Semua suruhan dio turun tangan untuk mencari fasya yah sampai subuh ini fasya gadis itu tak kunjung ketemu semuanya sibuk mencarinya bahkan polisi turun tangan menjaga semua perbatasan namun sampai matahari terlihat pun fasya tak kunjung ketemu, raga seperti orang kesurupan mencarinya tanpa henti dan semua kemarahan dan kekesalannya di limpahkan pada semua orang yg menghalangi jalannya. Dio bahkan tak bisa menghentikan raga ia sudah tak mau cari mati dengan menasehati raga yang seakan tak memiliki jiwa itu.
"Kalian semua gk becus! Kalian nyari 1 cewe aja gk becus! Pokoknya cari sampai ketemu!." Hardik raga pada semua anak buah yg berkumpul atas perintah dio yah dio tau parah suruhannya pasti lelah yah meski tak di perlihatkan.
"Raga kita susun rencana dulu nyari dia, gue rasa di di culik." Ucap dio pasrah .
"GIMANA INI UDAH PAGI SEMALAMAN FASYA HILANG DIO LO Nyuruh GUE DIAM DI SINI SAMA KALIAN YG GAK GUNA HAHH! MATI LO SEMUA!." teriaknya sampai urat-uratnya terlihat wajah putih seketika menjadi merah padam.
Mobil raga langsung melesat jauh meninggalkan semua orang, anak buahnya pun ikut berdiri namun di tahan oleh dio.
"Udah kalian makan dan istirahat terus lanjut nyari. Biarin dia kalian butuh istirahat." Ucap dio, kalau mengikuti kegilaan raga bisa-bisa semua akan masuk rumah sakit.
Semua menurut dan semua di bagikan makanan seadanya karna keadaan genting, bahkan mereka shok melihat bos besar semarah itu.
"Gue udah kirim ke luar kota ini sebagain, dan sekarang gue bagi di 10 titik gedung-gedung tua yg gk kepake kalian harus berpencar dan ingat komunikasi gk boleh lepas." Ucap dio menunjukkan peta dan titik-titik dimana mereka harus pergi.
"Iya bos, tapi gimana sama bos besar di sendiri." Yah raga sendiri mencari fasya entah kemana.
"Raga akan terus terhubung sama gue tenang aja dia kayak gitu karna marah, pokoknya sebelum besok gadis itu harus ketemu." Jelas dio, semua mengangguk dan naik ke mobil dan beberapa mengendarai motor.
Di kediaman Hendra berita tentang fasya hilang sudah sampai, hendra tak tinggal diam ia mengerahkan semua suruhannya untuk mencari gadis itu, lily sampai jatuh pingsan saat mengetahui bawa gadis yg bahkan baru beberapa jam dri operasi nya hilang entah kemana rasa khawatir terus tertoreh untuk gadis itu.
Disisi lain fasya ahirnya terbangun dari pingsannya, dia terduduk di sebuah kurdi dengan rantai yg mengikat tangannya. Ruangan di sana hanya ad 1 lampu yg menyoroti nya terlihat gedung itu usah bahkan tumbuhan liar sudah masuk di beberapa jendela yg jebol fasya mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yg masuk dari retinanya mulutnya pegal karna terikat bahkan untuk berteriak sangat sulit.
Buu tolong sekarang fasya gk tau di mana fasya sendiri hiks... Semua udah hancur kenapa aku gk mati aja biar bisa ketemu ibu. Betul kata ayah fasya anak pembawa sial, batin fasya menangis tanpa suara karna mulutnya bungkam.
°°°°°°
Pagi tadi kini terganti malam semua orang terus mencari keberadaan fasya namun nihil tak seorangpun dapat menemukan nya bahkan polisi mengatakan jika mungkin gadis itu sudah tiada karna sudah sehari bahkan sudah hampir 2 hari fasya tak kunjung ketemu.
"Dimana loh fasyaa!!!, Lo udah berani bikin gue khawatir!!!! Lo harus kena hukuman!!!!." Teriak raga di dalam kemudinya penampilan acak-acakan.
Celana hitam dengan kemeja putihnya kini sudah lecek , bahkan makan saja raga tak pernah jangankan makan minum pun tak pernah pria itu terus menggila mencari fasya.
Kini di jam 10 malam mobil raga melaju di pinggiran kota tiba-tiba ia melihat sebuah mobil hitam masuk ke sebuah lorong di mana di sana ad sebuah gedung, raga mengintai dari jauh hingga seorang pria keluar dari sana.
"Bajingan! Sialan lo Andre!." Umpatnya melihat yah itu andre , lalu ia menghubungi dio.
