23.

1K 134 19
                                    









"Sampai nanti" Tersenyum tipis, Jungwon menatap Sunoo yang terlihat gelisah di dalam lift.

Dahinya mengerut, hendak bertanya tetapi ia urungkan. Memilih berbalik meraih tangan Jiwon dan Jihan untuk Jungwon gandeng menuju ke Apartementnya. ketika Jungwon sedang memasukkan sandi, Jungwon merasakan tarikan kecil dari ujung bajunya, awalnya mengira Jiwon atau Jihan tapi rupanya itu Sunoo.

"Apa lo gak mau nanyain soal masalah gue sama kak Soobin? " Lirih Sunoo, kepalanya menunduk.

Sebelum menyahut, Jungwon terlebih dahulu membuka pintu Apartementnya supaya Jiwon dan Jihan bisa masuk kedalam.

"Sunoo, sebenernya gue tuh bukan type orang yang suka ikut campur sama masalah orang lain. Apalagi itu adalah masalah yang cukup sensitif dan pribadi mungkin buat lo. Jadi.. Gue gak mau nanya apa-apa" Jelas Jungwon, tatapan matanya hangat sehangat senyumannya. Itu membuat Sunoo tersentuh entah kenapa.

"Lo gak penasaran sama masalah gue? "

Menggeleng. Sunoo terlihat bimbang , ia menggigit bibirnya.

"Gimana kalau gue sendiri yang mau cerita? Apa lo mau dengerin? "

Jungwon gak keberatan, hanya saja rasanya sedikit aneh. Hubungan mereka tidak terlalu dekat. Apa ... Tidak apa-apa kalau Sunoo berbagi cerita dengannya?

"Lo.. Yakin? " Bertanya untuk memastikan, Sunoo menganggukkan kepalanya.

"Ok... Kalau gitu lo mau masuk? "Jungwon menggeser tubuhnya mempersilahkan Sunoo untuk masuk kedalam Apartementnya.

"Umm" Sunoo mengangguk, lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam Apartement Jungwon.

"Lo bisa pakek sendal gue yang ini" Ujar Jungwon memberikan Sunoo sendal rumahan bermotif rubah berwarna oren. Sedangkan miliknya motif kucing berwarna oren.

"Makasih" Ujar Sunoo yang segera melepas sepatunya kemudian menggantikannya dengan sendal rumahan yang Jungwon kasih.

Jalan menuju ke ruang tengah, Sunoo melihat Jungwon  berjongkok di depan Jiwon dan Jihan. Sunoo mengamatinya. Sampai kemudian Jungwon berdiri, lalu jalan menuju ke arahnya.

"Ayo kita bicara di dalam Studio" Jungwon membawa Sunoo ke dalam Studionya.

"Woahhh!! Ini? Lo juga suka musik? " Sunoo menutup mulutnya menggunakan tangan. Saking takjub dan tak percaya ternyata Jungwon juga pencinta musik.

Bahkan Jungwon memiliki Studio musik pribadi!! Oh my Good!

"Hanya hobi aja, ayo duduk" Jungwon mendudukkan tubuhnya terlebih dahulu di satu- satunya sofa yang ada di dalam Studionya, kemudian menepuk bagian sisinya . Meminta Sunoo untuk duduk juga.

Untuk beberapa detik pertama hanya ada keheningan didalam ruangan itu. Jungwon menunggu sampai Sunoo siap untuk memulai, kapanpun itu. Jungwon akan menunggunya.

"Gue anak broken home, Ayah sama Ibu gue tinggal pisah. Dan jarang ada waktu buat gue "

Menarik nafasnya dalam kemudian Sunoo hembuskan secara perlahan. Ia siap untuk memulai ceritanya.

"Empat tahun yang lalu, gue jatuh cinta sama seorang Kakak, dia tinggal tepat di samping rumah gue. Dia pria yang baik, ramah, perhatian pokoknya. Dan dia selalu ada buat gue. Semenjak ada dia gue ngerasa hidup. Nyaman. Sampai di mana rasanya gue takut buat kehilangan kenyamanan itu. Suatu hari gue mutusin buat ngungkapin perasaan gue ke dia, karena gue pikir dia juga suka sama gue, tapi gue salah. Semua perhatian yang dia kasih itu semata-mata karena dia nganggep gue cuma sebatas adek dong. Dan gue gak bisa nerima itu, gue cowok yang egois Won. Gue cowok sakit. Demi kebahagiaan gue sendiri, gue makasa orang buat suka sama gue, pacaran sama gue. Kalau dia gak mau , gue bakalan ngancem buat motong nadi gue sendiri. Lo liat ini.. "

= Papa Muda = Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang