✈️CHAPTER 10 : TEGURAN

7.7K 461 7
                                    

PEMBACA GHAIB MINGGIR DULU, HARGAI KARYA PENULIS DENGAN MENINGGALKAN VOTE DAN KOMEN📌

--🤍--

بِسْــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Jangan lupa sholawat temen temen

{Allahumma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad}

❗SEBAIK BAIK BACAAN ADALAH AL-QUR'AN

Nikmatilah dunia yang kamu jalani tanpa merusak akhirat yang akan menjadi tempat abadi. Dunia memang terlalu menggiurkan untuk diabaikan, namun akhirat juga bukanlah suatu permainan yang bisa kamu lalaikan

-Captain Rashdan Zayyan Al-Fatih-

✈️✈️✈️


"Ya Zayna Azzura Alesha, saya datang untuk menjemputmu," suara yang terdengar menggema dan menyeramkan itu terdengar jelas di telinga Zayna.

Sosok tinggi menjulang dengan jubah hitam legam mendekatinya. Wajahnya tersembunyi dalam bayangan, hanya sorot mata tajam yang menembus kegelapan, memancarkan aura dingin yang menusuk tulang.

Mulut Zayna ingin rasanya bertanya 'Siapa kau?' namun lidah itu terasa keluh dan kaku. Sehingga tidak ada yang bisa Zayna katakan. Suasana di sekitarnya terasa begitu berat, udara seakan tertekan, sesak, dan dingin. Zayna merasa terkekang, tak berdaya. Sosok itu hanya diam, menatapnya dengan tatapan yang tak terbaca.

"Sudah waktunya kamu ikut bersama saya, Zayna. Kamu sudah tidak pantas hidup lebih lama di dunia ini." Sosok itu semakin terlihat mengerikan di pandangan Zayna. Dengan jubah serba hitam menutupi seluruh tubuhnya, wajahnya tak terlihat dan ia juga membawa tongkat seperti kail besar ditangannya.

Zayna sudah keringat dingin, ia berusaha berteriak. Namun semua itu percuma! Suaranya tertahan dan tubuhnya bergetar.

"Dunia ini sudah selesai untuk mu. Sekarang, waktu nya kau kembali dan mempertanggung jawabkan setiap perbuatan mu di dunia ini. Selama ini Allah sudah memberimu waktu dan umur yang cukup lama. Namun kau selalu menyia nyiakan nya. Kau terlampau jauh dari Allah, Zayna."

"Kau tidak pernah menjalankan semua perintah Allah. Kau adalah hamba yang ingkar!!"

Tubuh Zayna bergetar hebat, dan kini ia sudah mengeluarkan keringat yang cukup deras dengan perasaan takut berkecamuk dalam hatinya.

"Ya allah.. Ya allah... Astaghfirullah..." Zayna hanya bisa berteriak di dalam hati, memanggil nama allah.

"Captain Zayyan... Tolong saya, captain. Tolong saya!" Lagi lagi teriakan itu hanya bisa ia keluarkan dalam hati.

"Bersiaplah untuk menemui ajalmu, Zayna!" Sosok itu semakin mendekati Zayna dan mulai mengarahkan tongkat nya ke arah Zayna.

"Ya Allah.... Tolong! Tolong! Captain Zayyan! Tolong saya!" Kini suara yang hanya bisa terpendam, akhirnya bisa ia keluarkan.

CAPTAIN TO JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang