🚫 𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐩𝐥𝐚𝐠𝐢𝐚𝐫𝐢𝐳𝐞 𝐭𝐡𝐢𝐬 𝐰𝐨𝐫𝐤𝐬.
[Complete]
❝(30/10) Pesawat yang ditumpangi anggota boygroup Penpen, jebolan acara survival Egg-land. Mengalami kecelakaan.
Tidak ada yang selamat dari kecelakaan ini. Jasad korban sama sekali b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-• Vote + Komen Jan lupa yahh❗️ Sedikit ahh anh ⚠️ •-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
Heeseung tengah mengetuk-ngetuk jarinya dimeja. Menunggu Niki membuka suara.
Kini mereka, Heeseung, Jungwon, Jake yang masih sedikit mengantuk, duduk dihadapan Niki. Persis seperti polisi yang akan mengintrogasi tahanan.
Sedangkan Jay memasak, dan Sunghoon masih dengan kegiatan mandinya.
Merasa ada yang kurang, "Sunoo hyung dimana?" Jungwon menyadari kekurangan itu.
"Ah, iya. Mau kupanggilkan?" Tawar Jake. Yang mendapatkan anggukan dari keduanya, kecuali Niki yang masih menunduk. Lantas Jake beranjak dari kursinya.
Kembali pada tujuan awal, Heeseung kembali menatap Niki. "Niki, kau ditampar siapa sampai membekas begitu" Ia bersuara tenang.
"Tidak ada.. Maaf."
"Tak perlu minta maaf. Jadi siapa yang membuat mendapti bekas lima jari dipipimu itu." Sela Jungwon gemes, sedari tadi Niki tidak spill siapa pelakunya.
"AKU TIDAK MAU KELUAR KALAU ADA ANAK BAJINGAN ITU!"
Heeseung, Jungwon, Jay kompak tergelak kaget akibat teriakan dari kamar sebrang sana.
Terlebih Jake yang baru saja membujuk Sunoo keluar dari kamarnya yang terkunci. "Sunoo? Ada apa?" Ucapnya menetral rasa terkejutnya.
"TANYAKAN SAJA BAJINGAN KECIL YANG MENYERANGKU ITU."
"Sunoo, jangan seperti itu. Tenang, keluar. Kita bicarakan ya?" Ucap Jake setenang mungkin.
"APA YANG MAU DIBICARAKAN!? SEKALI MONSTER TETAPLAH MONSTER. HARUSNYA KUBUHUH SAJA ANAK ITU."
"SUNOO!!" Kali ini Jake yang balik berteriak.
"Jaga bicaramu! Kau lupa kalau cuma ada kita bertujuh disini?"
Tak ada sahutan lagi setelah Jake memarahi balik Sunoo yang didalam kamar itu.
Beralih pada, Heeseung, Jungwon, dan Jay dengan pisau ditangannya.
Mereka menoleh kembali pada Niki yang semakin suram dalam tundukan kepalanya.