13

248 16 0
                                    

Happy reading!!!



Hari sudah malam keluarga kecil Mark juga sudah melepas rindunya pada malam ini semuanya sudah ter tidur lelap kecuali haechan dan Mark, rasanya aneh tapi tidak mungkin secepat ini itu pikir mark,haechan terus saja merengek meminta makanan yang aneh aneh, dari ia ingin memakan jus rasa tanah dan lain lain,tapi tetap Mark yang harus meminum nya.

"Kak!!!kakak ngga ngertiin echan!!echan benci sama kakak!!echan pengen beli martabak loh,gitu doang ngga di kasih,percuma kaya!!" Ujar haechan sambil menyilangkan tangannya di bawah dadanya.

"Sayang dengerin dulu, sekarang udah tengah malam lihat" jawabnya sambil menunjuk jam dinding.

"Oh gitu?oke gapapa echan mau beli sendiri!" Haechan hendak pergi ke luar kamar namun di tahan oleh Mark.

"Emang ada yang jualan jam segini?"

"Ada kak!!!"

"Yaudah,kalo ngga ada malam ini ada jatah okay?"

"Oke!kalo beneran ada kita tidurnya pisah selama seminggu!"

Mark langsung meneguk salivanya, tapi rasanya tak mungkin ada penjual martabak tengah malam begini.

...

Kini mereka berdua sudah ada di area penjualan segala aneka makanan, hampir semuanya penjual sudah tutup.

"Chan lihat?kamu lihat?sudah tutup semuanya" ucapnya sambil melihat roda penjual makanan yang tutup.

"Tuh!lihat!ada kan?"

Sontak Mark langsung melihat ke arah yang haechan tunjuk,benar saja ada penjual martabak yang masih buka,bahkan masih mengantri banyak sekali pembeli.

Mark dan haechan langsung membeli martabak nya,sambil menunggu Mark terus saja menunduk rasanya ingin sekali menangis,ia tidak sanggup untuk pisah ranjang dengan istri nya selama satu minggu.

"Kak?kenapa?ngantuk ya?" Haechan berusaha melihat wajah Mark dari bawah.

"Ngga gapapa kok,echan pesen rasa apa?" Mark mengalihkan pembicaraan.

"Echan pesen rasa vanilla coklat dua rasa daging sapi tiga" jawab nya sambil memperlihatkan jarinya yang berbentuk 2 dan 3,lucu itu pikir mark.

"Kenapa banyak?emang nanti habis?"

"Kakak yang makan" Mark tersenyum lalu mengusap surai rambut haechan.

"Chan?" Bukan Mark yang bertanya, melainkan hyunjin yang tiba tiba datang ntah dari mana,senyuman Mark langsung pudar saat melihat hyunjin.

"Eh hyunjin, ngapain?" Haechan menoleh ke arah hyunjin.

"Mau beli lah, makanya kesini" benar juga hyunjin kesini pasti untuk membeli martabak,pikir haechan.

"Kamu beli juga?" Sambung hyunjin.

"Pertanyaan apa sih?gak jelas banget!kita kesini ya pasti beli lah, bukan mau minta!" Jelas Mark,dengan nada yang sedikit membentak.

"Kak,biasa aja kali hyunjin aja nanya nya biasa aja kok" Mark berpikir perkataan itu adalah pembelaan dari istrinya untuk hyunjin.

"Kamu bela dia?" Mark tak terima.

"Ngga bela siapa siapa kak,cuma kakak nya jangan ngegas mulu."

JUNG MARK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang