Menjadi seorang pemimpin pasti dituntut untuk memiliki sikap yang bijaksana. Walaupun tegas tapi tetap manusiawi,memanusiakan manusia.
Dewangga sangat menjunjung tinggi hal ini. Ia memang seorang pemimpin di perusahaan nya, tapi ia tak mau semena mena pada orang lain yang bekerja di tempat yang ia pimpin.Didikan orangtua nya sangat keras, untuk membentuk mental pemimpin yang tangguh tetapi fleksibel.
Di usia yang belum genap 1/4 abad, Dewa sudah bisa menunjukan jika ia mampu memimpin perusahaan dimana usia pegawainya rata rata lebih dewasa dari pada dirinya.
Walaupun sering diremehkan karena usianya masih muda,tapi Dewa tak pernah mau terlalu ambil pusing. Bagi Dewa,yang penting ia melakukan hal tidak diluar batas dan masih wajar. Selama ayahnya tak berkomentar, berarti semua nya masih baik baik saja.Dewa juga bukan tipe pimpinan yang diktator, dimana semua keinginan nya harus dituruti. Jika memang keinginan nya tak memungkinkan dan memberatkan orang lain,maka ia akan mengalah. Hal inilah yang membuat Dewa sangat disayangi hampir seluruh orang yang bekerja dibawah kepemimpinan nya.
"Pak Dewa...ini laporan yang diminta. Semua sudah saya bawa"
"Jangan panggil Dewa bapak dong pak Ilham. Panggil Dewa aja... Atau mas juga boleh. Jangan panggil bapak ah... Tua bener kesan nya"
"I...iya,pak... Ahh.... Mas Dewa"
"Nah gitu kan enak. Ya udah makasih ya pak, udah jam pulang kan pak? Bapak sama yang lain boleh pulang"
"Mas Dewa?"
"Dewa masih ada kerjaan pak"
"Kami tunggu mas Dewa saja"
"Jangan.... Bapak sama yang lain pulang duluan saja. Hati hati di jalan ya pak..."Sedewasa apapun Dewa di kantor,ia akan tetap menjadi bayi saat sudah berada di rumah. Dewa adalah anak yang manja. Walaupun ia sulung di keluarga. Dewa memiliki 1 adik perempuan bernama Putri. Usia mereka hanya terpaut 5 menit,ya...hanya 5 menit. Karena mereka anak kembar tidak identik.
Putri saat ini bekerja sebagai seorang Pengacara. Ia tak tertarik pada dunia bisnis seperti keluarganya yang lain. Jika sudah di rumah,maka Dewa akan diperlakukan seperti raja. Apapun yang ia minta akan berusaha dipenuhi.
Putri dan kedua orangtuanya sangat protective pada Dewa. Walaupun Dewa sering protes,tapi mereka tetap pada keputusan nya. Tak mengizikan Dewa pergi kemanapun tanpa ditemani orang lain,atau bahasa lain nya Dewa tak boleh sendirian kapan dan dimana pun itu.