Keluarga adalah tempat untuk kita kembali jika hidup sudah tak baik lagi.
Untuk seorang pemuda bernama Jinseok,keluarga adalah hidupnya, dan Untuk Jinseok,Jihyeon (kakak perempuan nya) adalah segalanya.Jinseok dan Jihyeon tinggal terpisah dari kedua orangtua nya. Jinseok dan kakaknya tinggal di kota sementara orangtua mereka tinggal di desa.
Jinseok saat ini sedang menempuh pendidikan di universitas, sementara Jihyeon kakaknya bekerja.
Sejauh ini,Jihyeon lah yang menopang ekonomi keluarganya terutama Jinseok. Jihyeon yang bekerja di sebuah butik terkenal harus bisa membagi penghasilan nya untuk biaya hidup dan biaya kuliah Jinseok.Jinseok sebenarnya juga ingin membantu Jihyeon, tapi kakaknya selalu melarang. Jihyeon bilang jika tugas Jinseok hanya belajar, untuk urusan lain itu adalah urusan nya.
Jinseok selalu merasa tak enak hati pada Jihyeon karena ia berfikir bahwa ia menjadi beban untuk kakaknya. Karena biaya kuliah tidaklah murah. Saat melihat kakaknya harus berangkat pagi dan baru akan ada dirumah saat malam hari, selalu membuat Jinseok merasa bersalah.
"Noona... Jin boleh ya kerja part time"
"Nggak... Nggak perlu dek. Noona masih sanggup biayain kamu, nggak usah mikir yang aneh aneh lagi"
"Biar noona nggak perlu kerja sampai kaya gitu. Pasti capek banget kan "
"Namanya juga kerja,pasti capek lah. Tapi noona nggak mau adek kerja, sekarang ini adek fokus aja kuliah. Nanti kalo udah lulus kan adek bisa kerja.Lagian nanti kalo kecapekan gimana coba"
"Hmm... I..iya deh..."Jihyeon tidak mau Jinseok menjadi tak fokus pada kuliahnya,jika ia bekerja. Karena Jihyeon ingin adiknya sukses dan bisa membanggakan keluarganya.
.
.
Jinseok adalah anak yang kurang bisa bergaul. Bukan karena sombong tapi justru karena ia tak percaya diri.
Ada di lingkungan kampus yang hampir semua teman nya adalah anak dari orang orang ekonomi menengah keatas, membuat Jinseok yang hanya anak dari petani di kampung tak memiliki kepercayaan diri lagi.
Jinseok akan datang dan pulang kuliah paling akhir. Ia akan datang 5 menit sebelum mata kuliah dimulai dan akan pulang saat sebagian besar mahasiswa sudah tak ada di lingkungan kampus. Kenapa? Karena sepertinya hanya Jinseok yang tak memiliki kendaraan pribadi. Penampilan nya pun sangat sederhana. Dan saat waktu istirahat ia lebih memilih berada di perpustakaan kampus,bukan karena Jihyeon tak memberinya uang saku tapi Jinseok lebih memilih menabung kan uang saku nya untuk keperluan tak terduga. Ia juga malu jika harus bertemu dengan mahasiswa dari jurusan lain.Tapi walaupun tak bisa bergaul dengan baik,Jinseok masih memiliki seorang sahabat bernama Namjoon.
Namjoon dan Jinseok berteman saat awal mereka masuk universitas. Waktu itu Jinseok menolong Namjoon yang kehilangan kartu pengenal nya sebagai mahasiswa baru. Jinseok yang sudah terbiasa membuat sesuatu lebih dari satu, akhirnya membantu Namjoon membuat ulang kartu nya yang hilang agar Namjoon tak perlu diberi sangsi oleh kakak tingkat.
Dan mulai saat itu,Namjoon dan Jinseok menjadi sahabat walaupun mereka berbeda fakultas.Namjoon lah yang menjadi garda terdepan untuk Jinseok saat ia mengalami bullying.
Di bulan bulan awal menjadi mahasiswa, Jinseok menjadi sasaran empuk pembullian oleh anak anak lain. Namjoon sering mendapati Jinseok keluar dari kelas dengan pakaian kotor karena tersiram kopi atau lain nya. Dan Jinseok hanya tersenyum saat Namjoon meluapkan emosinya karena melihat sahabatnya diperlakukan sangat tidak baik. Seiring berjalan nya waktu, Jinseok sudah tak telalu menjadi target walaupun masih ada beberapa orang yang tak menyukai nya.Namjoon sampai menyimpan banyak baju di bagasi mobil nya untuk Jinseok. Ia tak mungkin membiarkan Jinseok pulang dengan penampilan berantakan.
"Ganti baju lo dulu,Jin. Kenapa diem aja sih,heran gue. Lawan kek.. Apa kek"
"Hehehe.. Nggak papa,Joon. Lagian mereka nggak ngapa ngapain kok,ga ada yang luka. Kalo gue lawan, beasiswa gue bisa dicabut,Joon. Kan lo tau, mereka anak orang yang punya jabatan di kampus. Gue nggak mau nyusahin noona gue lagi, Joon."
"Ya tapi nggak gini caranya, Jin"
"Terus harus gimana? gue bukan lawan mereka,Joon. Gue siapa sih?kalo bukan karena beasiswa, gue nggak bakal bisa kuliah di sini. Gini aja deh, mulai besok lo nggak usah tunggu gue pulang, biar lo nggak perlu liat baju kotor gue. Jadi lo nggak emosi ke mereka"
"Gimana ceritanya coba? Nggak.. Nggak.. Gue tungguin lo pulang, tetep"