||04||: MENJAGA

142 22 1
                                    

✩T . I . R . E . D✩

Happy Reading

Asahi melirik jam dinding dan membelalakkan mata saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 09:23. Aigoo Asahi kesiangan. Rencananya ia ingin mengajak Heejung untuk pergi ke taman kota dihari libur kenaikan kelas mereka.

Asahi beranjak dari kasur kesayangannya dan berjalan ke arah toilet.

Asahi membilas wajahnya dan mendengus tatkala melihat wajahnya yang sedikit membengkak akibat tidur terlalu lama. Asahi tidak terlalu memikirkannya karena baginya dengan wajah seperti itu pun dia tetap tampan.

...

"Gabut banget Jung" ucap seseorang. Sontak Heejung terkaget karena dia merasa dirinya itu sedang sendiri didalam dapur.

"Gue di belakang" ucap seseorang itu lagi.

Umpatan buruk pun dapat terdengar didalam hati Heejung, bagaimana tidak? Dirinya sedang sibuk melamun sambil memainkan makanan tiba-tiba ada suara monyet, eh suara Hyunsuk secara tiba-tiba.

"Monyet pendek toh" lega Heejung.

Hyunsuk membelalak seketika, saat mendengar pernyataan Heejung. "Dih gak SD banget" sindirnya.

"Ya gue kan cewe, wajarlah kalau pendek" balas Heejung dengan mengeluarkan lidahnya.

Hyunsuk tidak menghiraukan perkataan Heejung, lelaki itu justru mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Eh, mau ke taman bareng Asahi gak?, abang mau pergi dulu sama Junkyu sama Yoshi, gak mungkinkan abang ninggalin kamu sendiri"

Heejung hanya mengangguk riang lengkap dengan senyuman manisnya. Hyunsuk ikut tersenyum dengan gemas atas perlakuan adiknya. Ia rasa Heejung sudah mulai menerima rasa yang dipendam oleh Asahi.

"Arina gak di ajak kan?" mendengar itu Hyunsuk mengerutkan keningnya, kenapa Heejung bertanya seperti itu?

Hyunsuk mengangguk, dan Heejung terlihat mengukir senyuman bahagianya namun tampak sepeti kemenangan bagi Hyunsuk.

"Yaudah ayo kerumah Junkyu!" seru Hyunsuk.

...

"Mau beli permen kapas?" tanya Asahi.

Heejung mengangguk semangat. Asahi mencubit pipi Heejung dengan gemas.

Gadis itu berhasil menghilangkan beban pikiran Asahi yang terus-menerus mengkhwatirkan Arina.

"Yaudah duduk disana ya" Asahi menunjuk tempat duduk kosong di bawah pohon yang tinggi.

Heejung dengan semangat pun berlari kearah tempat itu, dan menunggu kedatangan Asahi dengan permen kapas.

"Akh, lepasin!!" seseorang tiba-tiba membekap mulut Heejung dan menyeretnya pergi dari tempat Heejung menunggu.

"ASAHI!!" Heejung berusaha untuk mengeluarkan suara, walau hanya terdengar samar-samar.

T . I . R . E . D || AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang