalah sebelumnya?

"Aku menganggumu ya? Kau lelah?"

"Tidak."

Jay merebahkan tubuhnya diranjang, seraya menompang kepalanya menghadap Jungwon. "Jangan bohong. Kau beraktivitas dari pagi tadi."

PeíramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang