aku akan merebutmu dari whistle

445 62 10
                                    

"Sebenarnya kita mau ke mana?"

"Kau penasaran sekali ya?"

Aish. Taehyung mendengus sebal mengetahui Jungkook menanyainya balik bukan menjawab pertanyaannya dengan pasti.

"Jangan cemberut begitu. Sebentar lagi sampai kok."

Ya, ya, ya. Taehyung sudah terlanjur kesal. Sebenarnya mau ke mana sih? Ia juga bingung, kenapa ia mau saja dibawa Jungkook entah ke mana.

Sepertinya karena Jungkook memanggilnya dengan sebutan beruang kecil. Memangnya siapa lagi yang akan memanggilnya seperti itu kalau bukan whistle? Sial. Lagi-lagi hatinya yang menang.

Untuk menghibur diri, Taehyung memilih untuk memainkan ponselnya. Ada notif bahwa ia ditambahkan ke dalam sebuah grup chat di whatsapp.

Loyalist 62

Anda telah ditambahkan

J Somi;
selamat datang kakak ipar dan happy birthday^^

Kim Mingyu;
welcome littlebear and happy birthday!

KSJ;
sekali lagi selamat ultah kakak ipar

Jung Hoseok;
selamat ulang tahun kakak ipar!

me;
terima kasih banyak semuanya

Jung Hoseok;
kalau saja whistle memberitahukannya dari jauh-jauh hari aku pasti akan membawakanmu hadiah

me;
nggak perlu repot-repot kak banana
cukup doa yang terbaik untukku hehe

Jung Hoseok;
tentu saja! Aku selalu mendoakanmu agar  cepat jadian dengan whistle hehehehe

KSJ;
benar benar aku juga akan mendoakannya seperti itu

J Somi;
hahaha aku kira hanya aku yang berdoa seperti itu

KSJ;
sebenarnya aku sudah hopeless dengan hubungan whistle dan kakak ipar tapi setelah melihat mereka tadi mereka sangaaaat cocok

Jung Hoseok;
benar, apalagi tatapan whistle pada kakak ipar sepanjang acara tadi
ahh aku yang meleleh hahaha

J Somi;
kan
memang mereka itu pasangan yang serasi

me;
kalian tau kan kita ada di grup yang sama?

J Somi;
hahaha kakak ipar jangan malu
kami merestui kalian

KSJ;
ya ya benar

Kim Mingyu;
aku hanya mendoakan yang terbaik saja untuk kalian bro

AHH, KENAPA INI? Kenapa semua orang jadi membicarakannya dengan whistle?

Sebentar, Taehyung melirik pada seseorang di sampingnya yang tengah menyetir. Diam-diam ia menarik bibirnya ke atas. Di sebelahnya adalah whistle dan semua orang mendukungnya untuk bersama dengannya.

Turun ke bawah dari chat grup, ada chat dari teman dekatnya, Jimin, yang menanyainya berada di mana beberapa kali.

Jiminie;
kau di mana?

me;
bersama whistle

Jiminie;
loh, kok kau bersama dengannya? bagaimana janji kita yang akan merayakan ulangtahunmu bersama?

me;
whistle bilang kau akan pulang dengan mingyu

Jiminie;
kenapa aku harus pulang dengan mingyu?

me;
dan juga katanya kau akan menunda acara makan kita jadi besok

Jiminie;
Jungkook bilang seperti itu?

me;
ya, dia bilang seperti itu

Jiminie;
dasar jeon brengsek jungkook seenaknya saja membawamu kabur

me;
maafkan aku jimin, aku juga nggak tahu kenapa aku bisa pergi dengannya

Jiminie;
kau sudah berbaikan dengan jungkook?

me;
ntahlah

Jiminie;
terus kenapa kau mau pergi dengannya?

me;
yah itu...karena dia whistle

Jiminie;
jangan bilang orang yang kau ceritakan padaku saat itu adalah whistle?

me;
heum ✌🏻

Jiminie;
astaga jadi kau mau pergi dengannya karena beranggapan dia whistle bukan Jungkook?

me;
yah mau bagaimana
kalau dengan whistle mau diajak ke mana juga aku mau

Jiminie;
ya ampuun ternyata kau sudah gila

Yah, mau bagaimana lagi. Jika Taehyung menganggap Jungkook adalah Jungkook pasti ia sudah menolak ajakan lelaki itu tadi. Apa sih sebenarnya yang ada dipikiranku?

Setelah langit benar-benar menggelap, Jungkook baru lah menepikan mobilnya. Taehyung dapat mendengar deburan ombak yang kencang setelah keluar dari mobil.

"Kenapa kau membawaku ke pantai?"

"Tunggu sebentar."

Jungkook membuka pintu penumpang mobilnya dan mengambil sesuatu yang sudah ia beli siang tadi. "Ayo, aku akan tunjukkan nanti."

Dengan perasaan yang masih kesal, Taehyung mengikuti bimbingan Jungkook untuk menyusuri tepian pantai yang dibatasi oleh tembok setinggi pinggang.

"Kau membawa apa?"

Jungkook tak menjawab dengan verbal. Ia mengambil salah satu benda yang ada di kantung kresek di tangannya dan menunjukannya pada Taehyung.

"Kembang api?"

"Aku berencana ke rumahmu malam ini untuk merayakan ulangtahunmu tapi ternyata kita bertemu lebih cepat."

"Jujur padaku, kau tahu hari ini ulangtahunku dari siapa?"

"Itu bukan hal yang sulit untuk mengetahuinya."

"Tsk."

Memang benar, sepertinya Taehyung harus menganggap Jungkook sebagai whistle agar hatinya tenang kembali seperti saat pemuda itu mengajaknya pergi.

"Beruang kecil." Jungkook tersenyum seraya mengusap puncak kepala Taehyung. "Aku tahu kau menyukai whistle. Karena itu untuk hari ini kau boleh menganggapku whistle."

Apa? Bagaimana bisa Jungkook mengatakan hal itu? Apa dia benar-benar sangat peka? Entah di game ataupun di dunia nyata?

"Tapi—" Jungkook menjeda sejenak, lalu menarik ujung hidung Taehyung, gemas. Lalu ekspresi wajah dan nada suarnya menjadi serius. "Besok dan seterusnya aku akan merebutmu dari whistle. Hingga kau hanya bisa melihat padaku."

When I'm With You || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang