si menyebalkan;
temui aku di parkiranTaehyung tak membalas pesan dari Jungkook tapi ia langsung menata barang-barangnya ke dalan tas setelah bel pulang berbunyi.
"Jimin, aku duluan, ya?"
"Oke. Hati-hati di jalan, Taehyung."
"Heum. Kau juga."
Setelah itu dengan langkah jenjangnya Taehyung menuju parkiran untuk menemui Jungkook. Kebetulan hari ini ia tidak membawa kendaraan sendiri. Jadi Ia akan minta Jungkook mengantarnya pulang setelah 'kencan' mereka selesai nanti.
Jungkook sudah terlihat, sedang duduk di atas jok motornya dan Taehyung berlari kecil menghampirinya. "Kau sudah menunggu lama?"
"Belum. Ayo naik!"
Taehyung mengangguk sembari menerima helm yang harus dikenakannya dari Jungkook. "Kita mau ke mana?" Tanya Taehyung setelah duduk di belakang Jungkook.
"Nanti kau juga tahu."
Yah, seperti saat itu Jungkook tidak akan memberitahukannya. Taehyung diam saja dan tidak bertanya lagi daripada ia kesal nanti karena pertanyaannya tidak dijawab.
Taehyung kira akan dibawa kemana ternyata Jungkook membawanya ke kafe yang ada di sekitar sekolah. Ini sih dengan jalan kaki juga bisa, gerutu Taehyung di dalam hatinya.
Setelah memarkirkan motor, Jungkook membimbing Taehyung untuk masuk ke dalam kafe tersebut. Jungkook memilih meja yang berada di pojok jika dilihat dari pintu masuk.
Tak tanggung-tanggung, Jungkook menarikkan kursi untuk Taehyung sebelum lelaki itu duduk. Baru setelah itu Jungkook duduk di kursi yang ada di depan Taehyung.
"Terima ka.sih." Ucap Taehyung sedikit kaku.
Jungkook mengangguk. Lantas ia mengambil ponselnya yang berada di dalam tas dan meletakkannya di atas meja. "Aku ingin menanyakan sesuatu padamu."
"Ya? Kau ingin bertanya apa?"
Tak ada jawaban. Jungkook justru mengambil ponselnya dan menghadapkannya pada Taehyung setelah menampilkan sesuatu di layarnya. "Ada yang ingin kau katakan tentang ini?"
Awalnya Taehyung tak mengerti mengenai apa yang harus ia katakan dengan melihat hasil screenshot di ponsel Jungkook. Tapi setelah ia benar-benar memperhatikannya, kedua matanya melebar karena terkejut. Bukan hanya terkejut tapi sangat terkejut. Itu adalah tangkapan layar yang berisi beberapa server saat akan log in ke akun TLOO. Ah, ia lupa jika Jungkook bisa saja mengetahui di server berapa saja ia bermain di TLOO. Hah. Bagaimana ini?
"Jadi kau membohongi kami?"
"Bu—bukan begitu. Aku bisa menjelaskannya."
"Kalau begitu jelaskan!"
"Aku nggak bermaksud membohongi kalian. Aku hanya ingin mencari teman. Di akunku yang lain aku nggak punya teman karena saat itu akunku masih akun kecil nggak seperti saat aku menggunakan littlebear. Aku jadi mempunyai banyak teman dan nggak dikucilkan meskipun akunku kecil. Sungguh aku nggak bermaksud untuk berbohong."
"Jadi?" Tanya Jungkook sembari kembali meletakkan ponselnya ke atas meja.
Taehyung menunduk setelah mendapatkan tatapan menghakimi dari Jungkook. Bahkan jari jemarinya yang berada di atas meja bertaut tak tenang. Ia mengambil nafas terlebih dahulu sebelum berbicara lagi. "Maafkan aku."
Jungkook tak berbicara dan membuat Taehyung diam untuk beberapa saat sampai Taehyung sendiri yang membuka percakapan. "Apa, apa kau marah padaku, Jungkook?"
"Aku nggak marah padamu. Hanya saja, hah! Baiklah aku mengerti alasanmu. Lalu sekarang bagaimana dengan kedua akunmu yang lain?"
"Sekarang aku hanya bermain di akun littlebear saja. Aku sudah nggak bermain sebagai nightjob. Akunku yang di server 23 juga sudah aku berikan kepada orang lain." Jujur Taehyung agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
"Baiklah kalau begitu."
"Kau benar-benar nggak marah padaku, kan?"
"Sudah ku bilang, aku nggak marah. Hanya masih terkejut saja. Dan yah, sejujurnya aku penasaran."
"Penasaran?"
"Ya. Kapan dan di mana aku bertemu dengan akunmu yang pertama?"
"Ah itu...." Taehyung sengaja menjedanya sejenak untuk memikirkan bagaimana kalimat yang harus ia sampaikan pada Jungkook. "Itu saat kita berada di dungeon boss level. Saat aku menyerangmu tapi kau bilang hanya butuh reward damage jadi kau memintaku untuk nggak menyerangmu."
"Jadi player yang kabur dari dungeon level yang masuk bersamaku itu kau?" Tanya Jungkook yang sudah kepalang penasaran. "Lalu kenapa kau bisa berada di dungeon itu bersamaku?"
"Yah, awalnya aku hanya ingin mengujimu." Lantas Taehyung menjelaskan lagi bagaimana para player yang telah ia temui memperlakukannya. Mereka hanya datang jika butuh saja seperti saat gvg atau permainan dadu guild. Sebab saat itu Taehyung masihlah akun kecil. Lantas sejak akunnya menjadi besar, ia malah dimanfaatkan lagi oleh teman-teman di satu guildnya. Seperti menjadi tameng saat ada legion war.
"Lalu setelah mengujiku apa yang kau dapatkan?"
"Kau berbeda dengan mereka." Jawab Taehyung. Setelah itu ia memelankan suaranya karena malu untuk mengakuinya tapi ia perlu mengatakannya. "Itu lah kenapa aku bisa menyukai whistle."
"Baiklah. Aku akan merahasiakan ini dari yang lain."
"Kau akan merahasiakannya?"
"Ya. Atau kau ingin semua orang tahu?"
Taehyung menampilkan cengirannya yang sedikit canggung kepada Jungkook. "Enggak. Terima kasih sudah mau merahasiakannya dari yang lain."
"Ini nggak gratis, Taehyung."
Taehyung mendengus sebal. Kan menyebalkan lagi. Tapi ia mau tak mau menyetujuinya. "Lalu aku harus bagaimana?"
"Kencan denganku weekend ini."
Sudah ku duga. Pasti itu yang dimintanya. Taehyung terlihat malas menanggapi tapi ia menggangguk juga pada akhirnya.
Apa ini? Katanya teman? Kok sering kencan?
KAMU SEDANG MEMBACA
When I'm With You || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] Bagaimana jadinya jika Jungkook yang Taehyung tolak adalah seseorang yang berada di balik akun whistle yang Taehyung sukai? ©gukienuna, 2022.