16.

1.2K 164 40
                                    

Haruto terbangun karena merasa haus, dia melirik ke sampingnya kemudian menyadari rupanya ia tertidur di kamar Jiwon.

Melirik ke arah Jam digital di atas nakas - 01:30, pemuda dengan tinggi 185 cm itu beranjak dengan hati-hati dari atas kasur Jiwon. Kemudian keluar menuju dapur untuk meminum segelas air putih.

Mata tajamnya tak sengaja melihat ke sebuah ruangan yang lampunya masih menyala. Itu adalah ruang Studio pribadi milik Jungwon.

"Apa Jungwon belum tidur? "

Penasaran, Haruto berjalan menuju ruangan itu dan membuka pintu yang terbuat dari kaca dengan sangat pelan.

Dapat di lihatnya Jungwon masih terjaga, sibuk di depan Digital Audio Workstation -nya. Kepalanya terpasang Headphone , tangan lentiknya bergerak lincah diatas keyboard.

Haruto jalan mendekati Jungwon yang sepertinya tidak menyadari kehadirannya karena terlalu fokus. Haruto berdiri persis di belakang Jungwon sekarang. Badannya sedikit membungkuk, wajahnya ia majukan hingga berada sejajar disamping wajah Jungwon. Mata tajamnya mengamati layar yang menjadi fokus Jungwon.

"Ahh akhirnya selesai" Jungwon terlihat sedikit letih dan badannya terasa sangat pegal karena telah duduk selama berjam-jam. Ia melepas Headphone -nya-----
Ketika wajahnya menoleh Jungwon dikejutkan dengan wajah Haruto yang berada begitu dekat dengan wajahnya. Jungwon bahkan hampir saja mencium pipi Haruto jika saja reflexnya tidak cepat.

"Astaga Haruto lo ngagetin aja! " Jungwon mengelus dadanya.

"Sejak kapan lo disini? " Haruto menegakkan tubuhnya , muter badan terus jalan menuju satu-satunya sofa yang ada di delam ruangan itu. Duduk dengan menatap Jungwon yang masih belum beranjak dari kursinya.

"Dari tadi sih"

"Gue kok gak nyadar ya? "

"Lo terlalu fokus, mungkin kalau ada maling masuk sini lo mungkin gak akan nyadar" Haruto tersenyum mengejek.

"Hehe.. Ya gimana ya... " Jungwon menggaruk kepala bagian belakangnya. Merasa malu.

Haruto menggeleng " Udah selesai kan pekerjaan lo? " Jungwon ngangguk.

Haruto beranjak " Kalau gitu ayo... Umm kita tidur"

Wajah Haruto sedikit memanas setelah mengatakan kata terakhir, dia merasa sedikit gugup membayangkan kalau ia akan tidur bersama dengan orang- sahabatnya yang pernah ia sukai.

Iya Haruto pernah naksir Jungwon, tapi gak pernah berani nembak. Terlalu takut, nanti kalau di tolak sayang sama persahabatan mereka. Jadinya Haruto milih buat mendem perasaannya, lambat laun ia terbiasa berdiri disamping Jungwon dengan status sebagai sahabat. Hanya sahabat.

Kalau ditanya sekarang Haruto masih suka Jungwon gak?

Haruto akan jawab.. 'Gak tau'

"To? Lo ngapain malah bengong? "

Tersentak. Rupanya dari tadi Haruto sibuk melamun sampai gak nyadar kalau Jungwon udah keluar duluan dan nungguin dia di depan pintu.

"Eh mana ada gue bengong" Elaknya menyusul Jungwon yang udah jalan duluan ninggalin Haruto.

"Won, Jeongwoo ngajakin nonton ke Bioskop besok, mau gak? " Sambil jalan mengekori Jungwon naik tangga menuju ke kamar Jungwon, Haruto keinget kalau Jeongwoo sempet ngirimin chat ngajakin mereka nonton di Bioskop besok.

"Katanya ada flim animasi seru , Jiwon pasti suka"

Mereka sampai di depan kamar Jungwon.

Haruto dengan sedikit gugup berdiri di belakang Jungwon.

= Papa Muda = Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang