17

3.7K 401 14
                                    

Previous Chapter

"Omong-omong hyung, apa arti Peírama?" Tanya Heeseung (lagi pt.2)

"Artinya percobaan." Bukan K yang menjawab melainkan Ej.

•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•Vote + Komen Jan lupa yahh❗️•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
Vote + Komen Jan lupa yahh❗️
•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

Pagi-pagi sekali seluruh penghuni rumah itu sudah bangun. Heeseung sedang berbincang dengan Nicholas dan Ej, serta Taki yang bergelayut manja padanya.

Katanya, "Kangen Heeseung hyung."

Lalu, untuk Yuma sendiri mereka sudah berkenalan. Tetapi, Yuma lebih memilih menghabiskan waktunya di dapur untuk memasak.

Sedangkan K sudah pergi pagi-pagi buta melatih transformasinya.

"Sepertinya aku harus kembali pada mereka."

"Tentu. Tapi hyung tau jalan pulangnya?"

"Benar juga..."

Kemudian muncul ingatan dimana ia mencelupkan kakinya di sungai sebelum berlarian setengah mati dikejar makhluk berbulu.

"Apa ada sungai di sekitar sini??" Tanyanya.

"Ada, tapi lumayan jauh dari sini."

"Baiklah, antarkan dulu aku kesana."

.
.

"Disebrang sana, kediaman kami berada." Ucap Heeseung sambil menunjuk jalan yang ditandai pita kuning di seberang sungai.



•••




"Huweeee.. kemana Heeseung hyungg...."

"Heeseung hyunggg... huuuu...."

Suara rengekan sahut-sahutan menggelegar memenuhi seisi rumah, sekiranya sedari subuh hingga matahari naik.

membuat Jay pusing 7 keliling mendengarnya.

Kenapa mereka berdua tidak tidur tenang saja, seperti yang Jungwon lakukan yang sekarang sedang tidur enteng dikamarnya.

Sebelumnya ia sudah mencoba menenangkan Jake dan Sunoo yang tenang menangis, merengek keras itu. Namun, yang ia dapatkan justru delikan dari keduanya.

PeíramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang