So, here's chap 12!! Enjoy! xx
---------------------
Harry POV
Aku memarkir mobilku, kemudian masuk ke dalam rumah.
Aku menemukan Zayn sedang menonton Facing The Giants, salah satu film favoritnya. Aku menepuk bahunya, kemudian duduk di sebelahnya.
"Hey mate,"
"Hey Haz. So, what do you want to talk about?" Zayn menghentikan sebentar filmnya, kemudian beralih memandangku.
"Is it about Tiffany?"
"Uhm..iya. Apa kau menyukainya?"
"What?"
"Iya. Apa kau menyukainya?"
Zayn mengangkat sebelah alisnya sambil menatapku curiga. Tidak, aku tidak boleh menunjukkan ekspresi cemburu ku padanya. Tidak, tidak boleh.
"Kau menyukainya, Haz?"
Aku terdiam. Kalau aku bilang tidak, nanti malah jadi repot nantinya. Argh, haruskah aku mengaku bahwa aku juga menyukai Tiff?
Okay. Aku akan mengaku. Semoga, tidak terjadi perdebatan diantara kami berdua.
Aku menarik nafas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya.
"Yes, I love her. Very much."
Mata Zayn melebar, kemudian menatap lantai keramik kami dengan tatapan yang tidak bisa kumengerti.
"And I love her too," Ia menghela nafas, kemudian tersenyum padaku.
"Well, aku tidak akan menyerahkannya dengan mudah padamu, Haz."
"Kalau begitu, aku juga tidak akan membiarkanmu merebutnya dariku, 'cause she's mine, lad."
Aku menepuk pundaknya sambil membalas senyum lebarnya, kemudian pergi meninggalkannya yang langsung kembali memutar film favoritnya itu.
Aku mengetikkan sebuah pesan kepada Tiff sebelum aku masuk ke dalam kamar.
To : Tiffany
Good night, Lawson. -Harry xx
****
Tiffany POV
"Good morning, London!!" Teriakku dengan semangat. Entah kenapa, aku merasa sangat semangat hari ini.
Aku membersihkan diriku, kemudian memakai seragam kerja. Aku turun ke bawah untuk sarapan, kemudian berangkat ke restoran tempatku bekerja dengan sepedaku.
"Hey, good morning everyone!"
"Good morning, Tiff!"
Aku menaruh tasku di dalam ruang istirahat, kemudian pergi keluar untuk membuka restoran. Oh ya, setelah Miss Kate melihat betapa repotnya kami melayani pelanggan hanya dengan 3-4 orang saja, ia memutuskan untuk menggabungkan Stacey, Sierra dan John. Jadi, kami semua akan bekerja hingga restoran tutup. Dan itu berarti, gaji kami akan bertambah.
"Grace!"Panggilku sambil setengah berlari ke arahnya.
"Hey Tiff!" Ia tersenyum bahagia, sambil sesekali melirik Ed yang juga sedang meliriknya diam-diam sambil tersenyum.
Oh, aku bisa merasakan aura aneh yang sedari tadi mengelilingiku.
Aku memutar kedua bola mataku, kemudian menyuruh Grace untuk menghampiri Ed. Ia mengangguk tersenyum, lalu pergi meninggalkanku setelah aku mengucapkan selamat padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unpredicted Life // h.s.
FanfictionCerita tentang kehidupan seorang gadis bernama Tiffany Lawson yang tiba-tiba saja bertemu dengan idolanya di sebuah restoran tempatnya bekerja. Gadis ini mengalami berbagai hal yang tak pernah ia kira akan terjadi padanya. Semuanya begitu tiba-tiba...