"Ke alamat ini." Langsung raga keluar dan tak lupa ia mengambil pistol yang sudah terisi full.
Berjalan di rerumputan liar di samping gedung itu karna di depan ad seorang penjaga raga mencari jalan masuk untungnya ad jendela yg jebol ia masuk lewat sana dan mencari asal suara yg sedang tertawa.
"Akhirnya milik gue kembali, kemarin sungguh tidak bisa membuatku sabar ingin segerah menikmatimu gadis nakal!." Ucap seorang pria itu yah dia andre, orang yang mencuri fasya.
Fasya menangis saat melihat andre pelakunya dia bisa bertemu dengan pria bejat itu, bahkan dia sudah melupakannya kenapa dia kembali muncul.
Fasya terus berteriak namun hanya geraman yg keluar karena mulut fasya terikat kain, matanya sembab hidungnya memerah wajahnya penuh debu bajunya pun sama kakinya yg tak beralas memiliki luka gores.
Raga menggeram penuh amarah saat melihat semua itu ia tak rela gadis itu menangis, ia mengintai semua penjaga di sana hanya ad sekitar 12 orang ia akan menyusun rencana.
Raga mengendapkan ke belakang seorang penjaga dan memukulnya di bagian leher hingga membuatnya pingsan sekitar 5 orang penjaga sudah pingsan namun saat raga ingin melajukan andre pria sialan itu berjalan ke arah fasya dan mengelus surai hitam fasya membuat raga naik pitam dan terpaksa menembak ke arah kaki andre.
Dor.....
"Sialan." Andre terkapar sambil kesakitan, raga dengan cepat berlari dan membuka rantai di kaki dan tangan fasya serta kain yg membekap mulut fasya saat hendak keluar tiba-tiba sebuah pistol ter arah pada kepala raga membuat fasya membekap mulutnya.
"Lo udah tembak bos fue sekarang giliran lo!." Ucap pria itu, sementara pria lainnya membantu andre berdiri.
Namun tiba-tiba dion dan lainya masuk dan saling menghantam satu sama lain melihat ad kesempatan raga langsung membalikkan keadaan dengan pria itu kini sudah terkapar di tanah dan raga mengarahkan pistolnya ke pria itu.
"Gaa bawa fasya keluar." Teriak dio.
Sedangkan andre sudah keluar lewat pintu belakang bersama ke 3 orangnya yg membantunya berjalan.
Raga menarik fasya keluar lewat jendela tadi dan membawanya ke pinggiran jalan ia memeluk fasya erat ia sangat merindukan gadis itu namun fasya tak membalas pelukan raga, ia menangis dan menggigit bibir bawahnya, ia membenci pria ini ia benci raga!.
Andre masuk ke dalam mobilnya dan duduk sambil meringis kesakitan.
"Ke rumah sakita, cepat!." Ucapnya membentak anak buahnya yg sedang bersiap untuk menjalankan mobilnya.
Bisa di dengar di dalam gedung tua itu terjadi aksi saling tembak bahkan suara teriakan terdengar jelas suara kesakitan.
Mobil andre pun bergerak, fasya melihat cahaya mobil mendekat.
Fasya mau mati batinnya lalu...
"Akhhhh!." Pekik raga karna tiba-tiba, fasya menggunakan lututnya menendang Alat kelamin raga tentu raga langsung melepas pelukannya dan meringis kesakitan.
"Fasyaaaa." Teriak raga ketika melihat fasya berlari ke arah mobil yg jg mengarah padanya.
"Bos gadis itu." Tunjuk anak buah andre, andre mendongak lalu melihat fasya berlari ke arah mobil yg jalan ini.
"Tabrak dia."
"Tapi boss .."
"Tabrak dengan keras!." Ucap andre tersenyum devil.
Raga berlari sekuat tenaga ke arah fasya yg berlari ke mobil yg juga mengarah ke cang ke arahnya
Pikiran fasya sekarang hanya mati, ia tersenyum sambil menutup mata kala mobil itu dalam hidungan detik akan menghantam tubuhnya.
Bruk.......
°°°°°°hufttttt
Cape ngetikk tapi gpp biar seneng kalian.
Eh btw nanti ad chapter khusus untuk cast yah, baru Raga yg keliatan.
Gimana ekspektasi tentang raga? Kalau gk cocok sama. Cast kalian

KAMU SEDANG MEMBACA
Doctors Rules
FanfictionMahesa raga Wardana, di kenal dengan dokter Mahesa namun nama panggilannya adalah raga, berusia 25 tahun. "Pasien 12 atas nama Fasya Aditama!." panggil uni perawat yang bertugas membantu Raga. "Saya suster." Gadis cantik dengan rambut panjang terlih...