"Nggak mau... Kamu kenapa sih sayang? Kok gini lagi. Tiba tiba minta udahan" ucap Lisa saat Seokjin kekasihnya tiba tiba meminta untuk berpisah
"Hmm... Aku takut kamu cape' sama aku. Aku takut kamu ngerasa bosen sama hubungan ini" jawab Seokjin pelan
"Nggak sayang... Aku nggak bosen.. Aku nggak cape. Aku bahagia.. Jangan bilang gitu lagi ya sayang.. Please..."
.
.
Bukan pertama kali nya Seokjin yang secara tiba tiba meminta untuk mengakhiri hubungan dengan kekasihnya Lisa. Selama 4 tahun mereka berpacaran Seokjin sering sekali meminta untuk putus dari Lisa.
Bukan karena Seokjin tak mencintai nya, tapi justru karena Seokjin terlalu mencintai Lisa. Ia takut Lisa terluka dan sedih.
Seokjin dan Lisa berpacaran sejak mereka masih duduk di bangku sekolah menengah atas saat mereka masih berusia 17 tahun.
Saat itu,Lisa yang menyatakan perasaan nya lebih dahulu. Dan Seokjin sempat menolak, bukan karena ia tak suka pada Lisa. Sebenarnya ia juga sudah menyukai Lisa sejak pertama mereka masuk sekolah. Tapi, Seokjin tak percaya diri untuk menyatakan perasaan nya terlebih dahulu.
Dan Lisa yang memiliki perasaan yang sama pun akhirnya menyatakan perasaan nya. Karena ia yakin jika Seokjin tak akan mengatakan nya lebih dahulu.
Seokjin selalu tak percaya diri. Ia selalu merasa tak pantas menjadi orang spesial untuk Lisa.
Ini semua karena Seokjin tau kalau ia sakit.
Sejak berusia 13 tahun Seokjin sudah didiagnosa mengidap Leukimia. Itulah mengapa Seokjin selalu merasa tak memiliki kepercayaan diri. Lisa tau itu, dan ia menerima Seokjin apa adanya.
Lisa akan dengan sabar menemani Seokjin saat kondisi kesehatan nya sedang tak baik.
Ia tak pernah berada jauh dari Seokjin. Bahkan saat Kuliah,mereka pun berada di kelas yang sama. Ini Lisa lakukan karena ia benar benar mencintai Seokjin.
"Sayang.. Udah sarapan belum?" Tanya Seokjin saat ia menjemput Lisa untuk berangkat kuliah bersama
"Udah.. Tadi mama bikin nasi goreng kimchi. Ini mama bawain buat kamu" jawab Lisa sambil membuka kotak bekal yang dibawakan ibunya untuk Seokjin
"Oh... Gitu. Kenapa repot repot sih"
"Kata mama,ini buat anak kesayangan nya. Kan ngeselin,mama lebih sayang sama kamu daripada aku sayang" goda Lisa
"Hehehe.. Ada ada aja deh"
Seokjin adalah sosok yang lembut. Ia juga sangat perhatian dengan orang sekitarnya. Walaupun tubuhnya lemah dan selalu sakit, tapi tak pernah mengeluh. Ia selalu menjalani hari harinya dengan senyuman. Ia tak mau orang orang di sekitarnya menjadi sedih melihatnya.
Orangtua Seokjin sangat protective pada anak tunggal nya itu. Semua yang dilakukan Seokjin harus sesuai dengan aturan kedua orangtua nya. Dan Seokjin menjalani nya dengan senang hati, karena ia bisa bertahan sampai sejauh ini karena aturan ketat dari orangtua nya.
.
.
.
Menjadi penderita kanker tentunya merupakan hal yang cukup berat untuk dijalani. Hidupnya harus teratur dan tak boleh kelelahan.
Ia tak bisa melakukan beberapa hal yang biasa dilakukan orang lain. Pergerakan tubuhnya benar benar dibatasi.
Seokjin tak boleh sampai lelah, Seokjin tak boleh makan sembarangan, Seokjin tak boleh terlalu lama di tengah keramaian yang orang orang nya asing. Yang itu artinya,Seokjin lebih banyak menghabiskan waktu nya di rumah.
Rute Seokjin tiap hari hanya rumah-kampus-rumah. Kalaupun ia pergi ke suatu tempat,ia pasti ditemani oleh papa dan mama nya.
Awalnya Seokjin merasa tak enak hati dengan Lisa. Karena mereka menjalani hubungan sedikit berbeda dengan orang lain.
Jika teman teman nya biasa menghabiskan akhir pekan dengan keluar melakukan hal hal yang menyenangkan, Seokjin dan Lisa hanya akan ada di rumah Seokjin sepanjang hari.
Lisa akan ada di rumah Seokjin sejak pagi sampai sore atau malam hari. Mereka melakukan hal yang sederhana tapi justru membuat mereka semakin dekat.
Memperhatikan wajah Seokjin saat tidur adalah hal yang paling Lisa sukai. Karena Seokjin masih harus mengkonsumsi banyak obat obatan, membuatnya jadi mudah mengantuk. Ia akan tiba tiba tertidur saat sedang mengobrol dengan lisa.
