||08||: SAKIT

132 15 4
                                    

"Ternyata rasa sakit itu gak semuanya berupa fisik, ternyata berupa pendengaran aja udah sakit"

HAPPY READING


TING!.

Tiba-tiba suara notifikasi masuk di ponsel milik Arina. Arina mengambil ponsel itu dan melihat pesan apa yang masuk.

[Yedam]

Jgn gini trs,
Jihoon gk bkl suka
Klo liat lo kyk
Gini.
(11:04)

-

Arina hanya terus memandangi pesan itu, tanpa adanya niat untuk membalasnya. Hatinya sudah terasa sangat sakit, bahkan Arina sempat berpikir kalau hatinya tidak akan memiliki obat lagi.

"Mah, pah, tujuan Arina udah diambil orang, sekarang apa lagi alasan Arina buat tetap bertahan di dunia ini?" Lirihnya, begitu mencekam saat mengingat kenyataan yang menimpanya.

"Lo pasti bakal bahagia kalau liat Asahi bahagia, ikhlasin aja, lo gak bakal bisa dapetin dia selama dia masih ada status sama Heejung" Tiba-tiba suara yang ntah sangat familiar bagi Arina terdengar begitu saja.

Arina membolak-balikkan matanya untuk mencari keberadaan sang pemilik suara. Begitu matanya tertuju pada pintu, terlihatlah seorang pemuda berparaskan tampan itu sedang menatapnya. Sontak Arina membulatkan mulutnya, seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Gak usah gitu kali"

"Gue tau lo bakal nangis kalau tau Asahi nembak Heejung, makanya gue dateng" sambung pria itu.

Baru saja Arina berhenti mengeluarkan cairan bening yang terus terjun dari pelupuk matanya, kini kembali merosot keluar dari manik hitam Arina. "Jangan nangis ada gue" ujar Yedam.

Sudah Arina duga, pria itu akan mendatanginya lebih dulu sebelum dirinya benar-benar berada di titik keruntuhannya. "Dam, gue cape.." keluhnya.

Yedam hanya menatap Arina dalam. Ntah, tidak ada satupun perasaannya untuk Arina, tapi kenapa saat gadis itu menangis rasanya hati Yedam juga ikut mewek?.

Ada apa?.

"Gue cape!!, ga ada ya orang yang mau nerima gue lagi?!" Arina makin menjadi-jadi. Membuat Yedam mau tak mau langsung menarik Arina kedalam dekapannya, tidak ada niat sama sekali, tapi terasa sangat menenangkan bagi Arina.



...

"Kak Arina gimana Sa?" Tanya Heejung yang tampak khawatir. Rasanya gadis itu tidak tega dengan Arina, Jelas, Arina lebih dulu dekat dengan Asahi jauh sebelum dirinya mengenal Asahi. Bahkan sebelum dirinya dilahirkan didunia ini, Arina sudah di pertemukan dengan Asahi, saat umur Arina dan Asahi masih 1 tahun, makanya dengan itu Heejung merasa sangat tidak enak, tapi mau bagaimana lagi?, Heejung juga mencintai Asahi.

"Sorry bang Ji, gue bisa jagain Arina, tapi nggak dengan hatinya," batin Asahi.

Harusnya ini menjadi hari spesial bagi Asahi dan Heejung kan?, tapi kenapa jadi seperti ini?.

T . I . R . E . D || AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang