08.

1.3K 175 20
                                    

Setelah berbincang selama kurang lebih 20 menit bersama Ni-ki, Jungwon merasa kalau mereka cukup cocok untuk menjadi seorang teman. Ditambah mereka seumuran, dan berada di universitas yang sama walaupun berbeda fakultas.
Setelah bertukar nomor ponsel, Jungwon memutuskan untuk pamit untuk pergi ke unit sebelah. Unit 15 yaitu Apartement milik Sunghoon.

"Sampai nanti! " Ni-ki menutup pintu sembari melambaikan tangannya. Sedangkan Jungwon mulai melangkah mendekati pintu unit 15.

Tangan Jungwon sudah melayang di udara, pemuda itu hendak memencet bel yang terdapat di samping pintu. Namun sebelum tangan Jungwon menyentuh bel, pintu itu telah terbuka terlebih dahulu dari dalam. Dan sosok Sunghoon dengan senyum tampan terlihat jelas di depan Jungwon.

"Gue udah nungguin lo dari tadi , kenapa lama banget? Ngobrolin apa sih sama Ni-ki? " Sunghoon terlihat sedikit kesal. Namun itu hanya sesaat. Karena dalam sedetii kemudian Sunghoon kembali tersenyum dan menengadahkan tangannya.

"Mana bagian gue? "

Dengan sedikit linglung Jungwon memberikan Nian Gao nya dan meletakkannya diatas tangan Sunghoon.

"Dari tadi lo nungguin gue- Kak? "

"Hah! " Ekspresi wajah Sunghoon kembali berubah, dia terlihat sangat terkejut- yang di lebih-lebih kan. Sebelah tangannya bahkan sampai menutup mulutnya. Jungwon tidak tau harus berekspresi seperti apa sekarang.

"Lo tadi manggil gue apa? Kak? "

Apa yang salah? - Pikir Jungwon. Sejak awal berinteraksi dengan Sunghoon, Jungwon sudah merasa kalau Sunghoon itu sedikit aneh. Ternyata memang benar. Bukan hanya aneh, Sunghoon benar-benar sangat aneh dan juga sangat narsis.

"Gak ada orang yang boleh manggil gue 'kakak' gak peduli walaupun orang itu jauh lebih muda dari gue! Tapi Kalau lo yang manggil gue kak gue ikhlas"

Park Sunghoon itu tipe orang yang sangat mencintai dirinya sendiri melebihi apapun, juga sangat memperhatikan penampilannya. Jika ada seseorang yang memanggilnya 'kakak' atau 'paman' pokoknya panggilan yang akan membuatnya terlihat tua. Maka dari itu Sunghoon tidak pernah mengizinkan seseorang yang lebih muda darinya memanggilnya dengan embel-embel kakak. Tak peduli itu anak kecil sekalipun.

Cukup panggil gue Sunghoon saja. Selalu seperti itu.

Tapi jika itu Jungwon. Entah kenapa panggilan 'kak' yang keluar dari mulut kecil Jungwon terdengar sangat menggelitik telinganya. Sunghoon seakan merasa perutnya di penuhi oleh kupu-kupu beterbangan . Dia sangat menyukainya.

Park Sunghoon sangat menyukai ketika Jungwon memanggilnya 'kak'.

"Coba panggil gue kakak lagi! . Kak Sunghoon!" Mata Sunghoon berbinar terang menatap Jungwon.

Jungwon dengan wajah kaku menatap balik Sunghoon dengan tatapan aneh " E.... Kak Sunghoon?"

"Wahhhh Jungwon! Lo kok imut banget!!! "

Tiba-tiba Sunghoon menerjang Jungwon dan memeluknya dengan erat.

Jungwon tentu saja terkejut dan takut.

Tubuh Jungwon seakan kaku, setelah beberapa detik. Jungwon mencoba melepaskan tubuhnya dari dekapan Sunghoon.

"Kak? Kak Sunghoon? Lo apa-apaan sih?. Lepasin gue!" setelah sedikit berjuang akhirnya dekapan Sunghoon terlepas. Jungwon secara alami mengambil langkah sedikit kebelakang. Menjauh dari Sunghoon dan menatapnya dengan waspada.

"Hehe, maaf-maaf abisnya gue gemes banget sama lo. Gak tau kenapa" Sunghoon menggaruk kepala belakangnya.

"Oh iya lo mau bagiin itu kan? " Sunghoon menuju kardus yang Jungwon pegang.

= Papa Muda = Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang