Sudah biasa saat jam istirahat banyak anak yang menghabiskan waktunya di taman kecuali di dekat kolam air mancur. Merusak pemandangan, katanya.
Namun lain hal dengan hari ini. Taehyung tengah duduk di tepi kolam seorang diri dan tak ada yang berani menegur justru banyak yang merasa senang. Menambah keindahan, katanya.
"Kau belum sarapan?" tanya Jungkook yang tak tau dari mana datang menghampiri.
Awalnya Taehyung tak mengerti kenapa Jungkook tiba-tiba bertanya seperti itu, tapi setelah menyadari bahwa ada sebuah kotak bekal di sampingnya, Taehyung mengerti. "Itu Jimin yang bawakan."
Sekilas, Jungkook mengamati Taehyung kalau-kalau ada yang aneh dengan anak itu sebelum memutuskan untuk duduk. "Jadi, kau sedang apa di sini?"
"Kau nggak lihat aku sedang apa?!" Sahut Taehyung ketus. Wajahnya yang tadi bingung berganti menjadi kesal. "Sana pergi! Aku sedang nggak mood bertengar denganmu."
Selain itu Taehyung belum menyiapkan apapun untuk kembali berperang dengan Jungkook. Karena tugas yang guru berikan banyak, dia jadi tidak punya waktu untuk memikirkannya.
"Siapa yang mengajakmu bertengkar?" Jungkook melirik lagi pada kotak bekal itu dan tak mengindahkan tatapan sebal Taehyung. "Kau sedang merenungkan akan memakan makanan itu atau nggak?"
Alis Taehyung terangkat seraya menatap Jungkook. Dia diam sejenak sebelum menjawab. "Heum, begitulah.
Keduanya tak ada yang berbicara dan memperdengarkan dengan jelas suara percikan air di kolam yang ada di belakang mereka.
"Hei, menurutmu apa yang harus aku lakukan?" Taehyung bertanya memecah keheningan di antara keduanya sambil mengambil kotak bekal pemberian Jimin dan meletakkan di pangkuannya.
"Memakannya kalau kau menyukainya."
"Aku nggak suka tapi nanti Jimin bisa marah kalau aku nggak menghabiskannya."
"Berikan padaku." Tawar Jungkook yang langsung menyambar kotak bekal berwarna biru laut itu.
Sebenarnya Taehyung ingin memarahi Jungkook saat asal mengambil kotak itu, tapi saat melihat Jungkook membuka tutupnya dan hendak memakan isinya, Taehyung diam saja.
Satu detik
Tiga detik
Tujuh detik
Sepuluh detik
Dan dari hitungan detik berubah menjadi menit. Selama itu juga Taehyung mengamati Jungkook yang memakan mie di dalam kotak itu dengan lahap.
Namun lama kelamaan, keringat muncul di wajah Jungkook bahkan sampai meluncur ke bawah dari dahinya.
"Hei, kau gila ya?" Taehyung heran kenapa Jungkook tidak menunjukkan gejala kepedasaan dan masih makan seperti orang kelaparan. "Itu level 10."
Mendengar perkataan Taehyung, Jungkook mendadak berhenti makan dan meletakkan kotak itu di tepi kolam. "Pantas ini pedas sekali. Kau punya minum?"
Taehyung benar-benar berpikir bahwa Jungkook aneh. Kini lelaki itu baru terlihat panik karena kepedasan membuatnya ikut panik sampai-sampai meminta Jungkook untuk minum air di kolam.
"Itu air kolam, kau bodoh ya?"
"Terus bagaimana dong?" Secara refleks Taehyung berlari menuju kantin tanpa menunggu jawaban dari Jungkook.
Tidak memakan waktu yang lama, Taehyung kembali dengan membawa sebotol air mineral. "Ini, minum ini."
"Terima kasih."
Menstabilkan nafas karena berlari, Taehyung duduk di bawah seraya menyandarkan lengannya di tepi kolam. Diam-diam, dia memperhatikan Jungkook yang sedang minum.
"Itu lah kenapa aku nggak memakannya. Aku nggak bisa makan pedas."
"Lalu kenapa Jimin membelikan itu?"
Taehyung mengangkat bahunya tanda tak tahu. Tapi dia punya pemikiran bahwa sahabatnya itu membelikannya makanan pedas karena curhatnya semalam. "Katanya makanan yang pedas bisa merubah mood."
"Bisa-bisa bukan moodmu yang berubah tapi pencernaanmu."
Hahahaha. Sedikitnya Taehyung terhibur dan tertawa lepas karena ucapan Jungkook. Sedikit melupakan whistle yang dari kemarin tiba-tiba menjadi irit bicara dengannya. Lalu dia meletakkan kepalanya di lipatan lengan dan tersenyum pada Jungkook.
Sesaat Jungkook terdiam seraya menatap Taehyung yang selanjutnya dia mengatakan hal yang seharusnya tak dia suarakan keras-keras, "Kau cantik."
"Bodoh!" Taehyung memukul lengan Jungkook dengan tutup kotak bekal beberapa kali. "Jangan kira aku akan mudah luluh hanya dengan kau memujiku."
"Siapa yang sedang meluluhkanmu? Aku hanya berkata jujur. Harusnya kau senang aku puji."
"Keluar dari mulutmu terdengar bukan sebagai pujian tapi kau meledekku."
Jungkook tak mengerti kenapa Taehyung harus sekeras itu padanya. Dia akhirnya mengambil jalan tengah dengan tidak mengungkitnya lagi. "Baiklah, baiklah. Terserah kau saja."
Dengan bersungut kesal, Taehyung mengambil kotak bekal milik Jimin yang ada di samping Jungkook. Lantas secepat kilat dia melenggang pergi meninggalkan pemuda itu.
Mengingat kembali perkataan Jungkook, Taehyung jadi bergidik ngeri. "Dasar si bodoh aneh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
When I'm With You || KookV ✓
Fanfic[COMPLETE] Bagaimana jadinya jika Jungkook yang Taehyung tolak adalah seseorang yang berada di balik akun whistle yang Taehyung sukai? ©gukienuna, 2022.