Suasana canggung terjadi di ruangan tempat jiwa Ben dengan tubuh Fed di rawat. Atau sebut saja Ben karena tubuh yang di tempati jiwa Ben juga memiliki unsur Ben dalam namanya. Ayo sudahi per Ben an ini, kembali ke keadaan yang terjadi saat ini.
Ben memandang pria di depannya yang tampan tapi juga cantik, bahkan ia merasa wajah mereka sedikit mirip.
Sementara itu, Keizaro yang sudah mendengar penjelasan dari Arunika mengenai keadaan keponakannya hanya menghela nafas. Pria itu memandang pada Ben dengan senyum lembut.
"Jadi Fed lupa semuanya?" Tanyanya lembut yang di balas anggukan.
"Hm, ngomong-ngomong bisakah panggil saya Ben saja?" Tanyanya sopan.
"Tentu, kamu juga jangan formal sama Bubu okey?" Keizaro tersenyum lembut dan mengusap lembut lengan Ben.
Ben tersenyum canggung dan menarik pelan lengannya.
"Kenapa harus Bubu? Aku bisa panggil uncle saja" Tanyanya pelan.
"Bubu juga lupa, dulu waktu balita kamu manggilnya gitu dan jadi keterusan. Panggil bubu aja, aneh kalo kamu manggil uncle"
"Baiklah, eum aku tinggal sama bubu selama ini?" Ben bertanya kembali.
Keiza mengehela nafas, ia ragu untuk menjelaskan keadaan keluarga pemuda itu. Tapi jika tidak dijelaskan, tetap akan di diketahui juga pada akhirnya oleh Ben kan?
"Kalo bubu jelasin kamu dengerin semua ya? Jangan potong omongan bubu dan kalo kamu inget sesuatu dan ngerasa pusing langsung hentiin bubu oke?"
"Eum"
"Jadi, kamu mungkin udah denger dari Aru kalo kamu punya daddy, 2 orang kakak dan 1 kembaran. Mengenai mommy kamu yang juga adalah kakaknya bubu, dia namanya Cantika orangnya cantik persis seperti namanya. Mommy kamu udah pergi setelah ngelahirin kamu, kamu dan kembaran kamu lahir berbeda 3 bulan. Saat melahirkan kembaran kamu yaitu Saskara, dokter udah bilang bahwa kamu gak bisa lahir saat itu juga dan kandungan mommy kamu akan sangat lemah karena itu. Tapi mommy kamu keras kepala, dia sayang banget sama kamu dan milih mempertahankan kamu sekalipun daddy dan kedua abangmu sudah melarangnya. Dan akhirnya, saat melahirkan kamu kak Cantika pendarahan hebat dan pergi untuk selamanya. Karena itu juga, keluarga kamu memilih untuk mengabaikan kamu sejak lahir. Awalnya bubu pikir mereka masih butuh waktu buat berdamai, tapi hingga umur kamu 5 tahun tidak ada perubahan. Mereka masih tidak peduli dan hanya menempatkan pengasuh untuk merawatmu. Puncaknya, ketika umur kamu 10 tahun dan hasil tes IQ menunjukkan kekurangan dalam daya belajarmu daddy kamu mulai terang-terangan membencimu, begitu juga saudaramu. Bubu beberapa kali meminta kamu untuk tinggal sama bubu tapi kamu selalu nolak dengan alasan bahwa kamu gak bisa jauh dari mereka" Keiza bercerita dengan mata yang berkaca-kaca.
Pikirannya campur aduk, sedih mengingat kakaknya yang telah pergi, juga kecewa dan marah atas kelakuan kakak ipar dan keponakannya. Apa mereka tidak tahu bahwa Ben adalah segalanya bagi Cantika? Wanita itu bahkan sangat semangat ketika tahu ia hamil anak kembar. Ben adalah harta terakhir yang di tinggalkan oleh Cantika, lantas kenapa mereka bisa setega itu pada keponakannya itu.
"Intinya aku gak diterima disana? Lalu kenapa aku bisa di rumah sakit?" Ujarnya bingung.
Bahkan saat Keiza bercerita, sama sekali tidak muncul secuilpun memori dalam ingatannya. Apa benar ia berpindah tubuh? Lalu si pemilik tubuh ini yang menggantikannya mati?
"Untuk masalah itu bubu juga kurang tau, Aru nelpon bubu saat bubu ada meeting dan bilang kamu di rumah sakit. Dia bilang pacar kamu Theo yang ngehubungi dia buat nemenin kamu" Jelasnya.
"Pacar? Cowok?" Agaknya Ben sedikit syok dengan fakta ini.
"Iya, kenapa? Bukannya kamu cinta banget sama dia? Bubu bahkan tau dia bersikap gak baik sama kamu dan suruh kamu putus, tapi kamu malah marahin bubu" Ucap Keiza dengan merajuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's All About Time
FanficBen meninggal dalam kecelakaan. Pemuda itu pikir ia akan pergi ke neraka karena dosa-dosanya, tapi kenyataannya pemuda itu malah terdampar di tubuh orang lain dengan wajah persis sepertinya. Kematiannya yang direncanakan membuat Ben berambisi untuk...