07

270 20 0
                                    

Happy reading friends!!


Hari ini chenle sekolah,tapi dia sama sekali tidak bersemangat karna Haechan tidak datang ke rumahnya, Chenle juga sering murung dan mengurung diri di kamarnya,mungkin karna dia sangat merindukan Haechan,"lele,main sama jiji yuk?" Jisung mencoba mengajak Chenle bermain agar tidak murung tapi tetap saja tidak bisa di bujuk,jisung keluar dari kamar chenle dan memperlihatkan mukanya yang kecewa pada Mark,"jiji tidak bisa membujuk lele untuk bermain uncle,maaf kan jiji," Mark hanya mengangguk saja dan mengelus rambut jisung.

Mark juga terheran entah kenapa Haechan jadi jarang sekali datang ke rumahnya,apakah dia tidak ingin melihat Chenle?atau mungkin memang sedang sibuk jadi tidak sempat kesini,setelah lama berfikir akhirnya mark memutuskan untuk datang ke rumah Haechan,sampainya disana mark melihat mobil hitam, pertanda ada tamu, tiba-tiba Haechan keluar dari rumah dan bergandengan dengan seorang pria, Haechan juga tak tau bahwa Mark datang ke rumahnya,"M-mark,untuk apa kau datang kesini?" Haechan saat melihat mark dia langsung melepaskan gandengannya,"Chenle rindu kepadamu," ucap Mark singkat lalu dia masuk lagi ke dalam mobil dan pulang,haechan sudah beberapa kali menahan mark namun tetap saja tidak bisa,mark terus saja pulang.

Selama Mark menyetir mobil,entah kenapa yang dirasakan Mark saat ini adalah cemburu yang amat sangat cemburu,tapi dia beberapa kali bilang pada dirinya sendiri bahwa dia tidak mencintai haechan tapi rasanya saat ini adalah layaknya seseorang yang cemburu melihat kekasihnya bersama orang lain,"Pantas saja Haechan tidak datang ke rumahku lagi,rupanya dia sudah mempunyai kekasih," sampai di rumah Mark tidak berbicara dengan orang rumah, takutnya mark malah emosi dengan orang rumah.

"Mark,kau kenapa?sama seperti chenle," Taeyong bertanya, khawatir ada yang terjadi pada anak sulungnya itu,"tidak mom,mark hanya cape saja," Mark menghela nafas lalu meninggalkan Taeyong di ruang tengah sendirian.

Entah kenapa Mark sangat sakit hati sekali melihat haechan bersama pria lain,apakah dia masih mencintai haechan?

...

Haechan di rumahnya sedikit kepikiran saat tadi melihat ekspresi Mark padanya,"aku harus menemui mark!" Haechan bersiap dan pergi ke rumah Mark, asalnya Johnny tidak mengizinkannya namun selalu ada Ten biasalah suami takut istri.

"Ingin ku antar?" Tanya pria itu,haechan menggelengkan kepalanya lalu pergi menaiki taksi, sampainya disana rumah jung family sangat hening sekali seperti tidak ada orang satupun,tapi saat bertanya pada satpam semua orang ada di rumah.

Ding dong.

Ahjumma langsung membuka pintunya,dan membolehkan haechan masuk ke dalam rumah,"hallo aunty," sapa haechan,lalu taeyong menyuruh haechan duduk dan menjelaskan semuanya yang sedang terjadi mungkin saja haechan bisa membantu,"begitu ya aunty,haechan akan coba," haechan memasuki kamar Mark dan melihat Mark yang duduk di kursi sambil melihat pemandangan dari jendela, omong-omong chenle sedang tidur siang.

"Permisi tuan jung mark," mendengar itu mark langsung menoleh ke belakang karna,dia membelakangi pintu,dia langsung menoleh karna tak asing dengan suaranya,"seo haechan? untuk apa kau datang?" Mark mendekat pada haechan.

Haehan menghela nafas dan ingat recana yang ia sepakati dengan taeyong,yaitu membuat Mark kembali seperti semula,tidak murung dan ceria kembali seperti biasanya,"aku ingin bertemu dengan mu," haechan tersenyum pada Mark, justru itu membuat mark sangat bingung,"bertemu dengan ku? untuk apa?" ,Gawat haechan tidak bisa berpikir panjang lagi,dia benar-benar bingung harus melakukan apa, siapapun tolong haechan!

"A-aku merindukan mu Mark," haechan langsung memeluk Mark,dan membuat Mark langsung membeku juga, seperti mimpi rasanya haechan tiba-tiba memeluk dirinya,"Mark...mengapa jantung mu berdebar?kau sakit jantung?" Ucap haechan yang melepaskan pelukannya.

JUNG MARK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang